Pemuda berkulit putih itu menatap Sana dari balik rear view mobil,dia mulai panik disaat wanita hamil itu tiada henti menangis.
"Ma-maaf nyonya bi-bisakah kau memberitahuku dimana alamatmu?"
Sana pastinya tidak mendengar apa yang dikatakan bocah itu sebab ia terlalu sibuk menangisi kesedihannya.
"Nyo-nya....nyonya..bisakah kau beritahu dimana rumahmu?"tambahnya dengan nada sedikit meninggi.
Dan kali ini wanita itu mendengarnya,dia mengusap air mata yang meleleh dipipi.
"Maaf.."sahutnya.
"Ya nyonya..bisakah kau memberitahuku?"
Sana pun mengatakan alamatnya pada pemuda tersebut,mereka berkendara dengan kecepatan sedang.Mobil terus melaju hingga tak lama keduanya tiba di mansion.
Pemuda itu melongo dari dalam mobil menyaksikan begitu luasnya kediaman Sana.Dia takjup dan terus menerus menggeleng tak percaya.
"Berhenti disini"pinta Sana.
Mobil itu pun berhenti dan Sana langsung keluar dari kendaran itu diikuti oleh pemuda yang menjadi supir penggantinya.
"Ini imbalanmu..terima kasih sudah mengantarkanku"Sana meraih lembar seratus ribu won dari dalam dompetnya lalu memberikannya kepada pemuda tersebut.
"Wah..nyonya ini terlalu banyak"Pemuda tersebut tersenyum malu-malu seraya menerima uang tersebut.
"Sana-chan"
Momo keluar dari mansion bertujuan untuk membuang sampah akan tetapi ia mengurungkan niatnya itu ketika melihat Sana sedang mengobrol dengan seorang pria muda,dia meletakkan kembali keranjang sampah itu lalu menghampiri keduanya.
"Sana-chan"panggilnya sekali lagi.
Momo terus melangkah dan ketika mereka mendekat,dia langsung panik melihat wajah memerah Sana dengan mata bengkaknya,sudah dapat dipastikan jika wanita itu sehabis menangis.
"Momo-chan"
"Kau baik-baik saja?..apa yang terjadi..??..mengapa kau menangis?"cecar momo tanpa henti.
"Aku baik-baik saja jangan cemas..aku sangat lelah momo-chan..biarkan aku istirahat di dalam.."ujar Sana yang cukup membuktikan jika ia sedang tidak ingin menceritakan apapun disamping tubuhnya juga sudah cukup lelah.
Momo memegang pinggang Sana membantu memapahnya.
"Hei kau..tunggu apa lagi ayo bantu"perintahnya kepada pemuda tadi.
Momo dan pemuda tersebut pun akhirnya membawa Sana ke dalam lalu menuju kamarnya.
"Istirahatlah..jika kau membutuhkan sesuatu panggil aku"Saran momo menatap cemas sang sahabat.
"Hemmm.."Sana hanya berdehem sembari berbaring dan menarik selimut hingga menutupi tubuhnya.
*
*
"Hei..hei kau mau kemana?"tahan momo pada bocah tadi sesaat mereka keluar dari kamar Sana.
Pemuda tadi berniat pergi karena ia pikir urusannya sudah selesai.
"Tentu saja pulang"balasnya acuh sembari terus berlalu.
"Tidak..kau disini dulu."
Momo menarik lengan pemuda itu hingga ia berhenti dan menoleh padanya.
"Mengapa?"tanyanya bingung.
"Kau harus menjelaskan siapa kau..dan mengapa temanku menangis"jawab momo yang membuat pemuda itu akhirnya menurut.
KAMU SEDANG MEMBACA
WONDERFUL LIFE (completed)
Hayran KurguYoo jeongyeon seorang single parent dimana ia membesarkan putri semata wayangnya seorang diri semenjak sang istri meninggal dunia.Cobaan datang menghampirinya saat sang anak difonis mengidap leukemia limfosit akut atau disebut juga kangker darah dim...