Sana tengah duduk bersantai menyandar di kepala ranjang miliknya.Kedua buah hatinya sedang bersama momo dan dahyun sehingga ia bisa beristirahat sejenak,bermalas-malasan,membaca majalah atau lain sebagainnya.
"Sana-ah"panggil seorang pria yang tak lain adalah jeongyeon.
Setelah selesai menemui sejeong dia langsung pulang ke rumah,sesaat rasa rindu begitu membayanginya.
"Hemm..."balas Sana seraya membalikkan halaman perhalaman majalah yang ia baca.
Jeongyeon melangkahkan dirinya mendekat pada wanita itu,menaiki ranjang lalu memeluknya dari samping.
"Ada apa?"
Jeongyeon meletakkan dagunya di leher Sana.Menghirup wangi lavender dari tubuhnya sambil memejamkan mata.
"Apa kau sudah membuat kesalahan dibelakangku?"tanya Sana yang melirik dengan wajah penghakiman.
"Tidak...aku hanya ingin memelukmu apa tidak boleh?"jawabnya yang kini semakin mengeratkan pelukannya sambil mencium basah bahu Sana yang terbuka sejak wanita itu memakai kemeja off soulder.
Pria itu merangkul lengannya,Sana terus melirik pada pria yang kini menunjukkan aegyonya.
"Berhenti bersikap manja..ingat kau bukan remaja lagi"sahut Sana sambil menahan senyum.
"Apa salahnya jika aku ingin bermanja dengan wanitaku"serunya dan sekarang pipi kiri Sana menjadi jamahan bibirnya.
"Apa kau yakin kau tidak melakukan kesalahan apapun?"Sana menaikkan sebelah alisnya,menatap pria itu dengan penuh kecurigaan.Mungkin ini yang dinamakan firasat seorang wanita pada pasangannya.
Sana sengaja mendekatkan hidungnya ke tubuh jeongyeon,mulai untuk membaui harum tubuh maskulin sang pria.Namun yang ia dapatkan sesuatu yang aneh,wanginya bercampur dengan bau feminim yang tentunya berasal dari seorang wanita.
Wanita itu memberikan tatapan tajamnya pada jeongyeon sementara yang ditatap malah sibuk mencium lehernya.
"Apa yang telah kau dan sejeong lakukan?"nadanya begitu dingin hingga sang pria langsung menghentikan aktifitasnya dan mengangkat kepalanya menatap kedua pupil yang berapi-api milik sang wanita.
"Hah..ti-tidak ada"jeongyeon mulai gugup tapi dia berusaha untuk tersenyum.
"Begitukah..kau tidak bermesraan atau bahkan melakukan hal yang lebih padanya bukan?"tuduh Sana enteng.
"Hai..jangan menuduhku yang bukan-bukan"sangkalnya,dia tidak pernah berselingkuh pada pasangannya yang dulu,sehingg dia tidak peduli pada hal-hal yang seperti ini.Jeongyeon termasuk pria setia,yang hanya bertahan pada satu cinta.
"Benarkah..sini coba kau hirup aroma kemejamu"Sana menarik kemeja cokelat miliknya ke atas dekat dengan hidung si pria.
Dengan patuh jeongyeon menunduk dan menghirup aroma pakaiannya.
"Wangi..eeh"matanya langsung melebar menyadari jika ada aroma yang lain.Dia mengerang kesal tak mengira parfum sejeong akan menempel ditubuhnya.
"Jelaskan.."Sana semakin menatap kesal padanya.
"Hemm..."keringat jeongyeon mulai bermunculan.
"Cepatlah.."paksa Sana dengan suara yang meninggi hingga pria itu melompat kaget.
"Ya..tapi kau harus berjanji untuk tidak marah padaku"mohonnya dengan wajah memelas.
"Jangan membuatku bertambah marah..cepat katakan"
Jeongyeon menghela nafas berat terlebih dahulu sebelum menceritakan apa yang terjadi diantara ia dan sejeong pada Sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
WONDERFUL LIFE (completed)
Fiksi PenggemarYoo jeongyeon seorang single parent dimana ia membesarkan putri semata wayangnya seorang diri semenjak sang istri meninggal dunia.Cobaan datang menghampirinya saat sang anak difonis mengidap leukemia limfosit akut atau disebut juga kangker darah dim...