part 22

3.3K 188 30
                                    

Cinta,semua orang pernah merasakan yang namanya cinta.Sesuatu yang mampu mewarnai kehidupan yang tentunya memiliki banyak cerita.

Namun satu hal yang harus diingat,cinta itu tak bisa dipaksa sebab ia datang secara alamiah.

Sebagian orang selalu memaksakan kehendaknya tanpa memperdulikan keburukan yang ditimbulkan sebab kelakuannya.

Secara alami ia muncul dan tenggelam.Ketika muncul,berusahalah untuk menjaganya lalu ketika tenggelam,belajar untuk melepaskannya dan ketika cintamu tertolak,ubah cara pandang dan carilah cinta dalam hidupmu yang sejati dan hakiki.

*

*

*

*

Keesokan pagi jeongyeon terbangun dengan merasakan sakit disekujur tubuhnya.Pria itu memijat kuat pelipisnya sejak rasa pening mendera begitu berdenyut.

"Tch.."

Perlahan pria itu membuka matanya.Bayangan yang masih memburang segera hilang setelah ia mengucek kuat kedua matanya.

Jeongyeon berusaha untuk bangun dan duduk menyandar di kepala ranjang.

Matanya dengan cepat membulat sesaat ia menyadari keadaannya saat ini.Jeongyeon tersentak dan mulai memanggil ingatannya tentang semalam.

Rahangnya terjatuh ketika dia mengingat semuanya.Secepat kilat jeongyeon bangkit dan memeriksa crib bayinya.Jantungnya berdetak dengan kencang setelah ia tidak melihat kedua bayinya disana.

"Oh..tidak.."

Jeongyeon dengan cepat memakai celananya dan segera berlari keluar.Perasaan takut merayapinya.Jantungnya terus berdegup hingga membuatnya sulit bernafas.

"Sana-ah.."

Suara langkah kakinya yang grusah grusuh membuat semua orang yang ternyata berada di ruang telivisi langsung terkaget dan menoleh pada pria tersebut.

"Sana-ah.."

Jeongyeon berlari kencang dan menabrak tubuh mungil Sana yang tengah berdiri menggendong putranya.

Pria itu menariknya ke dalam pelukan erat.

"Ya..jisung terjepit"teriak Sana sembari mendorong tubuh jeongyeon dengan sikunya.

"Ow..maaf"pria itu melepaskan pelukannya.Menatap sang wanita dengan perasaan yang penuh kelegaan.

Jeongyeon mengumpulkan nafasnya yang tersengal-sengal akibat berlarian kencang tadi.

"Kau kenapa?? Dan..pakai bajumu..kau mau semua orang melihatnya"Sana melotot pada jeongyeon sebelum melirik pada momo yang juga berada disana.

"Aku kira kau pergi"jawabnya.

Pria itu begitu takut jika wanita ini akan meninggalkannya lagi terlebih saat ini dirinya sudah mulai jatuh cinta padanya.Ia tak akan bisa membayangkan bila itu nyata terjadi.

"Mengapa aku harus melakukannya"Sana menaikkan sebelah alisnya.Heran memandang sang pria.

"Tidak..tidak..biarkan aku memelukmu"jeongyeon merentangkan kedua tangannya dan kembali mendekat.

"Pakai bajumu"tolak Sana dengan mendorong dada bidangnya yang polos tanpa pakaian.

Jeongyeon kembali ke kamar dengan wajah cemberut akibat dirinya ditolak.Sedangkan Sana tersenyum seraya menggelengkan kepalanya.Dia tahu jeongyeon pasti panik saat terbangun tanpanya disamping dan mengira jika ia kabur kembali.

WONDERFUL LIFE (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang