part 18

2.3K 207 40
                                    

Hampir empat hari berlalu namun jaebum belum juga mendengar kabar tentang jeongyeon.Hal ini membuatnya semakin menyerah.Pria itu angkat tangan dengan keteguhan hati sahabatnya tersebut.

Momo selalu mendesak jaebum untuk terus menemuinya.Pria itu bukan tidak mau melakukannya,hanya saja ia merasa semua hal itu akan sia-sia.Maka dari itu jaebum hanya bisa meminta momo untuk menunggu seraya berharap keajaiban itu datang.

Kesehatan Sana juga semakin membaik selama ia di rawat dirumah sakit meskipun wanita itu masih menolak untuk makan.Syukurlah melalui selang infus ia dapat menerima sedikit asupan energi.

Setelah melewati perawatan yang intensif,akhirnya Sana diperbolehkan untuk pulang.

Bersama momo dan dahyun,wanita itu bergegas untuk kembali ke rumahnya.

"Haruskah kita makan dulu"ucap dahyun sembari menyetir.

Semenjak tadi mereka semua belum sarapan,sehingga hal itu yang mengilhami dahyun untuk berani membuka suara,terlebih perutnya sudah keroncongan minta diisi.

"Aku ingin pulang?"sahut Sana dengan aura yang dingin.

Wanita itu duduk terpaku menatap jalanan.

"Ta-tapi aku lapar"ungkap dahyun dengan sedikit takut.

Tuk..

"Aduh..noona.."dahyun mengusap kepalanya yang diketuk oleh wanita yang ada disampingnya yakni hirai momo.

Keduanya duduk saling berdampingan di jok depan sejak Sana tidak ingin siapapun ada di sebelahnya.

"Cepat pulang saja"balas momo sembari melirik kebelakang.

"Tapi kan"elak dahyun dengan wajah memelasnya.

"Aku akan memasakanmu nanti dirumah"momo tahu pemuda itu memang sungguh kelaparan tapi mau bagaimana lagi,Sahabatnya itu sedang dalam mode singa betina.

"Memang bisa?"tanya dahyun memastikan,selama ini momo yang ia tau hanya seorang yang bisa menggunakan tanpa dapat mengolah.

"Pasti..sudah jangan berisik."yakin momo.Lebih cenderung sok yakin.

Dengan wajah cemberut dahyun terpaksa memutuskan untuk berdiam diri sambil menahan rasa laparnya.

Pemuda itu pun melanjutkan kegiatannya mengendarai mobil.

Dret..dret..

"Tch.."

Dengan wajah yang masih kesal,dahyun meraih ponsel yang ada di balik saku hoodienya.

"Oh.."

Bocah itu sedikit terkejut mengetahui siapa yang tengah memanggilnya.Dia melirik ke kanan dan kebelakang sebelum menerima panggilan tersebut.

"Akhem.."

"Ya..disini kim dahyun"sapanya dengan begitu sopan.

"......"

"A-apa"dahyun sedikit meninggikan suaranya sehingga membuat momo langsung menoleh dan bertanya-tanya.

"......"

"Ne..ne..ba-baik tuan"

WONDERFUL LIFE (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang