"Sana.."
Jeongyeon telah tiba dikediaman Sana dan tengah duduk saling berhadapan di sofa ruang keluarganya.
"Hemm...apa ada sesuatu yang ingin kau tanyakan?"Sana menatap pria itu dengan konsentrasi penuh menyadari akan ada hal penting yang akan disampaikan olehnya.
"Ayo kita ke dokter"jeongyeon dengan yakin mengatakan itu kepada Sana.
"U-untuk apa?"wanita itu mulai panik disaat mendengar sesuatu yang tidak ia harapkan.
"Kita harus memeriksakan diri dan bertanya mengapa sampai saat ini kau belum juga bisa hamil"ujar jeongyeon menjelaskannya panjang lebar.
"A-aku pikir itu tidak perlu"sergah Sana yang takut jika jeongyeon akan tahu kehamilannya nanti jika mereka mengunjungi dokter.
"Mungkin ada sesuatu diantara kita berdua..untuk itu mari kita tanyakan pada dokter"jeongyeon sedikit memaksa terdengar dari nada suaranya.
"Bukankah sebelumnya kita sudah memeriksakan diri..dan kau tahu kan hasilnya bagaimana"lagi-lagi Sana mengelak dengan tujuan agar pria itu membatalkan niatnya.
"Lantas..apa sekarang yang menjadi masalahnya?"tanyanya dengan sikap frustasi.
"Ki-kita hanya perlu berusaha sedikit lagi"sahut wanita itu dengan suara setengah berbisik.
Jeongyeon mengusap kasar wajahnya,dia menghela napas berat lalu bangkit dan menarik lengan wanita itu.
"Sebaiknya kita ke dokter sekarang"ajaknya dengan tanpa sadar menarik kuat lengan Sana.
"Ta-tapi.."Sana tidak tahu lagi sekarang niatnya untuk sementara menutupi kebenaran akan gagal segera.
Jeongyeon pun menuntun Sana masuk ke dalam mobilnya dan keduanya segera bergegas pergi.
Sepanjang perjalanan Sana begitu cemas,ia hanya terdiam dengan jari-jari tangannya bergerak gusar,bingung apa yang akan nantinya ia katakan jika jeongyeon tahu tentang kebenarannya.
Laju mobil mereka terhenti ketika tiba di sebuah rumah sakit.Dengan cepat keduanya melangkah masuk kedalam dan menuju keruangan dokter kandungan.
"Ayo masuk"ajak jeongyeon kepada wanita yang kini mulai berkeringat.
*
*
"Bagaimana hasilnya dokter?"jeongyeon dengan penuh harap menanti suatu kabar yang sangat ia inginkan untuk di dengar.
Setelah melalui pemeriksaan yang intens.Sana dan jeongyeon kini duduk berhadapan dengan dokter kandungan yang seorang wanita paruh baya itu.
"Berdasarkan dengan hasilnya..nona minatozaki dinyatakan positif hamil satu bulan..selamat untuk kalian berdua"penjelasan sang dokter membuat jeongyeon membeku dan tak lama ia tersenyum dengan sangat bahagia dan langsung menoleh menatap wanita yang duduk disampingnya.
"Be-benarkah?Sana berpura-pura untuk terkejut karena ia menyadari tatapan yang dikirimkan oleh jeongyeon.
"Benar nona.."dokter tersebut mengangguk yakin.
Jeongyeon merasa sangat lega,penantiannya selama ini akhirnya terbayar sudah.
"Sana-ssi..mengapa kau tidak tahu jika kau hamil?"tanyanya dengan tersenyum lebar dimana semburat kebahagiaan tercetak dari sana.
"A-aku tidak pernah hamil sebelumnya..jadi mana aku tahu jika saat ini aku tengah mengandung"ucapnya dengan penuh kebohongan.Sana berucap maaf tanpa henti di dalam hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WONDERFUL LIFE (completed)
FanfictionYoo jeongyeon seorang single parent dimana ia membesarkan putri semata wayangnya seorang diri semenjak sang istri meninggal dunia.Cobaan datang menghampirinya saat sang anak difonis mengidap leukemia limfosit akut atau disebut juga kangker darah dim...