Kim Taehyung berharap, bahwa ia tidak pernah mengenal seorang Jimin. Pemuda dengan segala kesempurnaannya. Bahkan orang sering membandingkan keduanya.
Taehyung yang dikenal seluruh penjuru kampus karena pembuat onar, dan Jimin yang populer karena prestasinya. Taehyung pulang membawa luka di sekujur tubuh, dan Jimin pulang membawa medali emas di tangannya.
"Ayo, Kim. Mau makan tidak?"
Taehyung menoleh pada Jimin yang baru saja keluar dari kamar sedangkan dirinya sejak tadi bersantai di sofa ruang tengah dengan buku komik kesukaannya. Taehyung mengabaikannya dengan sedikit tatapan tidak suka lantaran Jimin memanggilnya hanya dengan marga.
Ibu Jimin dan ayah Taehyung menikah sejak lima tahun silam. Dengan Jimin yang berat hati melepas marga Park miliknya dan berganti marga Kim atas keinginan ibu. Walaupun begitu, akhirnya Jimin merubah marga keluarganya. Mengurus akte kelahiran, akte keluarga dan banyak lainnya. Merepotkan.
Jimin akhirnya menyerah dan mengabaikan Taehyung yang sama sekali tidak meresponnya. Taehyung baru beranjak dari duduknya setelah beberapa menit Jimin melenggang pergi. Ia berjalan turun menuju ruang makan, namun terhenti saat ia mendengar percakapan-percakapan kecil antara Bibi Yoo dan Jimin.
"Aku senang kalau bibi datang ke pertandinganku!"
"Bibi usahakan, tuan."
"Aku pasti akan membawa medali emas untuk bibi!"
Sejenak, Taehyung terdiam dengan berbagai pikiran yang berkecamuk di kepala.
Taehyung tersadar dari lamunannya dan berjalan masuk ke ruang makan yang seketika menghentikan percakapan kecil Jimin dan Bibi Yoo. Taehyung duduk di hadapan Jimin dalam diam dan Bibi Yoo kemudian mengambilkan makanan yang sudah ia sediakan untuk Taehyung.
"Kau ikut turnamen angkat besi lagi?"
Jimin yang sedang mengunyah makanannya sontak menelannya cepat makanannya kemudian mengangguk atas pertanyaan Taehyung.
"Oh."
Taehyung mengambil sendok garpunya dan mulai makan dalam diam. Suasana hangat Bibi Yoo dan Jimin tadi mendadak hilang setelah Taehyung datang, menanyakan turnamen yang Jimin ikuti pula. Jimin menoleh menatap Bibi Yoo, dan langsung Bibi Yoo mengendikkan bahu atas tatapan Jimin.
Taehyung tidak pernah menanyakan perihal pertandingan Jimin, bahkan tidak pernah mau.
"Fakultas kedokteran bagaimana?" Ujar Jimin kemudian, menepis keheningan. Taehyung mendongak, menatap Jimin lurus kemudian kembali menyendok makanannya.
"Biasa saja."
Taehyung adalah mahasiswa semester dua jurusan kedokteran. Sedangkan Jimin adalah mahasiswa semester dua jurusan olahraga di bidang angkat besi. Gedung jurusan kedokteran dan gedung jurusan olahraga bersebelahan. Alasan direktur mendekatkan kedua jurusan ini pun sedikit lucu, karena praktek mahasiswa kedokteran lebih mudah jika ada atlet yang cedera atau sakit. Unik sekali memang direktur dan seisi universitasnya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bring Me To Life ✔
FanfictionKim Taehyung pernah berharap bahwa ia tidak pernah mengenal Jimin.