Pada akhirnya, Taehyung tidak mengutarakan apa yang ada di benaknya dan tiba-tiba saja tertidur dengan kepala yang pening karena efek sabu-sabu yang sudah habis.
Taehyung bangun di pagi harinya dengan badan yang remuk seperti usai di pukuli dan kepala yang luar biasa pusing. Taehyung menoleh pada Jimin di sampingnya yang masih tidur dengan dengkuran halus. Hari ini weekend dan selalu Jimin sempatkan untuk bangun terlambat menikmati libur.
Taehyung turun dari ranjang dan merogoh kolongnya kemudian menyeret sebuah kotak dari dalam sana.
Taehyung membuka kotaknya, mengambil satu suntikan dan menusukkan jarum suntiknya dengan satu desisan kecil dari bibirnya. Ia meletakkan suntikan yang sudah habis isinya ke dalam kantung plastik dan meletakkannya di kotak berisi suntikan yang masih terisi.
Taehyung mendorong lagi kotaknya sampai benar-benar masuk ke dalam kolong ranjang. Ia berdiri dan menepuk pelan pipi Jimin, membangunkannya. Jimin sedikit menggeliat dan membuka setengah matanya.
"Temani aku memanah hari ini."
Jimin menutup lagi matanya dan meringkuk seperti udang. Taehyung memutar bola matanya saat melihat Jimin kembali tidur. Lima tahun berlalu, tapi Taehyung baru mengenal kebiasaan Jimin yang susah sekali di bangunkan.
"Hoi!"
"Astaga, aku masih mengantuk. Nanti saja." Gerutu Jimin dengan suara paraunya. Jimin mendorong-dorong Taehyung dari ranjang tanpa mengingat bahwa ini adalah kamar Taehyung. Taehyung mendecak sebal dan menarik kedua tangan Jimin hingga Jimin terduduk dengan mata yang masih terkatup.
"Astaga, Taehyung. Manja sekali, biasanya juga memanah sendirian." Jimin masih menggerutu sebal lantaran Taehyung mengganggu waktu emasnya.
"Ya sudah."
Jimin seketika membuka matanya dan menatap Taehyung yang berjalan santai keluar dari kamar. Jimin cepat-cepat turun dari ranjang dan berlari pada Taehyung.
"Iya, iya. Dasar tukang ngambek." Jimin merangkul Taehyung yang lebih tinggi darinya hingga ia sedikit berjinjit. Taehyung terkekeh dan berjalan beriringan dengan Jimin yang nampak kesusahan karena Taehyung jauh lebih tinggi.
"Padahal aku biasa saja."
"Iya sih, tapi—"
"Tapi apa?"
"Ya, ya, ya. Aku akan menemanimu memanah, cerewet sekali."
Taehyung sekilas melirik Jimin yang tengah memajukan bibirnya sebal. Ia menarik kedua ujung bibirnya, tersenyum tipis.
_____
KAMU SEDANG MEMBACA
Bring Me To Life ✔
FanficKim Taehyung pernah berharap bahwa ia tidak pernah mengenal Jimin.