Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jimin tahu, Taehyung hancur saat melihat keluarganya berantakan.
Netra Jimin memandang langit-langit kamarnya dengan sedikit memikirkan pertengkaran kecilnya dengan Taehyung kemarin yang menyebabkan Taehyung tidak pulang sampai keesokan hari.
Jimin ingat saat Taehyung pertama kali membuka dirinya pada Jimin. Saat itu, tepat setahun setelah pernikahan ayah Taehyung dan ibu Jimin. Taehyung mendadak sangat marah pada Jimin, kenapa orang tuanya bercerai. Kenapa ayahnya menikah lagi. Kenapa mamanya menikah dengan orang bejat yang setiap malam selalu pergi ke club dan berjudi.
Jimin menghela napas kemudian beranjak.
Berbeda dengan keluarga Taehyung yang tercerai berai. Ayah kandung Jimin justru meninggal karena sakit keras, maka dari itu mungkin ibunya menikah lagi untuk memenuhi kebutuhan ekonomi pasalnya bisnis sang ibu sudah hampir anjlok.
Taehyung mengepalkan tangannya kuat-kuat, mengambil ancang-ancang untuk meninju Jimin. Jimin memejamkan mata, bersiap menerima tinjuan Taehyung.
Namun Taehyung justru menurunkan tangannya dan memalingkan wajah. Ia mengumpat setelahnya dengan air mata yang mengalir.
"Menikah hanya karena uang?"
Taehyung tertawa kering, "Haha, yang benar saja."
Jimin membuka matanya kala Taehyung berujar. Matanya mendapati Taehyung yang menatapnya benci dengan penuh air mata.
"Ayahku begitu cintanya dengan ibumu dan ternyata motif ibumu hanya karena uang?"
Jimin menatap dengan gurat protes, "Aku tidak mau ikut campur urusan orang dewasa, Taehyung."
Taehyung terkekeh remeh dan menghapus air matanya. Ayahnya sebegitu cinta dengan ibu Jimin, sampai-sampai perlakuannya pada Jimin pun berbeda. Jimin mendapat kasih sayang. Sementara, ia tidak.
Benar, Taehyung cemburu sebagai anak.
"Kenapa ..."
Jimin sontak menatap Taehyung dan mendapati Taehyung tengah menatap ke arah lain dengan pandangan kacau.
"Kenapa ayah dan mama bercerai?Kenapa kau mendapatkan segalanya sedangkan aku tidak?"
"Taehyung!"
"Jawab aku!" Ujar Taehyung tidak kalah kerasnya pada Jimin. Jimin mengepalkan tangannya dan menatap Taehyung sama bencinya.
"Ayah selalu membanggakan dirimu di depanku!"
Taehyung lantas terdiam dengan dada naik turun usai Jimin menyentaknya. Jimin menghela napas dan melonggarkan kepalan tangannya. Keduanya terdiam beberapa saat untuk sekedar menenangkan emosi yang menggebu.
