Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"...Bisa mendengarku?"
Taehyung mengerjapkan matanya perlahan. Matanya masih butuh penyesuaian, cahaya menyilaukan dari lampu langsung menyakiti matanya. Matanya masih mengabur, namun ia masih bisa melihat beberapa orang yang berdiri di dekatnya. Suara desas-desus orang berbincang juga masih terasa menggema sekali di telinganya.
Taehyung, bangun.
Taehyung mengerjapkan matanya sekali lagi usai mendengar samar suara Lily, gadis misterius waktu itu. Perlahan, pandangannya mulai fokus dan suara panik ayah terdengar jelas.
"Taehyung? Bisa mendengar ayah?"
"Taehyung tidak merespon, yah ... bagaimana?" Tidak lama, terdengar juga suara Jimin. Taehyung menghela napas pelan kemudian menutup matanya sejenak, badannya sudah tidak sakit lagi namun letih sekali rasanya.
"Taehyung? Kim Taehyung!"
Suara-suara sekelilingnya semakin jelas, sampai ayah dan Jimin yang berteriak seperti tukang sayur pun terdengar jelas di telinga. Karena tidak tahan, Taehyung akhirnya membuka matanya dan menatap sayu keduanya dengan sedikit sebal.
"Apa?"
Ayah dan Jimin lantas menghela napas lega. Taehyung mendecak kesal dan kembali menutup mata. Gadis itu, Lily. Taehyung penasaran siapa sebenarnya dia. Sejak kejadian kemarin ia terus memikirkan perkataan Lily.
Tentang Lily yang menawarkan sebuah penawaran menarik, sekaligus menjanjikannya pada Taehyung. Tentang lekuk wajahnya, matanya yang bulat sama seperti mamanya. Tentang suaranya yang halus seolah tidak ingin menyakiti Taehyung hanya dari cara berbicaranya.
"Biarkan Taehyung tidur dulu, ayo Jimin demammu juga masih tinggi. Kalau besok masih tinggi, terpaksa harus inject obat ya?"
"Hm. Iya, ayah."
Taehyung menarik napas dan menghembuskannya panjang usai mendengar samar percakapan kecil ayahnya dan Jimin. Menyusahkan orang lain saja, pikir Taehyung. Sudah tidak terhitung lagi, siapa dan apa saja yang sudah Taehyung repotkan. Banyak kejadian yang hadir memberatkan semua bahu orang hanya karena dirinya, ia pikir.
Mulai dari eksekusi mamanya, semua masalah kecil hingga besar muncul dalam hidupnya. Termasuk masalah tentang bagaimana ia mengontrol dirinya sendiri.
_______
Taehyung membuka matanya. Ia tidak sengaja tertidur saat memikirkan akar-akar permasalahan dari hidupnya. Jam dinding berdetik, Taehyung menatap jarum jam yang bergerak. Waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam, jendela di sekelilingnya sudah di tutup dengan gorden. Se-letih itu Taehyung sampai-sampai tertidur selama belasan jam.
"Taehyung?"
Taehyung menoleh, lantas beranjak duduk saat mendengar suara yang sama saat memanggil namanya. Taehyung mencari, menatap sekeliling.
