Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malamnya saat mereka akan melanjutkan pergi ke club, Jimin tiba-tiba demam tinggi.
Akhirnya, Taehyung memutuskan untuk mengambil alih mobil Jimin dan menyetir pulang ke rumah. Taehyung menggerutu, ia sudah cukup senang akan pergi ke club namun yang mengajak malah tumbang lebih awal.
Taehyung keluar dari mobil usai sampai. Ia membuka pintu samping dan memapah Jimin setelahnya. Taehyung benar-benar tidak habis pikir, kenapa harus menunggu sampai tidak bisa berjalan baru mau mengaku bahwa ia sakit sebenarnya sejak pagi.
"Tuan malam seka-astaga ada apa?"
Taehyung sontak menoleh pada Bibi Yoo yang berlari kecil mendekat. Astaga, ia bahkan hampir lupa bahwa pelayannya telah di pekerjakan kembali oleh ayahnya.
"Bi, apa masih ada stock obat milik ayah?"
Bibi Yoo sedikit tertegun mengenai pertanyaan Taehyung. Ia tidak pernah melihat tuan mudanya se-peduli ini dengan Jimin. Kira-kita sudah berapa kejadian yang sudah ia lewatkan di rumah ini saat ia di berhentikan sementara oleh tuan besarnya?
Bibi Yoo si berhentikan sementara lantaran keadaan rumah yang kacau dan ayahnya tidak ingin siapapun tahu kecuali anggota keluarganya.
"Kalau tidak ada, biar aku keluar membeli obat sebentar lagi, bi." Ujar Taehyung sembari menyerahkan Jimin pada bibi Yoo.
"Belum saya cek, tuan." Bibi Yoo melingkarkan tangannya merangkul Jimin yang lebih tinggi. Jimin menghindar sedikit dengan berucap parau, "Bibi, aku bisa sendiri."
Namun setelah sedikit menjauh dan menolak papahan Bibi Yoo, Jimin sendiri malah terhuyung dan hampir menabrak lemari kecil.
"Bisa sendiri-bisa sendiri," Cibir Taehyung.
"Jalan saja tidak benar. Bantu saja bi meskipun tidak mau." Bibi Yoo akhirnya meraih tangan Jimin dan mengajaknya berjalan perlahan. Taehyung menghela napas saat ia menatap punggung Jimin.
"Jimin."
Bibi Yoo terhenti diikuti Jimin yang menoleh pada Taehyung di belakangnya. Taehyung terdiam, menatap wajah pucat Jimin yang sudah tidak bisa di sembunyikan lagi oleh lipbalm.