Semua masalah, pasti akan ada jalan keluarnya.
Masalah tidak akan ada jika tanpa sebab, kamu percaya itu?
Setiap orang di dunia ini mempunyai masalah, berbagai macam masalah yang mereka rasakan dan mereka akan melewatinya pula, pasti.Warna yang baru dalam hidupku, setelah lukisan abstrak yang sangat memusingkan. Masih poloslah warna ini karena aku sudah menghapusnya dan aku baru memulai melukisnya lagi sekarang.
Anggap saja hidup ini seperti sebuah lukisan, jika kamu gagal maka akan abstrak sekali dan tidak jelas, jika berhasil maka akan indah, bermakna dan enak dipandang.
Dan hari ini aku pergi ke sekolah dengan membawa warna baru, akan aku lukis hidup ini dengan sebaik - baiknya agar menjadi hasil yang indah.
Sosok pertama yang kini ada di pikiranku adalah Avidan, Avidan dia yang masih bertahan sampai saat ini, ketika aku masuk ke dalam kelaspun dia sudah berada dibangku menyambutku dengan senyuman dan mempersilahkan aku duduk disampingnya. Avidan tampaknya sudah siap mendengarkan curhatanku lagi, tapi sayangnya obrolan kami terpotong karena guru sudah masuk ke kelas dan mulai mengajar, jadi aku lanjutkan saat jam istirahat.
Next
Jam Pelajaran akhirnya berganti jam Istirahat, mulailah aku bercerita pada Avidan.
"Gimana ta? Lo masih ada masalah sama pacar lo?" Tanya Avidan.
"Yaa gitu deh dan" Jawabku.
"Gitu kaya gimana sih ta, yang jelas dong" Jawab Avidan sangat penasaran.
"Masalahnya ya udah kelar sih kayanya, gua putus dan." Ucapku.
"Apa? Apa?" Ucap Avidan seolah - olah tak mendengar. Oh iya, ada orang yang mengatakan bahwa Avidan itu menyukaiku tapi aku tak percaya karena setiap hari aku dan dia sama - sama selalu curhat.
"Hmm, putus dan" Jawabku.
"Asli ta? Lo putus? Putus juga kan akhirnya, tapi gua sih benci ta sama perpisahan". Ucap Avidan.
"Ya sama dan, gua juga sebenernya benci perpisahan, tapi yaa mau gimana lagii, bersatu kalau rasanya sakit dan sakit mah buat apaan?". Jawabku.
"Iya ta, gua ngerti kok, cuma ngasih tau aja". Ucap Avidan.
"Iya Avidann". Ucapku."Iya sayang". Ucap Avidan samar.
"Haah? Apaan? Apaan barusan? Ga jelas tau ngeblur". Ucapku lagi.
"Engga kok ta, ga bilang apa - apa". Jawab Avidan. Padahal aku yakin kalau dia itu mengucapkan yang aku dengar tadi, tapi mana mungkin sepertinya itu hanya halusinasiku saja, tapi aku yakin dia ucapkan sayang, ah sudahlah bodoamat.
"Barusan lo bilang Iya ih dan". Ucapku.
"Iya ta tadi gua bilang Iya, Iya iyaa". Jawab Avidan.
"Tapi ada terusannya dan". Jawabku.
"Apaan ih, enggaa haha". Jawab Avidan malah tertawa.
"Ih aneh, dasarr. gamau bilang yaa, aku denger ko dan hahaa". Jawabku.
"Denger apaan ta?". Tanya Avidan.
"Kamu bilang sayang kan tadi, bukan iya doang". Langsung saja aku bilang seperti itu karena untuk memastikan saja.
"Hmm apa ah". Jawabnya sedikit gugup.
"Tuh kann haha, ngaku aja lah dan jujur gitu aja susah." Ucapku.
"Iya lah ta iya, terus kalau bilang sayang kenapa? Gak boleh ya?". Ucap Avidan.
"Ya gapapa sih, cuma kaget aja haha". Jawabku merasa aneh mendengar nada bicara Avidan yang agak kesal sepertinya dia berpikir bahwa dia tidak boleh mengucapkan itu.
Tadi itu percakapan aku dengan Avidan pada jam istirahat pertama, aku penasaran apa yang terjadi lagi pada jam istirahat selanjutnya dan aku menantikan itu.
Jam pelajaran kembali datang, dan pikiran kembali bergelut dengan berbagai materi juga teori. Dalam setiap mata pelajaran pasti saja ada tugas berkelompok, dan hampir semua mata pelajaran aku satu kelompok dengan Avidan, jelas saja toh kami sebangku.
Setelah Jam pelajaran selesai, tentunya yang ditunggu adalah jam istirahat, pada jam istirahat kali ini Avidan mengajakku untuk pergi ke kantin dan dia yang traktir. Percayalah, bahagianya hati ini ketika ada seseorang yang mengajak ke kantin apalagi di traktir ditambah lagi dia laki - laki huhuu apalagi dia ganteng aduuhh apalagi dia tinggi aduuhh apalagi dia putih apalagi dia Avidan aah aku sangat meleleh, oke ini alay. Avidan berjalan disampingku, saat menuju ke kantin kami melewati beberapa kelas yang banyak sekali murid melihat kami, tapi aku seolah - olah biasa saja bersama Avidan, aku malah berpaling muka apa saja yang aku lihat, aku pura pura melihat sepatuku, pura pura melihat dinding kelas, pura pura membenarkan lengan baju tapi sedikit - sedikit aku curi pandang untuk melihat Avidan hihi. Kami juga makan bersama, tapi saat istirahat kali ini memang aku dan Avidan bersama, tapi dia disibukan dengan main games, kalian tau kan game yang sedang trend saat ini, Mobile Legends. Avidan ini suka bermain Mobile Legends aku juga punya cuma sekarang aku jadi jarang main, aku dan Avidan juga pernah "MABAR" dengan teman - teman dikelas, kalau kalah ya marah, kalau menang ya girang hahaha. Jadi jam istirahat ini ternyata aku dan Avidan sibuk dengan urusan masing - masing.
Tapi aku cukup senang di hari ini dibanding kemarin yang sungguh kacau.Untuk warna pertama dalam lukisanku, hari ini memang cukup indah dan bagus. Semoga warna - warna yang akan datang kali ini akan indah. Aku sangat harapkan itu.
Semuanya, pasti akan indah pada waktunya.
-----------------------------------
Kembali lagi di kolom terbawah, seperti biasa saya ucapkan terima kasih yang sudah membaca. Dan lagi - lagi saya ingatkan jangan lupa rate dan comment, babe💖
_See you on next part_
KAMU SEDANG MEMBACA
Kali Ini [Selesai✅]
Teen FictionKali menceritakan tentang perjalanan mengenal cinta seorang perempuan bernama Talita pada masa memasuki SMA. Ini awal mula ku mengenal tahap cinta yang sebenarnya setelah sekedar menyukai, dimana berkali - kali merasa senang sekaligus dengan perih j...