Hari ke hari apapun kejadiannya aku tetap lalui dengan Avidan dalam segala keadaan. Tetap berpikir bahwa kita harus bisa memahami satu sama lain, dan jangan sampai ingin memenangkan ego sendiri, jika ada sesuatu jangan pernah berniat untuk diam tak berkata apalagi sampai menghilang, tapi katakan juga ceritakan apa yang terjadi apa yang kau ingin, kemudian kita cari solusinya.
Berprinsip dan berpikir lebih dewasa, membuat aku dan Avidan tetap sesenang biasanya, tidak ada masalah. Jikalau ada, tidak pernah berlarut lama, kita selalu bercerita sampai mendapat ujung baiknya.
Semakin hari nampaknya semakin perhatian, seakan milik berdua saja rasanya dunia ini.
"Hai bee" Sapaku.
"Eh haii" Jawab Avidan.
"Aku ga telat kan ya?" Tanyaku.
"Iya engga nih tumben si kebluk ga telat haha, sarapan ga?" Ucap Avidan.
"Nah itu, ga sarapan, aku laper" Ucapku.
"Beli apa kek ke kantin, isi dulu perutnya biar ga kosong entar kamu kenapa - napa" Ucap Avidan.
"Iya ini mau, tapi sarapan apa ya?" Tanyaku.
"Roti aja dulu, aku beliin ya" Ucap Avidan.
"Oh yaudah sama teh manis angetnya ya satu, agak dingin juga soalnya butuh yang anget" Ucapku.
"Yang anget? Aku aja ta haha" Ucap Avidan.
"Ih apaansi dan, cepet beliin dong hehe" Ucapku.
"Hmm iya, kamu tunggu aja disini ya aku beli dulu roti sama teh manisnya" Ucap Avidan.
"Okee oke, tumben banget baik hehe" Ucapku.
"Iya dong harus haha" Ucap Avidan.
Lalu Avidan pun pergi ke kantin untuk membeli sarapanku. Entah benar atau tidak, rasanya dia memang sangat peduli tapi dia tidak pernah menonjolkan kepeduliannya itu, aku hanya kadang terlalu dingin menanggapinya, tapi aku sangat senang dengan hal ini. Tapi dari sini aku mengerti aku harus seperti apa, sebuah usaha pasti akan tetap maju ketika dihargai.
"Nih rotinya" Ucap Avidan sambil memberikan sebungkus roti dan teh manisnya.
"Iihh makasihh loh baik bangett deh Avidan" Jawabku.
"Iya sama - sama, cepet makan dulu keburu guru masuk nanti" Ucap Avidan.
"Iya ini dimakan kok, makasih ya bee" Ucapku.
"Iya sama - sama, makanya nanti sarapan dulu dari rumah jadi belajarnya juga konsen kan" Ucap Avidan.
"Iya bawell" Ucapku.
"Ih bawel itu karena sayang coeg" Ucap Avidan.
"Hilihh sayang, iya lah iyaa" Ucapku.
Kamu tau? Apa definisi bahagia menurutku?
Bahagia adalah dimana kita merasa sangat senang tanpa terpikir akan kesedihan yang pasti adalah kesenangan itu bersifat positif untuk kita dan orang sekitar kita.Setelah menjalin ini dengan Avidan, kira - kira aku akan tetap bahagia? Atau mungkin sangat sangat bahagia? Atau kembali terpuruk dalam kesedihan dan kekesalan layak sebelumnya.
Siapa yang tau tentang itu, tapi aku bisa meyakinkan bahwa aku bahagia.
***
Lagi - lagi aku berada pada posisi dimana banyak sekali pikiran, aku depresi sampai aku mudah menangis. Aku butuh seseorang yang benar -benar bisa mengerti keadaanku, aku ingin bercerita tanpa orang tersebut berbalik cerita padaku, aku butuh seorang pendengar dan pemberi saran yang baik. Sahabatku, aku kira ini bukan hal yang tepat untuk bercerita pada mereka, lagi pula mereka juga sedang ada beberapa perihal yang mereka pikirkan, aku tak mau menambah bebannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kali Ini [Selesai✅]
Teen FictionKali menceritakan tentang perjalanan mengenal cinta seorang perempuan bernama Talita pada masa memasuki SMA. Ini awal mula ku mengenal tahap cinta yang sebenarnya setelah sekedar menyukai, dimana berkali - kali merasa senang sekaligus dengan perih j...