Akhirnya setelah merasa sangat benci pada Avidan, aku mulai nyaman berteman dengannya hingga saat ini semuanya berjalan sesuai alurnya.
Setiap hari aku bercerita dan dia pun sama, suatu saat dia pernah bercerita mengenai mantannya, ada banyak yang dia sebutkan satu per satu dia sebutkan kisahnya, kebahagiaan yang dia dapat,kesulitan yang dia hadapi, dan hal yang berkesan sampai hal yang dibenci. Dari situ, banyak kesamaan antara aku dengan Avidan, kami merasa selalu sepihak juga senasib dan ketika kami merasakannya kami tertawa bersama lucu sekali, bahagia rasanya ketika bisa bertemu orang seperti dia, awalnya ku benci tiba - tiba saat ini ku sangat nyaman, entah kenapa.
Avidan mengetahui lika - liku saat ini yang terjadi olehku dengan pacarku, dan karena itu dia banyak membantu juga menenangkanku, kalau perlu aku beri tau beberapa kali sebenarnya aku datang ke sekolah dengan mata sembab.
"Ta lo kenapa lagi? Mata lo kok gitu? Nangis lagi yaa? Ga bosen lo gini terus?" Tanya Avidan.
"Biasa dan, gua capek banget sama keadaan gini, berantem mulu tiap hari, menjelaskan tapi tidak didengar, semacam tidak dihargai rasanya tuh" Jawabku karena memang aku sudah tidak kuat menahan kesabaran yang setiap saat selalu diuji, air mata yang setiap hari kutahan, amarah yang ku redam sangat dalam.
"Emang kenapa lagi ta? Coba cerita dong siapa tau gua bisa bantu lo" Tawar Avidan karena sudah terbiasa mendengar curhatanku.
"Gini, semalem itu dia curiga aku deket sama Dhefin, kamu tau kan dia? Padahal dia kan yang naksir, lagian aku ga naksir sama dia jadi seribet ini deh, kesel" Jelasku.
"Dhefin? Kok bisa sih? Emang pacar lo kenal si Dhefin apa gimana kok bisa curiga gitu?" Tanya Avidan.
"Kayanya ada yang laporin ke pacar gua kalo gua deket deketan sama Dhefin, gegara dia kan suka diem depan kelas manggil - manggil gua kan? Lo juga tau, oh iya terus inget kan waktu kemarin kita ke kantin, kan si Dhefin ikut juga dan dia malah duduk sebelah gua dan tentang itu ada yang laporin dong ke pacar gua yaa dia tambah curiga lah" Jawabku sangat kesal karena merasa aku ini perempuan macam apa yang mudah sekali didekati oleh laki - laki seperti si Dhefin itu, perlu diketahui Dhefin itu laki - laki yang mudah mendekati banyak perempuan dia sangat pintar menggoda dengan perkataannya yang manis sehingga meyakinkan perempuan.
"Oh gegara itu, tapi siapa sih orangnya ngeselin bangettt, jadinya malah memperburuk keadaan gini kan, pacar lo juga lagi gamau dengerin lo, posesif, egois lagi haha" Gurau Avidan.
"Ih kebiasaan lo, ujung - ujungnya pasti ngejek, sebelllll." Jawabku.
"Emang bener kan? Jujur aja lo, kalau gua sih ya ga akan posesif gitu, soalnya kan kita udah harus bisa berpikir dewasa ya jadi yaudah lah gausah kaya gitu cukup percaya aja iya ga? Lagian lo juga pasti punya tanggung jawab" Tegas Avidan.
"Iya nah kaya gitu dan, kita ini kan udah SMA gitu ya pasti lah berpikir dewasa gausah kaya gitu juga, dia itu emosian banget, kalo curiga pasti gamau dengerin gua suka ga percaya gitu kesannya, dan gua capek setiap hari berantem mulu pengen mengakhiri ini semuanya rasanya, pengen putus, kayanya menjomblo itu lebih tenang." Jelasku.
"Mending Jomblooooo" Jawab Avidan sambil bernyanyi.
"Iya dan, gua pen jomblo kaya yang lain, bingung cinta - cintaan mulu, pengen fokus belajar juga biar ga banyak pikiran." Jelasku lagi.
"Yaudah ta, jomblo aja ta" Jawab Avidan.
"Tapi ga semudah itu dan, gua harus punya alesan yang pas buat mengakhiri hubungan ini, gua harus hati - hati walaupun bakal sakit hati. Tapi mau gimana lagi, sesuatu yang sudah tak bisa dijaga dan sekalipun bisa dijaga ujungnya pasti akan berpisah jika sudah lagi tak ada rasa percaya." Jelas Talita.
"Anjayyy ta, so bijak lo anjayyyyyy" sahut Avidan.
"Gua kalo patah hati gini, suka banyak quotesnya." Jawabku bercanda ya anggap saja menghibur diri.
Dari percakapan tersebut aku simpulkan bahwa aku harus berpisah, karena perdebatan yang terus berlanjut ini mengisyaratkan bahwa hubungan ini harus usai.
"Perdebatan apapun menuju kata pisah, jangan paksakan genggamanmu."
- Pamit by Tulus.Lirik lagu itu selalu menghantui pikiranku, dan lagu itu juga menggambarkan situasi hatiku.
"Lebih baik kita usai disini, sebelum cerita indah berakhir dengan sakitnya patah hati."
- Usai disini by Raisa.Lagu itupun menggambarkan situasi hati dan keadaanku saat ini, tapi terlanjut banyak cerita yang telah aku lalui bersama pacarku, aku pernah merasa sangat takut kehilangannya karena aku benar - benar menyayanginya, tapi saat ini aku benar - benar mati rasa. Tak ada rasa apapun yang kurasa saat ini, hubungan tanpa ada rasa dan percaya? Untuk apa? Hanya sebatas status saja? Sia - sia, hatimu yang akan terluka.
Ketika pada saat yang tepat, aku akan menyatakan rasaku sekarang ini yang sudah berubah, tak bisa dipertahankan lagi. Aku hanya butuh beristirahat dalam hal seperti ini, dan jadikan hal tentang ini sebagai pelajaran untuk kedepannya.
Saat ini aku jalani saja dulu, dan nikmati walau sangat sakit.
--------------------------
Dont forget to rate, comment and follow good people:^
Happy Reading💛
Mohon maaf ya bila masih terdapat kesalahan kata atau yang kurang mengenai hati, karena disini juga saya masih belajar guyss, dan niat saya membuat ini untuk sharing dan menghibur kaliann semuaaa😚😚
Iloveu hhi
![](https://img.wattpad.com/cover/169145268-288-k853916.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kali Ini [Selesai✅]
أدب المراهقينKali menceritakan tentang perjalanan mengenal cinta seorang perempuan bernama Talita pada masa memasuki SMA. Ini awal mula ku mengenal tahap cinta yang sebenarnya setelah sekedar menyukai, dimana berkali - kali merasa senang sekaligus dengan perih j...