1

70.1K 6.5K 1.7K
                                    

"hei, manis, mau menghabiskan malam denganku?" sosok jangkung dengan kulit agak kecoklatan menghadang langkah donghyuck yang membawa nampan berisi minuman.

hidung donghyuck berkerut tidak suka. "minggir, aku sama sekali tidak tertarik dengan tawaranmu." katanya datar. "lagipula aku ini alpha!"

lelaki itu terbahak. mengundang tatapan heran dari tamu-tamu yang lain. donghyuck mendengus keras. rasanya dia ingin sekali melayangkan tinjunya ke wajah lelaki menyebalkan itu, tapi yang lebih pendek jauh lebih sayang pekerjaannya.

"hm, mari kita lihat." tangan lancang lelaki itu merengkuh dagu donghyuck. mengamati setiap pahatan indah di wajah sang pelayan. bola mata bulat, hidung mungil, bibir ranum berbentuk hati yang terlihat sangat menggiurkan. belum lagi postur tubuhnya yang kecil. kembali terbahak pengusaha muda bernama wong yukhei itu ketika tangannya ditepis kasar oleh donghyuck.

"jauhkan tangan kotormu, sialan!"

"baiklah-baiklah, kau alpha." katanya mencemooh. yukhei menyeringai saat matanya menangkap sosok yang dia kenal. "karena kau alpha... bagaimana kalau kau mencoba berbicara dengan alpha yang duduk di sana?"

donghyuck menoleh, matanya menatap malas arah yang ditunjuk yukhei. kebetulan sekali objek yang dimaksud membalas tatapannya. matanya yang dingin menatap tajam donghyuck, entah kenapa dia dibuat meremang hanya karena tatapan lelaki itu.

tubuh donghyuck mendadak kaku. dia tidak bisa menolak saat yukhei mendorong punggungnya untuk menghampiri lelaki tadi.

"suatu kehormatan bisa bertemu dengan anda, minhyung-ssi." kata yukhei ketika dirinya sampai di hadapan mark. mark mendengus, jaemin pergi entah kemana dan dirinya benar-benar muak jika harus meladeni penjilat macam yukhei. "yang kudengar kau sangat membenci omega... tapi sekarang lihat! apa yang tuan lee lakukan di pesta yang penuh dengan omega ini?"

dengan suara dinginnya mark menjawab. "jika bukan karena jaemin aku tidak akan sudi menginjakkan kaki di tempat busuk ini." tersulut emosi mark mengeluarkan feromonnya. tubuh donghyuck mendadak panas. kepalanya mulai pusing. "lebih baik kau menyingkir dan bawa omegamu itu. baunya benar-benar memuakan."

yukhei lagi-lagi terbahak. kali ini hingga mengeluarkan air mata. sementara rahang donghyuck mengeras karena kalimat kurang ajar mark, mengabaikan rasa pusing yang mendadak menyerangnya donghyuck mengepalkan kedua tangan.

"jaga bicaramu tuan! aku ini alpha!" seru donghyuck marah. mark menatapnya jengah, dia beranjak dari sofa yang ia duduki hanya untuk berdiri tepat di depan donghyuck.

"oh ya?" tanya mark main-main. feromonnya tercium makin tajam. para alpha yang ada di ruangan itu mulai beringsut melindungi pasangannya. kaki donghyuck bergetar saat yukhei menyela.

"santai bung!" kata yukhei. "kau menakuti tamu-tamuku." mark melengos, dari arah berlawanan jaemin datang menghampirinya.

"tuan muda, apa yang terjadi?"

mark tidak menjawab. dia pergi begitu saja. jaemin yang kebingungan menatap silih berganti yukhei dan donghyuck yang terlihat pucat. memilih abai dia beranjak mengikuti mark.

-

"sial!" donghyuck mengeluarkan botol kecil berupa parfum dengan aroma feromon alpha dari dalam sakunya. aromanya memudar karena alpha kurang ajar tadi. donghyuck butuh parfum ini untuk menarik perhatian omega-omega kaya. dia sudah menghabiskan uangnya untuk mendapat setelan mahal, sekalipun di sini dia hanya bekerja sebagai pelayan donghyuck harus tampil maksimal bukan?

saat ingin menyemprotkan parfum pada tubunya, botol kecil itu malah jatuh. menggelinding di atas permukaan lantai kamar mandi. donghyuck memekik. dia sudah menghabiskan sebulan gajinya di restoran ayam hanya untuk sebotol kecil parfum yang isinya tak lebih dari 15 ml itu.

[M] half | markhyuck ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang