16

50.1K 4.4K 2K
                                    

⚠️ alur dipercepat! aing mau fokus ke markhyuck. gimanapun nomin disini cuma selipan ;( ta--tapi konfliknya nomin yang lebih belibet. haduh, maaf. padahal settingan awalnya ga gitu...










-

akhir-akhir ini ada banyak sekali yang donghyuck pikirkan. baginya waktu berlalu dengan sangat cepat, namun kadang pula terasa lambat.

sore itu donghyuck sedang duduk termenung menatap keluar jendela penthouse mark dengan secangkir coklat hangat--yang sudah dingin di sampingnya. minuman yang eksistensinya dia abaikan, bahkan setegukpun belum menyapa tenggorokan donghyuck.

mark pergi ke busan sejak tiga hari yang lalu karena urusan pekerjaan. biasanya akan ada jaemin yang datang menemaninya, namun hari ini beta itu belum menyambangi rumah mark sama sekali.

donghyuck tahu jaemin punya kehidupan sendiri, dia bahkan tidak keberatan kalau jaemin tidak datang dan menemaninya, namun mark yang bersikeras hingga beradu mulut dengan jenolah yang membuat jaemin selalu menyempatkan diri mengunjunginya. tapi meski mark tidak memintapun jaemin tetap akan mengunjunginya. jaemin kan sudah berteman dengan donghyuck. sejak kepulangannya ke korea donghyuck menyambutnya dengan menangis histeris, meminta maaf sudah mengatai jaemin busung lapar sampai marah dan pergi meninggalkannya.

padahal bukan itu alasan jaemin pergi hyuck. :'(

kemarin sore jaemin pulang, hari pertama mark di busan dia menginap--jika kalian bertanya kemana jaemin pulang... kemana lagi kalau bukan ke rumah jeno? jaemin sekarang punya si kecil jaehan yang harus dia urus, belum lagi ayah jaehan yang mulai menunjukan sifat aslinya--clingy, saat donghyuck melihat adik mark mendusal bak anak kucing di dada jaemin, tubuh donghyuck merinding.

lee jaehan. putra pertama sekaligus terakhir jeno dan jaemin (mereka memutuskan untuk melakukan sterilisasi demi keselamatan jaemin ke depannya). awalnya jaemin ingin sekali memberi nama anaknya jideongie karena pengucapannya mirip nama jisung tapi dalam versi lebih imut. sementara jeno ingin menamai anaknya bongsik.

jangan tanya alasan jeno ingin menamai anaknya serupa nama salah satu kucing kesayangannya. dia hanya tidak rela anaknya dinamai jidoengie setelah tahu alasan jaemin. tentu saja jeno tidak terima! dia yang membuat kenapa nama bayinya dipilih karena mengingatkan jaemin pada alpha lain? sekalipun jisung sudah punya mate dan tak mungkin menjadi orang ketiga dalam hubungan mereka--jeno yang over posesif tak akan membiarkan itu terjadi.

beruntung dokter liu--dokter yang menangani persalinan jaemin ada di saat jaemin dan jeno berdebat, dengan baik hati dia menyarankan nama jaehan. jae, di ambil dari nama jaemin dan han--nama bayi di negara asalnya yang berarti hadiah dari tuhan. kehadiran jaehan merupakan hadiah termenakjubkan yang tuhan titipkan pada jaemin, dan jeno tentu saja.

"hei, apa yang kau lakukan?" sepasang lengan membungkus tubuh donghyuck, memeluknya dari belakang. aroma khas pinus dan cedar dengan perpaduan amber menyapa hidungnya, tanpa menoleh donghyuck sudah tahu siapa yang memeluknya.

"kau bilang besok baru kembali." donghyuck menjawab pelan, matanya terpejam menghirup dalam-dalam feromon sang alpha.

tertawa kecil, mark membenamkan hidungnya di ceruk leher donghyuck. "pria tua ini merindukan omeganya."

donghyuck hanya tersenyum tipis. tidak membalas lebih jauh kalimat konyol yang mark ucapkan.

"hyuck." mark memanggil dengan pelan, yang lebih muda hanya mendengung sebagai respon. perlahan mark membalik tubuh donghyuck hingga menghadapnya. kedua telapak tangannya menangkup wajah manis yang telah berhasil mencuri hatinya. meski status mereka tidak jelas--tapi tubuh mereka sudah terikat, mark dapat merasakan kegundahan omeganya. "kau membuatku khawatir," mark berbicara dengan pelan, raut wajahnya terlihat sedih.

[M] half | markhyuck ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang