8

56.3K 5.6K 1.4K
                                    

11k+ view wooo yaampun mana votenya 3k+. :"D komen chapter kemaren aja tembus 200 😍 maaf ga aing balesin satu-satu, iya gingsul emang songong jarang banget balesin komen. 😭

soalnya kalo yg komen banyak suka bingung mau bales yang mana. paling yang komen pas awal2 up doang yg dibales, itupun random. tapi seriusan aing baca semua kok! dan makasiiiiih banget buat kalian yang mau vote sama komen! 😗 jadi semangat kan gingsul ngelanjutnya hehe.

btw jangan bosen ya kalo work ini banyak ncnya hehe




















-

donghyuck yang masih asyik makan melihat mark dan jaemin muncul setelah lima belas menit berlalu. mark datang sambil membawa tas berisikan gitar sementara jaemin membawa sebuah ransel.

"aku akan pergi ke studio bersama jaemin." mark memberitahu tanpa diminta. "pastikan bereskan piringmu setelah selesai makan dan nanti kau bisa tidur di kamar sebelah utara, itu kamar tamu. kau bisa mengganti spreinya dengan yang baru, ada dalam lemari di rak paling bawah. aku pergi dulu."

donghyuck mau menjawab tapi mulutnya penuh. dia menahan mark dengan menarik ujung kemejanya. mark berbalik balas memandang donghyuck dengan sebelah alis terangkat. "kau mau pergi sekarang?" tanya donghyuck setelah menelan makanan dalam mulutnya.

"ya." mark menjawab singkat.

"tapi kau kan belum selesai makan."

tidak tahu kenapa, ada perasaan menggelitik dalam dadanya hanya karena mendengar kalimat yang donghyuck ucapkan barusan. mark merasa... diperhatikan?

"memangnya kenapa?" mark balas bertanya.

"aku hanya memastikan. kalau kau mau pergi tanpa menghabiskan makananmu, aku yang baik hati ini akan menghabiskannya. kan sayang kalau dibuang. tidak baik membuang makanan tahu!"

mark mendengus. dalam hati mark mulai mengutuki betapa bodoh dirinya karena sempat terbawa perasaan. tunggu! tidak! apa yang aku bicarakan? terbawa perasaan? yang benar saja! mark tidak mungkin semudah itu memiliki perasaan khusus pada omega menyebalkan macam tong kosong tak berguna yang hanya bisa menyusahkan orang lain seperti donghyuck.

mark menghembuskan napasnya dengan keras lalu mengacak rambutnya. "terserah kau saja." katanya singkat sebelum berlalu begitu saja tanpa memandang donghyuck lagi.

donghyuck sih tidak peduli. jaemin yang memelototinya daritadi saja tidak dia anggap keberadaannya. baguslah kalau orang-orang itu pergi. jadi donghyuck bisa menghabiskan makanannya dengan tenang. sambil mengayunkan kakinya yang tidak sampai menyentuh lantai, donghyuck makan sangat banyak dengan riang.

namun setelah menghabiskan begitu banyak makanan donghyuck jadi sulit bergerak. dia mulai mengantuk tapi teringat pesan mark untuk membereskan piringnya. ah, rasanya benar-benar malas. bolehkah donghyuck tinggalkan begitu saja?

tapi nanti kalau mark marah dan benar-benar menghanyutkan tubuhnya di sungai han bagaimana?!

donghyuck bergidik. meski setengah hati dia mulai beranjak dan mengangkuti piring-piring kotor menuju wastafel. tangannya mulai bekerja membersihkan piring-piring itu. dia mencuci semua piring yang dipakai karena dialah yang menghabiskan semua makanan yang jaemin beli karena perintah mark.

ngomong-ngomong soal jaemin. donghyuck sebenarnya penasaran apa hubungan pemuda tepos itu dengan mark. tidak mungkin saudaranya kan? donghyuck pernah mendengar jaemin menyebut mark tuan muda. apa jangan-jangan jaemin memang semacam butler yang bekerja pada keluarga mark? tidak heran sih karena alpha itu terlihat sangat kaya pastilah dia memiliki orang yang bekerja padanya macam jaemin. tapi... kalau butler kenapa terlihat sangat dekat? apa mereka berkencan?

[M] half | markhyuck ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang