selepas dari rumah sakit, donghyuck dengan wajah frustasi langsung menuju appartemen sahabatnya, adik kelasnya semasa shs dulu. namanya chenle, zhong chenle. sudah lima belas menit berlalu sejak kedatangan donghyuck, berkali-kali dia menekan bel interkom di appartemen chenle namun tidak ada sahutan.
bibir donghyuck melengkung ke atas, dia mengambil ponsel yang ada di sakunya berniat menelpon chenle. didering ketiga, pintu di hadapannya justru terbuka. kepala chenle menyembul dari baliknya.
"tunggu di cafetaria bawah, aku akan segera menyusul." kata chenle serak. wajah remaja itu sayu, terlihat kelelahan. terlalu lama mengamati chenle, donghyuck yang belum sempat membuka mulut sudah disuguhi pintu yang kembali tertutup rapat.
donghyuck melongo, apa-apaan itu?!
meski bersungut kesal dia mengikuti perkataan chenle untuk menunggu di cafetaria yang pemuda zhong itu maksud. sepanjang jalan dia tidak berhenti menggerutu, mulai dari mengumpati alpha mesum yang sudah mencabulinya semalam lalu hasil pemeriksaan ulang di rumah sakit yang baru saja dia lakukan sebelum menuju appartemen chenle, kini tingkah menyebalkan sang sahabat.
kepala donghyuck rasanya mau pecah saja mengingat penjelasan dokter tentang hasil tesnya.
"birth sex seseorang bisa saja berubah karena faktor lingkungan dan juga gen, apalagi dalam rentang usia 14 sampai 20. kau mengatakan saat jhs dulu--berarti sekitar umur 14 atau 15 hasil tesmu alpha. namun kini, seperti yang kita lihat. hasil tes menunjukan kau omega resesif, kau bisa hamil meski kemungkinannya kecil. namun jika pasanganmu alpha dominan peluangnya akan lebih besar."
"untuk kasusmu, dari awal meski kau alpha, bisa dibilang hanya separuhnya saja. lalu sepertinya akhir-akhir ini kau dikelilingi alpha-alpha lain yang lebih kuat, apalagi kehadiran alpha dominan dapat membawa pengaruh besar dalam perubahan birth sexmu."
donghyuck menjambak rambutnya. benar-benar marah pada pria sialan tadi malam. jika saja dia punya death note seperti milik light yagami, nama pria cabul itu sudah masuk daftar pertamanya. kata si kingkong namanya minhyung bukan? atau minhyun? setidaknya donghyuck harus memastikan siapa namanya dulu, tapi... dia kan tidak punya death note! ah, lupakan.
donghyuck merengut. dia sudah sampai di cafetaria yang chenle maksud. seorang pelayan datang menghampirinya, donghyuck memesan banyak sekali makanan. nanti dia akan menyuruh chenle untuk membayar, biarkan saja anak itu bangkrut! itung-itung biaya kompensasi karena sudah membuat donghyuck menunggu lama. tapi... mau sebanyak apapun makanan yang donghyuck pesan juga tak akan pernah bisa membuat chenle bangkrut.
selang beberapa menit, satu persatu makanan yang donghyuck pesan berdatangan. tanpa menunggu kehadiran chenle donghyuck melahap habis semuanya. produksi air liurnya meningkat menatap berbagai makanan enak di depannya, perutnya yang memang belum terisi apapun sejak semalam berdemo minta segera dipuaskan.
"hyung, maaf membuatmu menunggu terlalu lama." akhirnya chenle datang juga setelah donghyuck membabat habis lima jenis makanan berat dan dua desert.
donghyuck berdeham pelan. dia meneguk air putih sambil mengamati penampilan chenle yang dibungkus hoodie besar berwarna putih. tubuh remaja itu sepenuhnya tenggelam dalam hoodie yang seingat donghyuck milik jisung.
"sekarang musim panas, apa kau tak gerah memakai hoodie setebal itu?" tanya donghyuck penasaran.
semburat merah muncul di wajah pucat chenle. dia mengencangkan tali di bawah tudung hoodienya, kepalanya menengok kanan-kiri memastikan tidak ada orang lain yang mendengar pembicaraan mereka.
"sejujurnya panas sekali hyung..." bisik chenle. "tapi mau bagaimana lagi, lihat." chenle melonggarkan sedikit hoodienya, menunjukan leher pucatnya yang penuh ruam mengerikan. warnanya merah gelap. "jisung sangat--"
KAMU SEDANG MEMBACA
[M] half | markhyuck ✔
Fanfictioni don't wanna get just half of you. 💌 markhyuck [au!omegaverse.lowercase.baku]