asli dah pas nulis ini aing banyak baca artikel tentang ibu hamil 😂 btw yang kemaren itu maap wattpadnya error. aing baru nyadar pas ngecek wattpad barusan kok balek lagi ke wujud draft. mana ada yg ngewall segala.
kemaren buru-buru ngeupdatenya. huhuhu pikir w udah kepublish taunya error
-
"mark aku ingin makan masakan jaemin."
masih setengah mengantuk, mark yang baru saja selesai membuatkan susu hangat untuk donghyuck menghampiri sang omega yang menunggunya dengan duduk manis di kursi paling ujung meja makan.
"besok pagi saja ya. sekarang minum susu dulu." kata mark selembut mungkin, karena bagaimanapun semenjak hamil donghyuck jauh lebih sensitif dari pantat bayi.
"aku maunya sekarang!" nada suara donghyuck meninggi. sifat bossynya muncul hingga mark menghela napas dengan lelah. "tapi sekarang sudah tengah malam, hyuck. kasian jaemin kalau malam-malam di suruh ke sini, lagi pula jeno juga tak akan memberinya ijin. jadi besok saja ya?"
"kau tak kasian padaku?" mata donghyuck mulai berkaca-kaca. "aku belum makan nasi daritadi pagi! tiap makan pasti mutah lagi." yang lebih muda mulai terisak, mark gelagapan. panik karena ibu dari bayinya menangis bak bayi besar. "a--aku lapar mark! mau makan nasi! mau makan masakan jaemin!"
meski sudah memasuki bulan keempat dimana seharusnya morning sicknessnya berkurang bahkan menghilang, donghyuck justru tidak menunjukan hal serupa. tiap pagi donghyuck masih muntah-muntah. sangat sensitif dalam mencium bau makanan, nafsu makannya memang sudah membaik tapi menemukan makanan yang tepatlah yang sulit. biasanya jika dia ingin sesuatu donghyuck bisa memakanannya, meski tak jarang berujung dimuntahkan.
dengan panik mark menghela donghyuck yang menangis seperti bayi dalam pelukannya.
"baiklah." mark menepuk-nepuk punggung donghyuck dengan lembut. "tapi kau di rumah saja ya? biar aku yang ke tempat jaemin."
bola mata donghyuck yang bulat itu bergetar, bibirnya mencebik saat tatapan keduanya bertemu.
"aku tak mau sendirian." rengeknya sembari mendusal di ceruk leher mark.
dengan lembut mark mengusap pipi donghyuck, menghapus lelehan air mata di sana. "ya sudah kalau begitu ganti baju dulu, kita ke rumah jeno sekarang." pada akhirnya mark hanya bisa menuruti kemauan omeganya yang kini menunjukan lagi senyuman indahnya.
"terima kasih." kata donghyuck lalu mencium singkat bibir mark. senyuman di wajah mark makin lebar. dia kemudian membantu donghyuck berdiri dan memeluk pinggangnya saat berjalan menuju kamar mereka.
setelah mengganti pakaian tidur donghyuck dengan celana panjang dan kaus lengan panjang yang dibungkus sweater juga mantel, omega yang tengah hamil empat bulan itu duduk di atas kasur sementara mark memakaikannya kaus kaki. donghyuck menunduk, mengamati mark yang terlihat kelelahan, kantung mata yang menghitam lalu rambut-rambut halus yang tumbuh di sekitar rahangnya. telapak tangan donghyuck yang kecil dan lembut itu mengusap rahang mark. yang lebih tua mendongak memberi tatapan bertanya.
"maaf." kata donghyuck pelan. "kau pasti lelah sekali mengurusku." perasaannya kembali emosional, mata bulat itu berkaca-kaca.
"hei." mark menangkup tangan donghyuck yang mengusap wajahnya. dengan lembut dibawanya telapak tangan itu ke mulutnya. mark mencium punggung tangannya dengan penuh perasaan lalu menggenggamnya dengan kedua telapak tangan. "sudah menjadi kewajibanku untuk menjaga dan memenuhi segala kebutuhanmu, kau omegaku hyuck. selain itu kau tengah mengandung anakku, bayi kita." dengan nada suara sehangat matahari pagi mark bertutur kata, perlahan tangannya membawa tangan donghyuck yang berada di bawah telapak tangannya ke atas perut yang lebih muda.
KAMU SEDANG MEMBACA
[M] half | markhyuck ✔
Fanfictioni don't wanna get just half of you. 💌 markhyuck [au!omegaverse.lowercase.baku]