special update jelang ulang tahun uri baby chick jisungie 😗
-
dalam hidupnya tak pernah sekalipun jaemin membayangkan akan mendapat pujian macam itu dari seorang alpha. apalagi alpha dominan sesempurna lee jeno.
menelan ludah, jaemin mengusap tengkuknya dengan canggung. "ah, te--terima kasih." katanya ragu.
jeno tersenyum, senyuman yang sangat manis. bukan hanya bibirnya yang tersenyum, matanya pun ikut tersenyum. dia maju selangkah. jaemin reflek mundur. entah kenapa senyuman jeno justru terlihat mengerikan di mata jaemin.
ekspresi wajah jeno berubah menjadi murung. "kenapa jaemin menjauh?" tanyanya pada jaemin yang mulai menggigil dan berkeringat.
"a--aku ingat... ibuku berpesan untuk langsung pulang tadi." jaemin menjawab dengan terbata.
"memangnya kenapa harus buru-buru?" jeno bertanya lagi, entah kenapa jaemin makin tak nyaman. hidungnya tiba-tiba menangkap aroma kuat rumput basah--hujan dan pepohonan, baunya hampir mirip dengan milik mark namun yang ini begitu mengganggu indera penciumannya.
"a--aku hanya mengikuti pesan ibuku." jaemin mencicit, mengalihkan pandangannya kemana saja asal bukan jeno yang menatapnya begitu intens.
"apa aku boleh mengantar jaemin?"
"tidak perlu!" jaemin menyahut cepat, namun buru-buru meralat melihat betapa gelapnya ekspresi jeno. "ma--maksudku, aku hanya tidak mau merepotkanmu."
"ini keinginanku, aku sama sekali tidak merasa direpotkan."
siapa saja, tolong beritahu jaemin bagaimana cara menolak tawaran jeno. karena sungguh! jaemin merasa ada yang tak beres pada adik mark yang biasa ia lihat dari kejauhan ini.
"le--lebih baik kau juga pulang. sudah malam. nanti orangtuamu khawatir." kata jaemin canggung. dia masih belum berani menatap wajah jeno.
jeno menatap jaemin dengan intens. yang lebih muda dapat merasakannya. yang mana membuat jaemin makin gugup saja.
"mereka terlalu sibuk, tidak akan ada yang sadar. pun jika aku tak pulang malam ini." jeno mengambil satu langkah lagi. napas jaemin mulai pendek-pendek, rasanya punggung jaemin seperti terbakar di bawah tatapan jeno.
"je--jeno."
"ya, jaemin?"
"ka--kau... berhenti mendekat..." cicit jaemin makin terbata. lingkungan tempatnya berada sekarang sangat sepi--bisa jadi karena sudah sangat larut dan lagi mereka berada di sudut yang gelap. jaemin takut sekali jeno akan seperti psikopat-psikopat dalam film yang pernah jaemin tonton. jaemin merasa respon tubuhnya yang gemetaran ini karena takut jeno membunuhnya.
"kenapa?" tanya jeno sambil memiringkan kepalanya ke salah satu sisi.
pikiran buruk tentang jeno yang tahu kalau dirinya mantan kekasih renjun. lalu dia yang baru saja mengantar tunangan jeno makin membuat jaemin tidak bisa berpikir jernih. jaemin mulai menangis. dia memberanikan diri membalas tatapan tajam jeno dengan kedua telapak tangan yang ditangkupkan. jaemin menggosok telapak tangannya.
"jeno kumohon berhenti menakut-nakutiku." jaemin mulai memohon. hidungnya memerah. terlihat menggemaskan di mata jeno. "aku berjanji akan menjauhi renjun... aku tahu aku tak pantas untuknya. kumohon jangan sakiti aku."
jika renjun mendengar perkataannya, pemuda cina itu pasti akan menganggap jaemin tak lebih dari seorang pecundang. biarlah, tak apa karena faktanya jaemin memang seperti itu adanya. dia hanyalah beta miskin yang tak punya kekuasaan. renjun tak pantas untuknya, jeno jelas lebih cocok bersanding dengan omega sempurna seperti renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
[M] half | markhyuck ✔
Fanfictioni don't wanna get just half of you. 💌 markhyuck [au!omegaverse.lowercase.baku]