"berhenti bertingkah seperti binatang, minhyung-ssi. kau menakuti pelangganku."
cengkraman pada dagu donghyuck terlepas. tubuh donghyuck limbung, membentur keras lantai yang dingin. mark menoleh dan menemukan wajah dingin bae jinyoung yang menatapnya bengis. di belakang jinyoung ada daehwi yang melirik takut-takut. mark mendengus keras.
"lelaki bodoh ini harus diberi pelajaran. jangan ikut campur."
yang terjadi justru feromon mark makin tajam. dino mulai melangkah mundur, satu-satunya nama yang terbesit di kepalanya adalah lee jeno. adik dari mark, dia harus segera menghubungi jeno sebelum mark bertingkah makin tak terkendali. karena... sungguh! yang berada di hadapannya saat ini benar-benar tidak seperti mark yang dino kenal.
"aku berhak ikut campur. kau berada di wilayahku. dan yang kau sebut lelaki bodoh itu teman kekasihku. lebih baik kau menyingkir lalu dinginkan kepalamu."
mark mendengus. melirik donghyuck yang wajahnya merah merekah dan mulai menggeliat tak nyaman. senyum remeh muncul di wajahnya.
"baiklah aku pergi."
jinyoung menarik napas dalam-dalam, daehwi masih memegang lengannya dengan erat saat mark mulai mengambil langkah untuk beranjak.
"jangan..." desah napas seringan kapas itu keluar dari celah bibir ranum donghyuck. dia memeluk erat kaki mark saat omega dalam dirinya mengambil alih tubuhnya. wajah sayunya menatap mark dari bawah, susah payah dia bangkit tanpa memutuskan kontak mata mereka. "jangan pergi..." racaunya memeluk erat punggung mark. wajahnya terbenam sempurna di dada sang dominan.
tubuh mark menegang. aroma manis juga segar yang menguar dari ceruk leher donghyuck tercium makin kuat. donghyuck mendongak, bibir penuh berbentuk hati itu terbuka menunjukan dua gigi kecilnya yang terlihat menggemaskan, sangat kontradiktif dengan wajah sayunya, donghyuck terlihat menggairahkan.
mark menelan ludahnya. donghyuck berjinjit, meraup bibir tipis mark dengan tangan kiri merangkul bahu dan jari-jari tangan kanan menyusup dalam helaian segelap langit malam miliknya. mendorong untuk makin rapat, donghyuck bergerak rakus. menghisap tak beraturan bibir mark sampai sang dominan menyentak bahunya menjauh. menyisaikan untaian benang saliva di antara bibir keduanya.
donghyuck hampir menangis saking frustasinya. mark hanya menatapnya dingin lalu beralih pada jinyoung. "kau menyuruhku pergi bukan?" tanyanya retoris. "maka urus teman kekasihmu ini." tanpa perasaan dia mendorong tubuh donghyuck, beruntung daehwi dengan sigap menangkap. donghyuck bergetar, menggeleng dengan lelehan air mata membasahi pipi gembilnya.
"minhyung... jangan pergi."
mark abai. dia melangkah lebar keluar tanpa berbalik memandang donghyuck yang menjerit-jerit memanggil namanya. memanggilnya untuk yang pertama kali.
ketika sampai parkiran, napas mark terengah. tubuhnya jatuh merosot di samping badan mobil entah milik siapa. alpha dalam dirinya berteriak menyuruhnya kembali. kepalanya pening, pola tidurnya yang berantakan membuat kondisinya makin buruk.
menjambak rambut, mark membenturkan belakang kepalanya ke badan mobil. bocah tengik itu! entah bagaimana caranya dia berhasil mengacaukan mark. karena di saat mark membuat donghyuck tersiksa karena feromonnya, omega itu juga membawa dampak yang sama besarnya pada dirinya.
mark juga tersiksa. sangat.
-
"apa yang terjadi?" tanya jeno pada mark yang duduk termenung di sofa ruang tamu penthousenya.
pagi ini jeno menyempatkan diri untuk berkunjung ke kediaman sang kakak. semalam dino menelponnya, menceritakan keributan macam apa yang kakaknya lalukan. jeno sudah cukup terlambat karena begitu sampai di bar milik jinyoung dan daehwi, mark sudah tidak ada. maka dari itu dia berada di sini guna memastikan kondisi kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[M] half | markhyuck ✔
Fanfictioni don't wanna get just half of you. 💌 markhyuck [au!omegaverse.lowercase.baku]