suara gemerisik selimut dari sisi sebelah kanannya mengalihkan atensi mark yang masih sibuk menulis lirik lagu pada notebook di atas pangkuannya. bola mata di balik lensa kacamata yang tersemat di atas hidung bangirnya bergulir menatap donghyuck yang mulai menggeliat dari tidur panjang bocah itu. sekarang sudah sore, jam hampir menunjukan pukul empat saat donghyuck mulai bangun.
donghyuck mengerjap, mark memperhatikan bagaimana bola mata bulat itu mengintip dari celah kelopak mata yang terbuka. mark memandang dengan tenang tanpa ekspresi. begitu manik indah milik donghyuck sepenuhnya terbuka, mereka saling menatap selama sepersekian detik. setidaknya sampai sebelum omega itu melotot dan mencoba untuk kabur.
donghyuck langsung beringsut, mundur secepat yang dia bisa. nyaris berhasil kabur jika saja mark tidak sigap menangkap bagian belakang leher sweaternya dan menarik dengan kuat hingga sang submisif terjungkal ke belakang.
"huaaah! lepaskan aku dasar alpha cabul! kau memang penjahat kelamin! akan kulaporkan kau ke polisi?!" teriak donghyuck memekakan telinga.
mark memutar bola mata, kaki donghyuck menendang-nendang udara. sama sekali tidak sadar kalau tingkahnya justru mengumbar paha mulusnya yang jelas memanjakan mata mark.
"berhenti bertingkah konyol. jinyoung dan daehwi yang menyuruhku membawamu. katanya mereka sudah tak sanggup menghidupimu."
donghyuck berhenti meronta. dia berbalik menatap mark dengan mata memincing galak yang mana justru terlihat makin menggemaskan. "bohong! kau pasti menculikku kan? kau sengaja membawaku kesini untuk memuaskan nafsu bejatmu itu! mengaku saja! kau pasti mau menjadikan diriku yang polos ini budak sexmu!"
hidung mark berkerut, "aku memang berbohong tentang jinyoung dan daehwi yang tidak lagi sanggup menghidupimu. jinyoung hanya menyuruhku bertanggung jawab karena... dengar baik-baik otak udang, heatmu itu datang karena pengaruhku. lalu tubuhmu tidak dapat menerima supresan yang mereka berikan. apa kau tidak ingat saat-saat menyiksa yang kau alami mulai kemarin malam?"
otak donghyuck kembali dipaksa memutar ingatan akan sengatan gairah yang menghantamnya hingga terjaga semalaman. lalu adegan ranjang saat mark menyentuhnya dengan begitu intens. wajah donghyuck memerah, pipinya panas saat mengingat betapa agresif dirinya saat meminta mark menyetubuhi analnya dengan keras. atau betapa gilanya dia yang mengatakan ingin bayi.... bayi... donghyuck melotot lebih lebar dari sebelumnya.
"yakk!" bahkan kini teriakan donghyuck lebih kencang dari sebelumnya. dengan beringas dia mencekik leher mark. "dasar bajingan! tega-teganya kau mengambil kesempatan dari omega tak berdaya sepertiku?!"
mark menyentak tangan donghyuck. mendorong tubuh omega kurang ajar di hadapannya hingga terbaring telentang di atas ranjang. tangan kanannya menahan kedua tangan donghyuck di atas kepala sementara tangan satunya balas mencekik leher donghyuck. napas mark terengah saat menahan marah.
"begitukah caramu berterima kasih pada orang yang membantu melewati heatmu? kau bisa mati tersiksa jika aku tak membantu!" donghyuck memukul-mukul tangan mark yang mencekik lehernya hingga membuat kesulitan bernapas.
mark mengendurkan cekikannya.
"kau hampir membunuhku!"
mata mark memincing tajam.
"seharusnya kuhanyutkan saja tubuhmu ke sungai han tadi saat kau tidur."
"argggg menyebalkan!" donghyuck meronta sambil menjerit-jerit frustasi. "kenapa sih aku harus bertemu denganmu?! gara-gara kau aku menjadi omega! mes--meskipun bukan alpha dominan dulu hidupku sangat baik karena aku alpha!" donghyuck mulai menangis. mark tersentak, dia benar-benar melepaskan cengkeramannya pada leher dan kedua tangan donghyuck.
KAMU SEDANG MEMBACA
[M] half | markhyuck ✔
Fanfictioni don't wanna get just half of you. 💌 markhyuck [au!omegaverse.lowercase.baku]