"Aku akan pergi."
Sontak aku bangkit dari tidurku
Memandangi dirinya yang sedang duduk disamping kasurku"Mengapa kau pergi?"
Aku menatap bola matanya tanpa jeda
Dia menjawab hanya dengan senyuman masam
Lalu berdiri dan mulai meninggalkanku
Aku ingin beranjak menggapai tangannya
Tapi ternyata dia sudah beranjak terlalu jauhMemang tempat ini bukan keinginannya
Dia selalu bermimpi ingin ke bulan
Aku sering berkata padanya untuk tetaplah di sini
Tapi apa daya aku tak ada kuasa untuk membuatnya tetap disini — Aku bukan pujaan hatinyaAku menatap bahu itu
Dari kejauhan dia semakin menghilang
Semakin jauh dia melangkah
Semakin teringat memoriku tentang dia
Canda, tawa, dan suaranya berputar terus menerus dalam ingatankuMungkin memang harus aku merelakannya demi keinginannya
Dia sedang ingin menggapai mimpinya untuk tinggal di bulan — Pujaan hatinya ada disana
Meskipun sebelumnya dia berkata sudah nyaman di sini
Di tempatku ini
Yaitu di bumi
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak.
PoetryIni hanyalah rangkaian kata yang terbuat dari realita. Tak ada fiksi, yang ada hanyalah pengandaian untuk memberikan jiwa disetiap bait-baitnya.