Kenangan harus ku simpan di mana?
Di bawah bantal saja, kau bilang
Tempat biasa kau menyimpan kesedihan
Yang biasa muncul dari matamu saat malam
dan membuatmu lupa akan arti senyuman
Dengan siapa kenangankan bermalam?
Biarkan ia sendirian,
berjalan terus menghantam pikiran
Melewati nadi-nadi yang mempengaruhi mimpi malam
Menceritakan kisah yang kini telah pergi sendirian
Lalu, kau tidak mau menghilangkan kenangan?
Ya, tidak akan.
Biarkan dia mengalir tak berkawan
Hingga bertemu akhir perjalanan
Kenangan tak akan hilang
Maka simpan saja kenangan
Sudah kubilang tak usah dibuka (kau mau menyiksa diri?)
Diamkan saja, diamkan
sampai suatu saat nanti semua lupa
sampai nanti semua tua
dan saat rindu,
bolehlah sekali-kali kau membukanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak.
PoetryIni hanyalah rangkaian kata yang terbuat dari realita. Tak ada fiksi, yang ada hanyalah pengandaian untuk memberikan jiwa disetiap bait-baitnya.