bagaimana kabarku?
tak bisa kau liat mata sembab itu
yang satu berlinang sendu
yang satu tertawa malu
lalu kau bertanya,
apakah aku baik-baik saja?jangan, tak usah bertanya lagi!
anggap saja aku tak sedang sehat
tubuhku hanya lemas dan merasa cemas
selimut kematian selalu menyapa tidurku
lalu tak usah kau bertanya lagi,
mengapa aku selalu meneguk segelas kopi dipagi haridiam, diam saja
tak usah memberitahuku aku tak dekat dengan Tuhan!
sungguh Dia dekat sedekat nadi
aku hanya benci diriku sendiri yang seperti ini,
kumohon tak usah banyak bicara!jadi jangan tanya ada apa denganku,
sungguh aku tidak gila!
aku masih tahu apa lagu kesukaanku dan warna kesukaan ibuku
aku ini hanya sedang bertarung dengan jiwa!
maka dari itu lebih baik kau pulang saja!
daripada ku harus mendengar ocehanmu
yang tidak pernah membuatku merasa lebih baik
meski kau selalu berpikir kaulah yang terbaiktolong, jangan pernah mendekat!
kini akan kulakukan yang ingin kulakukan
hidupku bukan urusanmu
dan hidupmu bukan urusanku
pergilah sejauh-jauhnya kau bisa,
aku tak peduli!
bila ku mati, itu juga bukan karena kau
jadi kumohon tinggalkan aku!
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak.
PoetryIni hanyalah rangkaian kata yang terbuat dari realita. Tak ada fiksi, yang ada hanyalah pengandaian untuk memberikan jiwa disetiap bait-baitnya.