Chapter 23

4.1K 528 84
                                    







Cahaya birunya menyinari Ramalan pelindungnya

.....

The power of blue moon

****




Sebuah kerajaan yang dipenuhi oleh kegelapan, tak pernah hilang dari jangkauan para penjaga.

Dikamar sang raja, kini sedang dilanda sebuah ketakutan sang Jendral.

Terdapat sang raja yang duduk bangku abadinya, menghadap sang Jendral yang menunduk takut kepada sang raja.

"Bagaimana, apa yang kau dapatkan selama ini?" tanya sang raja

"Kami mendapat informasi, bahwa saat ini mereka sedang dilanda kehancuran karena peperangan yang disebabkan oleh Black Shadow." kata sang Jendral dengan sedikit menunduk.

"Lanjutkan?" kata sang Raja lalu meminum teh yang dibuat oleh pembantu disana.

"Mereka atau lebih tepatnya persahabatan mereka kini sedang hancur karena peperangan itu, dan baru saja 2 hari yang lalu mereka kehilangan sang gurunya. Yang tak lain adalah Kakek Jeon."

Sang raja langsung menghentikan acara minum tehnya, lantaran terkejut mendengar berita kematian bahwa kakek Jeon sudah tiada.

"Kau serius?" tanya sang raja menatap tajam sang Jendral

"Benar tuan, saya serius." ucap sang Jendral, sang raja menaruh tehnya diatas meja.

"Lalu, apa yang rencanamu." kata sang raja.

"Setelah kejadian itu, mereka semua berpisah memilih melakukan kehidupan masing-masing. Saya berencana untuk membawa mereka yang sekarang tak dilindungi oleh blue moon atau kakek tua itu, membawanya kesini sebagai ancaman kedatangan Bocah pemilik blue moon itu." ucap sang Jendra

"Jadi maksudmu, kau ingin menculik teman-teman dari bocah Blue Moon itu."kata sang raja yang diangguki oleh Jendral.

"Ya, Tuan. selagi mereka sedang hancur seperti ini, membuat rencana kita akan mudah dan berjalan lancar." ucap sang Jendral yang kini sudah tak menunduk lagi.

"Baiklah aku setuju dengan rencana mu itu, lakukanlah yang terbaik Jendral." Kata sang Raja meminum kembali tehnya

"Pergilah, buatlah aku bangga padamu." kata sang Raja yang diangguki oleh sang jendral.

Sang Jendral pun pergi dari ruangan sang Raja. Untuk menjalankan tugasnya itu.








"Aku tak sabar menunggu."

.....

Terlihat seseorang yang sedang berdiri didepan sebuah rumah besar dengan mata yang terus menatap ke sebuah jendela atas.

Dengan sebuah kalung ditangannya, yang terus digenggamnya.

Ingin sekali dia masuk kedalam lalu memberikan kalung ini, namun entah kenapa kakinya tak mau melangkah masuk kedalam.

the power of the blue moonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang