Chapter 5

6.6K 739 54
                                    

Halo udh lama nunggu ya. Maaf ya Dvelis minta maaf untuk keterlambatan up.
















Setelah kejadian dimana mereka saling memberitahu bahwa ada sesuatu yang telah terjadi pada tubuh mereka. Kini masih di dalam rumah pohon itu mereka hanya diam dilanda kesunyian.

"Hyung." Ucap Jungkook memecah keheningan

"Hmmm."

"Apa ini nyata atau mimpi?" Tanya Jungkook

Kemudian Yoongi bangun dari tidurnya dan memukul kepala Jungkook

Plakk..

"Aduhhh...." ucap Jungkook sambil memegang kepalanya

"Bagaimana rasanya." Ucap Yonggi

"Sakit." Ucap Jungkook sambi mengelus kepalanya yang terasa sakit

"Jadi?" Ucap Yonggi

"Bukan mimpi." Ucap Jungkook dengan wajah polosnya

Hari sudah semakin sore akhirnya mereka memutuskan untuk pulang kerumah masing-masing dan seperti biasa Jimin dan Taehyung akan pulang bersama, karena mereka tetanggaan.

"Tae, kau baik-baik saja." Ucap Jimin yang kini sedang berjalan berdua bersama Taehyung

"Jim, mataku." Lirih Taehyung sambil terus menunduk

Kemudian Jimin mendekati Taehyun yang masih menunduk dan mengangkat kepala Taehyung. Menampilkan mata biru muda Taehyung dan wajah kekhawatirannya.

"Tidak apa-apa. Kau mungkin butuh istirahat." Ucap Jimin menenangkan Taehyung

"Tapi bagaimana jika nanti adikku melihat mataku, dia akan takut padaku dan dia akan menganggapku sebagai monster." Ucap Taehyung dengan raut wajah sedihnya

"Bagaimana jika hari ini kau menginap di rumahku dulu." Ucap Jimin

"Tapi bagaimana dengan adikmu." Ucap Taehyung

"Urusan dia mah kau tenang saja. Ya udh hari ini kau menginap dirumahku, peralatan sekolah pakai punyaku dulu oke." Ucap Jimin dan di angguki oleh Taehyung

"Apa, tidak apa-apa." Ucap Taehyung

"Tenang saja kitakan tetanggaan." Ucap Jimin lalu kembai berjalan menuju rumah Jimin

.......

"Bagaimana apa kau sudah menemukannya.?"

"Sudah, Hanya saja kita belum pastikan apakah benar mereka atau bukan. Tapi tuan tenang saja, karena menurut buku ramalan. Takdir itu jatuh kepada tujuh pemuda yang memang terlahir dari pengendali air, api, dan lima pengendali lainnya termasuk pengendali es yang mengendalikan Blue Moon."

"Pengendali Es?"

"Iya tuan pengendali Es."

"Pengendali Blue Moon."

"Bawa dia kepadaku sebelum si tua Jeon itu yang merebutnya."

"Baik tuan."








"Pengendali Es, yang sudah dikatakan musnah karena selalu di incar oleh para pengendali Black Shadow karena pengendali Es bukanlah pengendali yang sembarangan. Pengendali Es bukan hanya mengendalikan Es tapi juga pengendali Es lah yang menerima takdir Blue Moon, atau bisa disebut juga pengendali Blue Moon yang mengendalikan seluruh jenis kekuatan. Itulah kenapa Pengendali Es harus sangat dilindungi dari incaran-incaran jahat para pengendali lainnya yang menginginkan kekuatan."


.......

Malam ini menjadi malam yang sangat panjang bagi para ketujuh pemuda tersebut. Setelah kejadian tadi siang yang membuat mereka tidak habis pikir karena kejadian itu tak pernah terjadi pada manusia biasa.

Malam ini di rumah Jimin, Jimin dan Taehyung yang memang menginap di rumah Jimin kini sedang diam dikamar Jimin duduk dalam keheningan yang mereka berdua ciptakan.

"Tae." Panggi Jimin

"Apa." Ucap Taehyung

"Apa matamu belum berubah menjadi seperti semula, apakah selamanya akan seperti itu?"tanya Jimin karena sebenarnya Jujur Jimin sedikit merasa merinding melihat mata biru Taehyung yang bukan terbuat dari lensa melainkan berubah secara alami.

"Entahlah Jim, aku juga bingung bagaimana cara merubahnya agar menjadi seperti semula." Ucap Taehyung dengan raut putus asanya

"Semoga saja besok pagi matamu sudah berubah menjadi seperti semula." Ucap Jimin sambil menepuk punggu Taehyung, memberi kekuatan kepada sahabatnya itu.

"Semoga saja."

"Ya sudah ayo tidur besok sekolah." Ucap Jimin lalu merebahkan tubuhnya dikasur dan menarik selimutnya sampai menutupi seluruh wajahnya

Sedangkan Taehyung masih duduk dan sesekali melihat kearah jendela yang menampilkan bintang-bintang yang bersinar terang. Karena kamar Jimin berada dilantai dua.

"Apa orang itu aku." Ucap Taehyung lalu ikut bersama Jimin merebahkan tubuhnya dan tertidur dengan seribu pertanyaan di kepalanya.

....

Pagi ini tiba-tiba terdengar suara teriakkan dari arah kamar Jimin yang membuat siapa saja pasti langsung terkejut.

Sedangkan didalam

"Tae.. itu... kenapa... rambutmu..." ucap Jimin dengan deru nafas yang tidak beraturan

"Jim bagaimana ini." Ucap Taehyung panik

Sedangkan Jimin masih dalam mode terkejutnya

"Tae.. hh.. yang lain harus.. hh.. tau." Ucap Jimin sambil mengelus dadanya dan mengatur pernapasannya








"Apa yang terjadi sebenarnya.kenapa dengan diriku."














Tbc
....

Maaf ya Dvelis baru bisa up cerita ini 😭😭 Dvelis sibuk banget sama tugas sekolah.

Mungkin juga untuk kedepannya Dvelis jarang up lagi. Tapi tenang aja kok Dvelis pasti bakalan selesaikan cerita ini.

Untuk typo maaf ya

Maaf juga sedikit

Jangan lupa vote dan komen

Tunggu kelanjutannya ya

😘😘😘😘





















.

the power of the blue moonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang