part 16

221 27 0
                                    

“KYU!”

Changmin memaksa tubuhnya yang masih sakit untuk mengejar Kyuhyun yang sudah hilang di balik pintu. Dia meringis perih saat luka di bahu kirinya serasa terbuka kembali dan darah mulai merembes membasahi baju pasien yang ia kenakan. “Akh,” lenguhnya pelan. Ini sakit sekali. Tapi..

Changmin masih mencoba memaksa tubuhnya untuk berjalan tertatih menuju pintu, kemudian berlari mengejar Kyuhyun, meninggalkan Seung Hyun serta lainnya yang bahkan belum sempat mencerna kejadian tadi.

Dan beruntunglah dia karena Kyuhyun belum terlalu jauh dari sana. Changmin berlari sambil memegang bahunya melewati lorong-lorong rumah sakit yang di penuhi orang.

“KYUHYUN!” Changmin berteriak begitu melihat Kyuhyun yang berjalan beberapa meter di depannya. Memunggunginya. Tapi Kyuhyun tidak berhenti saat mendengar teriakan Changmin, membuat Changmin harus ekstra mempercepat langkahnya untuk bisa menghentikan Kyuhyun.

“Kyu,” tap!

“hah-hah-hah,” napas Changmin memburu begitu ia dapat menjangkau lengan Kyuhyun, dan membuat Kyuhyun menghentikan langkah.

Kyuhyun berbalik, mata tajamnya menatap Changmin dan langsung membola sedetik kemudian, seakan baru sadar akan sesuatu. Dia tidak menyangka jika Changminlah yang menyusulnya, bukannya Seung Hyun.

“APA YANG KAU LAKUKAN, SHIM CHANGMIN!!” teriakan Kyuhyun berhasil membuat orang di sekitar mereka menoleh, dan menatap Changmin dengan pandangan ngeri. Darah merah pekat sudah memenuhi sebagian tubuh Changmin dan wajahnya amat pucat.

Kyuhyun langsung menangkap tubuh Changmin yang limbung. “Gwaenchana?” tanyanya, terdengar sangat khawatir.

Changmin mengangguk lemah, dia menjawab, “hmm, hanya sedikit pusing.” katanya lirih, tapi hal membuat Kyuhyun tambah khawatir.

“UISA! DIMANA UISA!!” Kyuhyun lagi-lagi berteriak, dia panik, mengira kesadaran Changmin semakin menipis. Hari ini dia banyak sekali berteriak.

Tap.. Tap.. Tap..

Dan di tengah kepanikan Kyuhyun, Seung Hyun datang dengan seorang dokter di sampingnya.

———-

Bandara Seoul

Seorang namja dengan pakaian hitam serta kacamata hitamnya berjalan cepat menyusuri bandara sambil menggeret koper. Keadaan langit yang gelap tampak tak menyurutkan niatnya untuk pergi ke luar negeri sekarang. Dia akan ke Singapore. Mungkin, untuk melarikan diri karena dia tahu polisi sedang mengincarnya saat ini.

Dia masih terus berjalan, hingga saatnya dia tiba-tiba menghentikan langkah tepat beberapa meter di depan beberapa orang yang menghalanginya.

Tap!

“Oh Jung Ho, bukan?”

Mendadak jantung Oh Jung Ho, namja yang menggeret koper, berdetak lebih cepat saat itu. Tetapi dia masih berusaha mempertahankan ekspresi tenang dalam wajahnya.

“Ya?” katanya sambil menatap salah seorang namja berseragam yang menghalanginya.

Pria berseragam paling depan, atau yang kita kenal Kim Sun Won, menunjukan kartu namanya, kemudian berkata, “Kami dari detektif kepolisian Seoul. Kami menangkap Anda atas tuduhan percobaan pembunuhan Kyuhyun-ssi pada sore tadi.”

Oh Jung Ho hanya bisa membelalakan matanya saat polisi-polisi itu mengunci tangannya dengan borgol. Dia tidak bisa mengatakan pembelaan apapun.

—————

“Selesai.”

Dokter berkata setelah selesai mengganti perban di bahu Changmin. Dia tersenyum puas melihat hasil pekerjaannya dan kemudian menatap Changmin. “Changmin-ssi, tolong lain kali jangan ulangi perbuatanmu itu,”

“Ne, uisa-nim.”

Dokter mengangguk. “Baiklah, kalau begitu saya permisi.”

“Ne.”

Kyuhyun hanya diam saat matanya menatap kepergian sang dokter dari ruangan. Dia juga tidak mengindahkan rangkulan Yesung di bahunya sedari tadi, dia hanya ingin meminta penjelasan Changmin.

“Apa maksudmu melakukan itu.” tanyanya datar. “Kau ingin membela hyungku? Changmin-ah.”

“Aku hanya ingin kau mendengarkan penjelasan Seung Hyun-ssi, Kyuhyun-ah.” Changmin menjawab sambil menatap jari-jarinya, tidak berani menatap Kyuhyun.

Mendengar ucapan Changmin, Kyuhyun menatap Seung Hyun tajam.

“Apa yang harus dijelaskan, Changmin?!” dia berkata pada Changmin sambil menatap Seung Hyun. “Kau tahu, Min, bertahun-tahun mereka membenciku. Mereka yang membuatku pergi dari rumah. Tetapi, tiba-tiba saja beberapa minggu lalu mereka datang dan meminta maaf padaku, mengajakku untuk tinggal bersama mereka lagi setelah sekian tahun. Aku tidak bodoh Min, aku tahu ada sesuatu yang membuat mereka seperti itu. Dan hari ini semuanya sudah jelas. Mereka hanya kasihan padaku, karena mengira aku akan mati jika tidak bersama mereka. Mereka pikir aku tidak bisa menjaga diriku sendiri.” Kyuhyun mengambil napas dan menatap teman-temannya termasuk Changmin. “Dan kalian berpikir seperti itu juga bukan? Kalian pikir aku lemah. Aku tidak menyukainya.”

Yesung meremas pundak Kyuhyun pelan, “itu tidak benar Kyu..”

“Kau salah Kyuhyunnie, aku dan appa benar-benar tulus untuk meminta maaf padamu. Kami ingin menebus kesalahan kami di waktu dulu, memulai semuanya dari awal. Aku yakin eomma juga tidak suka melihat keluarganya saling membenci, dia tidak akan suka…”

Kyuhyun terdiam.

“Kumohon Kyu… Setidaknya lakukan ini demi eomma ne?”

Kyuhyun masih diam, dia tidak menjawab perkataan Seung Hyun.

“Tapi, tidak apa-apa jika kau tidak mau Kyu, aku dan appa bisa menunggu satu tahun, dua tahun bahkan…”

“Baiklah.” Kyuhyun memotong ucapan Seung Hyun. “Jika ini demi eomma, baiklah Hyung, aku akan tinggal bersama kalian.”

“Benarkah?” mata Seung Hyun berbinar.

Kyuhyun mengangguk.
.
.
.

Kediaman keluarga Cho

“Ne, gomawo Sun Won-ah.”
Young Hwan baru saja mendapat kabar dari Sun Won jika seseorang yang berniat menembak anaknya sudah tertangkap. Di bandara, saat orang itu hendak kabur. Young Hwan menghela napasnya lega setelah mendengar semua itu.

“Ha-ah syukurlah…” katanya pelan.
Dia sangat bersyukur jika Kyuhyun baik-baik saja saat ini, menurut kabar Seung Hyun. Young Hwan sebenarnya ingin sekali bertemu Kyuhyun, tapi pekerjaan yang menumpuk membuatnya tidak bisa. Meskipun pada akhirnya dia tidak bisa berkonsentrasi pada pekerjaannya itu, dan membawa seluruh pekerjaannya pulang.

Young Hwan menghela napas saat melihat dokumen yang masih saja belum selesai di kerjakannya. Dokumen itu masih menumpuk di depannya yang sedang duduk di meja makan, menunggu kabar lain dari Seung Hyun maupun Sun Won.

Sesekali Young Hwan melirik jam yang menempel di dinding dapur yang menunjukkan pukul 10 malam. Menghela napas sebelum mengambil salah satu dokumen di meja dan mengeceknya.

Cklekk!

“Appa! Appa!”

Tiba-tiba terdengar suara pintu depan terbuka dan diikuti suara Seung Hyun yang berteriak memanggilnya. Young Hwan mengernyit. Ada apa? Dan dia pun beranjak menuju ruang depan.

Young Hwan melangkah menuju ruang depan. Dan dia langsung menatap Seung Hyun yang tersenyum lebar di depan pintu dengan pandangan heran.

“Ada apa, Hyun-ah?” tanyanya.

Seung Hyun malah tersenyum semakin lebar, kemudian dia bergeser sedikit ke kanan, menampilkan seseorang yang sedari tadi berdiri di balik punggungnya.

Young Hwan membelalak. Itu Kyuhyun. Kyuhyun kembali…

Perlahan dia mendekat ke arah Kyuhyun-nya, memeluknya erat begitu sampai di depan Kyuhyun.

“Kyuhyun. Kau pulang, nak…”

Kyuhyun hanya tersenyum kaku tanpa membalas pelukan ayahnya.
.
.

TBC

Zoilus (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang