6. Jebal Dolbwajwo.

1.9K 269 25
                                    


*Please Take Care of Yourself*

***

Langit mulai gelap, Jungkook masih menggenggam tangan Seulgi menuju rumah Lisa. Namjoon yang melihat itu mengerucutkan bibirnya. Lisa menggeleng karena persahabatan mereka memang aneh dan sedikit ya --- lucu.

"Lis, Tante ahjussi dan ahjummonie kemana?" Seulgi melihat-lihat sekitar. Mungkin matanya memang tidak akan menangkap seluruh isi rumah tapi dia tau bahwa orang tua Lisa memang sedang ada di rumah.

Selain Lisa yang sudah seperti itu peri, orang tua nya juga sangat baik hati. Memang ya, buah tidak terlalu jauh jatuhnya dari sang pohon. Biasanya, jika mereka -- Seulgi and friends  berencana ke Thailand, orang tua Lisa akan mengirimkan jet pribadi keluarga mereka. Selain itu, mereka juga dimanjakan dengan gratis biaya liburan.

"Mama dan ayah pergi ke Indonesia, melakukan kunjungan mewakili paman." Gadis itu berkata dengan sangat imut sambil menggenggam satu tangan Seulgi yang memang free.

"Ini kamarmu, nona Seulgi yang cantik," lanjutnya.

Lisa menunjuk lantai atas dengan bibirnya.
"Apa kenapa?"

"Kamar kalian ada di atas,"

"Oke, lantai berapa?"

"Tujuh."

"Gila. Kau mau menjauhkan aku dari Seulgi kan?" Rengek Jungkook. Dia melipat kedua tangannya juga memajukan bibirnya yang mungil itu.

"Sudahlah Kook, selagi masih ada lift tidak apa-apa," Namjoon berucap malas. Dia pun berjalan menuju lift. Jungkook mengikutinya dari belakang.

Seulgi merebahkan tubuhnya dan benar-benar terasa nyaman. Dia bahkan bisa merasa gila jika terbawa arus ketenangan ini. Tak memikirkan apapun selain memandang indahnya kamar yang memang di rancang khusus untuknya.

Beruntung sekali Lisa, terkadang Seulgi berfikir seperti itu. Bagaimana tidak? kepada Seulgi saja orang tua Lisa begitu baik sampai mau membuat kamar Seulgi -- khusus dan benar-benar cantik luar biasa.
Inilah yang membuat dia tidak bisa menolak saat Namjoon tiba-tiba memaksanya pergi ke negeri ini. Negeri yang indah, tapi lebih daripada itu, negeri ini juga sudah seperti rumah bagi Seulgi.
Sama seperti Malaysia.

Berbanding terbalik sekali dengan perlakuan ibu kandungnya di Korea sana. Seulgi tidak mendapat fasilitas lebih sebagai seorang putri tunggal CEO LYS Corp. Ibunya selalu berusaha memberikan ia kebebasan dalam mengelola uangnya, namun jika ada kesalahan yang ia perbuat, tidak akan ada bantuan sedikitpun. Sama seperti halnya kerusakan mobil yang ia lakukan, meski nanti ibunya tahu, uang perbaikan mobil tersebut tetap berasal dari rekeningnya.

Tapi dari semua itu, dia tahu bahwa semua yang dilakukan oleh Seojong Sajangnim untuk dia dan demi kebaikan dirinya. Walaupun CEO itu tidak terlalu royal padanya, tidak masalah. Orang tua punya cara mereka sendiri untuk mendidik anaknya. Seulgi yakin itu.

Tok... Tok...tok

Seulgi mendengus kesal kala matanya harus tertuju pada pintu. Dia kan sedang menikmati indahnya kamar yang sudah sejak lama tidak dia kunjungi. Siapa yang tega menganggunya? Dengan malas dia beranjak menuju pintu.

"Hm.. ada apa Kook?" Nada lemas dan lunglai seperti orang kekuatangan darah itu  sebenarnya sudah diperkirakan Jungkook. Tapi dia tetap harus menyampaikan situasi genting ini.

"No-nona, Hyung ku sudah di bandara sekarang! Ap-apa yang harus kita lakukan?" Jungkook tergagap.

Seulgi membelalakkan matanya. Tenggelam dalam keindahan dunianya sendiri di kamar, dia sampai lupa kalau seseorang bernama Park Jimin telah menghubunginya beberapa jam yang lalu. Oke, lupakan jika itu adalah orang biasa -- kakak Jungkook yang tidak di kenalnya. Namun masalah yang tidak ia sangka datang dari seorang Jungkook yang membenarkan bahwa Park Jimin adalah kakak kandungnya. Nasib sial apa yang mendatangi Seulgi?

My Cute's Wife [Seulmin ✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang