7. Ulinen Bubu da

2.2K 295 26
                                    

*We are a Couple*

***


Suasana liburan menjadi tidak menyenangkan bagi sebagian orang. Yah, dia -- Kim Namjoon  jadi ingin segera pulang daripada berada di rumah Lisa. Thailand.  Mengakhiri liburan dan mungkin menjadi mahasiswa yang super rajin saking putus asanya.

Park Jungkook  juga merasakan hal yang sama, dia merasa di lempar dari tebing yang tinggi lalu kembali ke atas tebing dan dibuang lagi, siklus menyeramkan seperti itu jika Jimin sudah menyerbunya dengan beberapa kalimat sarkastik penuh penekanan.

"Jadi, apa gerangan yang akan dilakukan adik-adik manis ini sewaktu meninggalkan kelas?" Jimin meneguk air putih dengan santai sambil melanjutkan makannya. Luar biasa enak, untung dia tidak kehilangan fokus untuk menginterogasi beberapa mahasiswa illegal ini.

Hanya seorang gadis saja yang mampu menanggapi kalimat santai penuh penekanan itu dengan kalimat yang tidak kalah santainya. Siapa lagi kalau bukan Lalisa, dia kadang suka gemes kalau melihat cara Jimin berbicara yang lambat dan terdapat tekanan di beberapa kata. Ingin di bantu rasanya.

"Iya, Ssaem, anak-anak ini mengejutkanku di pagi kemarin, aku tahu sih kalau mereka memang suka 'cabut' dari kelas. Tapi aku tidak menyangka saja mereka akan tiba disini. Ya walaupun seperti itu, aku merasa sen--"

Jungkook merasa di jatuhkan dari tempat yang lebih tinggi daripada sebuah tebing. Rasanya seperti mengikuti skydiving tanpa parasut. Jatuh, jleb.

Lalisa yang menjadi santapan tajam para sahabatnya menjadi diam, hanya sebentar lalu bertanya, "Wajah kalian kenapa seperti itu? Ada nasi di sudut bibirku?"

Sudah dari beberapa jam yang lalu Jungkook menahan untuk tidak meminjam palu milik Thor dan memegangnya dengan kuat lalu mengarahkannya pada kepala Lisa. Terdengar sadis, tapi apakah Lisa tahu bahwa kata-katanya lebih sadis daripada itu.

Kadang, punya teman terlalu polos dan lugu seperti itu juga tidak benar.

"Ssaem, maafkan kami. Saya, secara pribadi juga meminta maaf disaat anda memberi izin kepada saya untuk beristirahat, saya justru melalaikannya dan pergi dari Malaysia, sekali lagi maafkan saya," Seulgi kemudian melepas kedua sendoknya, meletakkan kedua tangan di paha lalu menunduk hormat. Kali ini dia benar-benar harus melakukannya.

Namjoon memutar bola matanya malas, dia meletakkan sendok di atas piring yang sudah kosong sama seperti Seulgi, namun bedanya Namjoon sedikit menghempas sehingga terdengar bunyi berdenting, "Aish, babe, jangan seperti itu, kita bukan penjahat, Hyung ini juga bukan polisi." 

"Ssaem, saya juga minta maaf karena sudah ya --- katakanlah lari dari Korea," Namjoon menyaksikan Jungkook yang sekarang menunduk hormat.

Pemandangan yang paling tidak menyenangkan adalah saat teman-temannya tidak berdaya. Benar-benar menyebalkan bagi seorang Kim Namjoon, dia sedikit marah hingga ingin menggulung ujung lengan kemejanya. Tapi giliran dia yang di tatap oleh Jimin, kata yang terucap adalah,

"Maaf, Hyung eh --- Ssaem,"

"Ada apa dengan kalian? Terlalu lesu, generasi yang tidak bergairah," kata Jimin selanjutnya. Dia melihat tiga dari empat orang di hadapannya ini seperti handphone yang kekurangan baterai, lowbet dengan layar yang meredup.

Sejurus senyumannya membuat ke empatnya terkejut, bahkan Seulgi yang sedari tadi melihat ke arah Jimin cukup terpana dengan perubahan ekspresi wajah sang dosen.

"Oh, ayolah! Kenapa kalian serius sekali. Boleh aku ikut liburan? Hari ini saja sebelum kita pulang!"

"Woa, yokshi, aku sudah kira kalau anda sangat keren Ssaem, bagaimana  hmm --- malam ini kita ke Khaosan? Seru dan pastinya menyenangkan. Bagaimana? Mau kan? Mau kan? Oke, semuanya diam. Anda Ssaem, mau?" Lisa berbicara sambil menunjuk wajah Jimin dengan sendok makannya. Kalau di fikir-fikir sangat sulit dipercaya jika Lalisa seorang keturunan raja, tepatnya keponakan dari Raja Thailand mengingat perilakunya --- ah sudahlah.

My Cute's Wife [Seulmin ✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang