Sinar matahari yang mengintip dari balik gorden membangunkan seorang pria yang mabuk tadi malam. -Jonatan- memegangi kepalanya yang berdenyut nyeri."Sial, mabuk lagi gue, siap-siap diomelin onik nih pasti"
Jonatan pun memutuskan untuk masuk ke kamar mandi membersihkan diri. Setelah siap dengan seragamnya Jonatan keluar kamar untuk menemui kedua temannya. Namun bukannya keributan yang dilihatnya justru keheningan dan kerapihan dapur yang ada.
"Nik? Nik? San? Ihsan? Masa belum pada bangun?"Jonatan pun beranjak menuju kamar mereka berdua
Kosong- itulah keadaan kamar Anthony maupun Ihsan, membuat kening Jonatan merengut.
Tiba-tiba matanya melihat sesuatu di atas meja makan dan terdapat sebuah notes diatas panci yang tersaji itu.
'Onik bilang sebelum lo pergi sekolah, makan sup ini dulu, gue duluan buru-buru'
Mata Jonatan tertuju pada kalimat pertama tulisan itu 'onik bilang'
Apa maksudnya? Kenapa bukan onik sendiri yang menulis notes tersebut. Tanpa menuruti perintah dari notes itu, Jonatan melesat terburu menuju sekolah.*
*
*
Kevin menatap satu persatu orang yang ada di meja makan apartemennya.
"Makan vin, apaansih liatin kita?" tanya Rian heran melihat kelakuan kevin
"Biasanya cuman lo aja di meja makan pagi-pagi Jom, pas liat hari ini eh rame" Jawab kevin sumringah
"Tadi Ihsan dateng pagi-pagi, katanya khawatir sama onik" Jelas Rian sebelum Kevin bertanya kenapa bertambah satu orang
"Khawatir sama Onik apa khawatir ga kebagian sarapan enak lo" ejek Kevin, di ikuti suara tawa 2 orang lainnya.
"Tadi sih niatnya khawatir sama Onik, tapi mana tau gue lagi ada makanan enak disini, ya sekalian" Jelas Ihsan nyengir
"Lagian nungguin Jojo bangun lama banget, takut gue, sendirian di Apartement"
Mendengar nama 'jojo' membuat kegiatan sarapan Anthony terhenti.
"Jadi lo ninggalin dia sendirian?! Ga dibangunin?!" mendengar Anthony berteriak membuat Ihsan terkejut, Anthony jarang sekali terlihat marah, apalagi karna hal sepele semacam ini.
Anthony beranjak meninggalkan acara sarapannya untuk segera pergi menemui Jonatan
"Ehh, nik?" Rian mencekal pergelangan tangan Anthony.
"Bentar oke, nanti kita berangkat bareng-bareng, sekarang gimana kalo kamu telpon dia dulu?" tawar Rian"Panik banget sih nik, Jojo kan udah gede, nyokapnya juga bukan lo" Ucapan Kevin membuat Anthony tertegun, bukan pada kalimat Kevin tapi pada reaksinya setelah mendengar berita barusan.
Kenapa ia bisa se khawatir dan sepanik barusan, ia pun memutuskan untuk duduk kembali dan melanjutkan sarapannya.
"Gak mau nelpon Jojo nih?" tanya Ihsan hati-hati pada Anthony yang terlihat menunduk, dan dibalas dengan gelengan kepala si mungil
Melihat itu membuat Ihsan menyalahkan Kevin dan bergumam padanya 'Salah lo tuh, ngomong gitu' dibalas dengan gestur seolah berkata 'mana gue tau' oleh Kevin
.
.
..
Setelah tiba di Sekolah Anthony masih terlihat tidak bersemangat, hal itupun tidak luput dari pandangan Kevin, dia berpikir bahwa dialah penyebab dari perilaku Anthony itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Day(Badminton)
RomanceKadang keinginan tak sesuai takdir yang terjadi "kau hanya belum tau yang sebenarnya" -takdir BadmintonLokalShip