Late*

519 48 5
                                    

Pagi - pagi sekali Kevin sudah sampai disebuah Apartement yang baginya masih sangat asing, jika bukan karena temannya yang sangat ia sayangi, tak mungkin ia rela datang sepagi buta ini ke kediaman orang lain.

"Gue gamau lama-lama disini apalagi liat muka goblok lo, jadi gue mau cepet aja" ujar Kevin cepat

"Tolong kemas semua baju Onik, mulai sekarang dan seterusnya dia bakal tinggal sama gue sama Jombang juga" lanjutnya masih dalam posisi berdiri

Mendengar hal itu sontak membuat Jonatan mengerutkan kening nya heran, ia tak mengerti kenapa harus Kevin yang datang merusuh sepagi ini hanya untuk memaki dan mengambil barang Anthony.

"Mana bisa, suruh orang nya ngambil sendiri lah" jawab Jonatan cuek

"Hehh kutu badak, lo pikir setelah lo marah-marah ke Onik dia mau balik kesini? Heran gue bisa-bisa nya dia betah lama temenan sama lo"

"Oke. Kalo gitu nanti gue anterin sendiri semua barang dia ke Apartement lo, ada yang perlu gue omongin ke dia" ujar Jonatan mengalah

"Gak, gue dengan segenap tumpah darah tubuh gue sama Jombang, ga akan pernah ngizinin lo ketemu apalagi ngobrol sama Onik lagi! Enggak setelah lo bikin dia sakit hati kaya kemaren" tentu saja Kevin menolak keras keinginan Jonatan

"Tunggu-tunggu, kayanya ada yang salah sama penjelasan soal pertengkaran gue sama Onik kemaren, yang bikin salah tuh dia dan yang seharusnya sakit hati juga gue kali vin. Gue dikhianati jelas-jelas sama Onik"

Mendengar ujaran Jonatan yang menggebu-gebu, Kevin hanya mengejek kecil

"yayayya, dikhianati apaan sih loo, sebelum otak lo bener jangan harap bisa temuin Onik lagi. Disini cuman lo Jo yang bego, dah lah. Barang Onik buat lo aja, banyak inih duit gue buat beliin dia baju baru" Kevin meninggalkan Jonatan yang masih diam tak terima

"Eh tapi kalo bisa, seragam nya Onik gue minta dulu. Ga keburu gue kalo beli seragam sekarang"

.

Rian tak pernah merasa selelah ini ketika bangun tidur sebelumnya, namun karena banyak sekali yang ia pikirkan maka kualitas tidurnya sekarang selalu terganggu.

Seperti biasa pagi hari yang meriah pasti diawali dengan ocehan Kevin. Namun kali ini dia harus bersyukur karena ada Anthony yang bisa dijadikan Kevin sebagai pendengar sehingga dia bisa lebih bersantai dan tidak buru-buru keluar kamar

"Jombanggggg!!! Tumben belum keluar, ini Onik udah masak nihh" teriak Kevin keras

Tak lama Rian keluar dengan masih menggunakan baju jersey dan kolor merah nya, membuat 2 orang yang lainnya melotot tak percaya

"Ini udah setengah 7 loh Jom, ngapain masih koloran gitu" ujar Anthony mengingatkan

"Aku kaya nya ga masuk deh nik, badan aku ga enak banget" adunya pelan

"Jom, kamu ga lupa kan hari ini seleksi olimpiade di sekolah?" Anthony mengingatkan

Badan Rian yang semula lemas mendadak berdiri tegak terkejut bagaimana bisa dia lupa akan hari yang penting seperti sekarang.

"Aku lupa..." ucap Rian lemas

"Kalo emang lo ada pilihan lain selain ikut olimpiade matematika yang lebih pengen lo ikutin, ya ikutin ajaa. Kemampuan lo ga diukur cuman karna lo jago matematika, apalagi kalo niat lo ikutan olimpiade karna ada hal lain yang ga bermanfaat" sindiran Kevin sukses membuat Rian tertohok

"Gue harus ikutan olimpiade ituu, apapun cara nyaa"

Setelah itu Rian buru buru memasuki kamarnya.

Spring Day(Badminton)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang