NottheOnlyOne*

798 100 9
                                    


Kevin menatap gelang hitam pemberian Marcus saat ulang tahunnya yang ke 14, Marcus memberinya gelang sebagai tanda bahwa Kevin ada dalam pengawasannya (saat itu). Dan entah kenapa setelah 2 tahun, Kevin juga masih saja tak bisa benar-benar meninggalkan Marcus.

Dua tahun berlalu setelah kepergiannya dari Apartement Marcus dan setahun sudah Marcus menjadi suami Agnes. Bahkan saat acara pernikahannya, Marcus sama sekali tak menanyakan sedikitpun pendapatnya. Marcus tak mau tau bagaimana perasaannya, saat itu dia sudah masuk SMA dan pasti sudah benar-benar merasakan yang namanya patah hati. Dia sudah bukan lagi anak kecil sejak meninggalkan rumah Marcus.

Namun hubungan mereka menjadi dekat lagi saat Agnes sedang tugas luar kota. Bukan rencananya bahwa saat itu dia malah memanfaatkan waktu mendekati Marcus lagi.

"Kevin?" panggilan suara khas itu membuyarkan pikiran flasback Kevin

"Di dapur" pria yang memanggilnya barusan menghampiri dia dengan pelukan ringan.

"Aku tak akan menginap. Tapi, malam ini temani aku minum" ucapnya pada Kevin

"Kalau begitu, aku juga pulang. Kita hanya minum sebentar lalu berpisah? Anggap saja bahwa sekarang giliranku meninggalkanmu" gurau miris Kevin sambil membelai wajah pria didepannya.

"Aku minta maaf kemarin, dia--" telunjuk Kevin menghentikan ucapan sang pria.

"Just between you and me, without anyone else"

Mereka pun memutuskan untuk minum wine sambil melihat pemandangan di balkon, Kevin yang duduk bersandar pada dada sang pria memainkan gelasnya sambil menatap kosong. Sementara sang pria, sesekali memberi kecupan dipucuk kepalanya dan membelai pinggang Kevin halus.

"Jangan pernah berpikir untuk menjauhiku lagi, kau yang sudah memulai nya" ucap pria itu setengah berbisik pada Kevin

Kevin membalikan wajahnya untuk menatap pria itu lebih dekat dan memperkecil jarak diantara mereka, ketika kedua belah bibir itu hampir bersentuhan, tiba-tiba suara handphone menghentikan usaha Kevin barusan.

Kevin hanya diam mendengarkan percakapan yang mau tak mau harus membuat mereka berpisah.

"Iya, aku pulang" sebelum pria itu sempat bicara, Kevin berdiri lebih dulu.

"Biar aku dulu yang pergi, sekarang giliranku. Pokoknya koko yang dicampakkan sekarang"

Marcus- tersenyum geli melihat kelakuan Kevin barusan. Dia memang selalu meninggalkan Kevin begini kecuali saat 2 tahun lalu ya, maka tak heran bukannya marah, Marcua malah dibuat semakin gemas pada Kevin.

"Perlu aku antar?"

"Enggak usah, koko pulang aja duluan. Jie Agnes pasti nungguin" jawab Kevin saat mereka berada di Lift

"Aku kayanya harus kenalan deh, sama temen se Apartenemt kamu itu. Siapa namanya?" pertanyaan Marcus membuat mata bulat Kevin menyipit tak suka

"Mau ngapain? Dasar om-om gausah deket-deke Jombi" sindir Kevin kesal

"Jadi namanya Jombi? Unik ya" bukannya menjawab Kevin malah mencubit perut Marcus pelan. Dan keluar mendahului Marcus sampai di mobilnya

"Awas pokoknya sampe Kokoh macem-macem, dia engga boleh tau hubungan kita" ancam Kevin lalu pergi.

.

🌸

.

Setelah acara mencampakkan Marcus tadi, bukannya pulang, Kevin malah terdampar di sebuah bar ternama di Jakarta bersama Aero dan teman-temannya yang lain. Kevin tak sadar bahwa sedari tadi Aero memperhatikan tingkahnya. Masih dengan acara melamunnya Kevin tiba-tiba diseret Aero ke dalam ruangan gelap.

Spring Day(Badminton)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang