Hurt*

444 34 1
                                    

Bel pulang sekolah terdengar ke seluruh penjuru kelas, yang tentu saja disambut suka cita oleh para murid. Terkecuali Rian dan Anthony yang tampaknya masih bergelut dengan pikiran masing-masing

"Sekarang jelasin kenapa kamu berubah pikiran ga ikut seleksi olimpiade tadi Jom?" tanya Anthony datar

"Enggak kah kamu ngerasa kalo udah mempermainkan orang-orang? Kak Rei, Aku, Kevin bahkan Fajar?" tambah Anthony tak sabar

"Aku udah mutusin buat ikut Fajar dan jadi partner nya di ganda putra Badminton, Nik" jelas Rian pelan

Setelah membuang nafas nya kasar Anthony memandang Rian serius dengan tatapan lembut, memegang tangan Rian lalu memeluknya erat

"Kenapa ga dari dulu kamu jujur gini? Kamu ga harus nyakitin diri sendiri kan" ucap Anthony bangga

"Aku tau kamu bisa Jom, makasih karna ga bohongin perasaan kamu lagi"

Rian tersenyum haru mendengar penuturan Anthony yang tulus

"Kamu juga harus bisa ambil keputusan soal Jojo, entah itu mundur atau maju"

Anthony melepaskan pelukannya pada Rian dan kembali memasang raut bimbang

"Nik.."

"Kamu udah bareng Jojo lebih dari 10 tahun, kamu yang paling tau soal dia. Bahkan kamu juga yang lebih tau soal perasaan kamu lebih dari siapapun" ucap Rian meyakinkan

"Akan aku coba"

"Kamu pasti bisa, seperti yang kamu bilang, janga nyakitin perasaan kamu sendiri. Cepet selesain oke"

"Makasih Jom"

"Abis ini aku mau nemuin Fajar dulu, nanti kalo Kevin nanya bilang aja aku ada urusan disekolah ya Nik"

🌸



"Jar, lu disuruh keruangan coach Harry. Dia bilang lu harus konfirmasi soal keikutsertaan lo sebagai ganda"

Setelah mengucapkan terimakasih, Fajar langsung bergegas menemui coach Herry

"Permisi coach?"

"Oh jar, gimana soal daftar di tim ganda putra? Kok belum ada konfirmasi lagi sama saya?"

"Emmm anu coach, saya ga jadi ikut di sektor ganda putra"

"Loh kok bisa begitu? Di tunggal kamu pun udah gaada kesempatan lagi kan jar? Anthony udah masuk line up"

"Iya coach saya tau, mungkin saya juga gaakan ikut partisipasi O2SN tahun ini"

"Ada ada aja kamu nih jar, kenapa mengundurkan diri ditunggal kalo ujung nya begini? Siapa memang calon partner mu kemarin yang bisa bikin kamu bimbang gini?"

"Belum ada juga sih coach" ucap Fajar kikuk sembari mengusap tengkuk belakang nya

"Saya gangerti Fajar, kesempatan ini gaakan ada 2 kali, saya percaya sama kamu karna memang kamu berpotensi, pokoknya akan saya tunggu konfirmasi kamu 2 hari kedepan, kalo kalian bisa mengusahakan saya masih bisa terima kamu" coach herry menepuk pundak Fajar yakin

"Terimakasih coach. Tapi mungkin tahun depan akan saya usahakan"







.


"Jar, tongkrongan?"

"Enggak dulu deh, bokap masih dirumah"

"Olimpiade matematika kagak, badminton juga kagak. Trus lu mau ngapain jar?" tanya Panji serius

"Mau balik gue, laper" balas nya bercanda

"Serius gue anjir, Rian tetep gamau jadi partner lu?"

Spring Day(Badminton)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang