GoHome*

978 109 6
                                    

"Banzengg, bukannya pada di pisahin"

Fajar yang melihat aksi perkelahian temannya dan salah satu adik kelas yang ia kenal, langsung segera mendekatkan diri memisahkan mereka berdua yang terlihat berantakan. Dari sekian banyak siswa pria yang menyaksikan, hanya Fajar yang berani 'terlibat' diantara mereka berdua.

"Christ, berenti. Ngapain sih lu berantem gini" teriak Fajar sambil kesusahan karna menahan 2 orang sekaligus

"Awas goblok, ni bocah niat banget nantang gue"

"Jangan karna kakak kelas lo pikir gue takut sama lo bangsat"

Bukannya mereda, baku hantam diantara mereka malah semakin rusuh.

bughh

Fajar, jatuh terhuyung mendapat pukulan di pipinya dari Jonatan. Melihat hal itu Christ semakin menajamkan mata dan mengeraskan kepalan tangan. Sebelum berhasil memukul Jonatan, tiba-tiba tubuh keduanya ditahan bersamaan oleh Ihsan dan Fajar.

"Lama banget lu, keburu kena pukul gue" ucap Fajar pada Ihsan yang baru datang

"Kebelet gue, sorry"

🌸

Setelah mengantarkan Christ ke UKS, Fajar duduk di bangku yang tersedia di depan sambil melihat kearah ruang praktek di sebelah kamar UKS yang ditempati Christ.

"Buat apaan sih, nyampurin minuman warna-warni gitu. Oh nyobain perpaduan rasa kali yaa, kaya waktu SD, suka nyampurin marimas jeruk sama pop es stoberi. Ujung-ujungnya ga dimakan" ujar Fajar sambil memperhatikan siswa yang melakukan praktek didalam ruangan bertuliskan 'Ruang Kimia'

"Itu tujuannya untuk menghasilkan campuran bahan bersifat Homogen, atau lebih mudahnya hasil yang cocok untuk digunakan membentuk suatu produk komersial" penjelasan yang membuat Fajar membulatkan mata kaget, disampingnya Rian tengah menatap kearah yang sama dengannya barusan sambil membawa kotak P3K.

"Apaa?" tanya Rian pada Fajar yang melihatnya tak berkedip

"Katanya Fisika pelajaran favorit lo, tapi sama materi Kimia otak lo koq jongkok. Pilih kasih banget"

"Lagian gue IPS ian," aku Fajar pada Rian

"Udah tau" Rian membuka kotak p3k yang dibawa nya tadi

"Udah tau daritadi tapi lo tetep jelasin Fisika ke gue?" tanya Fajar antusias

"Baru tau dibilangin Onik, gue kira lo beneran suka Fisika. Setidaknya bisa ada 1 kecocokan diantara kita, eh maksud gue diantara lo sama gue"

"Gausah ada kecocokan, biar beda yang penting saling melengkapi aja gimana?" gurauan yang terkesan tawaran itu di balas kerutan dahi dan tatapan tajam dari Rian.

"Becanda doang elah, valak bener mukanya" ujar Fajar sambil mengedip-ngedipkan matanya cepat.

Tidak menjawab, tiba-tiba Rian mengulurkan tangan kanannya pada pipi sebelah kiri Fajar, membuatnya lebih mendekat dengan mata yang tertuju pada bibir Fajar.

"Kalo ngambek, lo berubah jadi binal ya? Astagfirullah dek, aa belum siap" Fajar berujar lebay sambil menyilangkan kedua tangan didadanya.

"Apasih jay, lo mikirin apa? Nih gue mau ngobatin memar di sudut bibir lo" Rian menunjukan kapas dengan tetesan obat betadine diatasnya

"Ah masa? Enggak ah, kan yang gelud si Christ ama si Jojo, gue mah enggak ikutan" elaknya pikun

"Gak kerasa apa tonjokan Jojo tadi?" wajah Rian berubah jengah

Spring Day(Badminton)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang