Kali ini keduanya sedang terdiam sambil memakan makanan masing-masing. Mereka berdua memilih makan di mcd setelah menemani cewek tersebut beli buku. Abel pada akhirnya jadi membeli buku matematika tersebut, ia juga membeli satu buah novel karena Varo memaksa.
Abel meminum lemon tea nya sambil mengedarkan pandangannya ke antrean yang semakin banyak saja. Membayangkan bersesak-sesakan di sana membuat Abel merasa sesak napas. Untung saja tadi bukan dia yang mengantre, tetapi Varo.
Varo berdeham, cowok itu masih mengunyah cheese burgernya setelah memakan satu fish and fries kesukaannya. Abel masih mengedarkan pandangannya. Ia melihat cowok bermata coklat tua yang juga sedang menatapnya sambil membawa nampan berisi cheese burger dan fanta. Sepertinya ia bingung mau duduk dimana.
Ya, dia adalah orang yang menabraknya tadi saat di sekolah. Cewek tersebut mengernyit lalu menyentuh tangan Varo pelan dengan telunjuknya.
"Hm?"
"Ada cowok yang tadi."
"Siapa?"
"Itu yang tadi nabrak gue di sekolahan."
Varo mengedarkan pandangannya. Mencari cowok yang dimaksud Abel, "Ohh iya gue liat. Eh dia jalan ke sini!" Seru Varo sambil meminum coke float nya sebanyak dua teguk.
"Ap—"
"Hai." Sapa cowok tersebut sambil melihat Varo dan Abel bergantian. Varo membalas sapaannya, sedangkan Abel hanya diam sambil memakan kentang gorengnya.
"Ehm, gue boleh gabung?" Tanyanya sehingga membuat Abel menoleh dengan cepat lalu segera mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan. Ya, memang tidak ada tempat lagi.
"Iya duduk aja, sans." Jawab Varo sambil tersenyum lalu melihat ke arah Abel yang sudah memberikan tatapan malasnya sambil memakan kentang.
Cowok tersebut menarik kursi lalu duduk di samping Abel. Abel menoleh seraya memberikan tatapan 'kenapa?' , lalu kemudian cewek tersebut tersadar, bahwa Varo menaruh tasnya di kursi yang berada di sebelahnya.
'Dasar, licik!' Batinnya sambil melihat Varo dengan senyum kemenangannya.
"Ehmm sorry, kayaknya gue ganggu ya di sini?"
"Oh nggak kok, santai aja." Jawab Varo sambil tersenyum.
"Btw kita belum kenalan. Nama gue Bara." Ucap cowok tersebut sambil bersalaman dengan Varo.
"Gue Varo. Cewek jutek di samping lo itu namanya Abel." Abel tersenyum kecil.
"Jadii, kalian pacaran?" Tanya Bara dengan blak-blakan sehingga membuat Abel yang sedang minum tersedak.
"Ehh, pelan-pelan." Katanya sambil menepuk-nepuk punggung Abel dengan pelan.
"Nggak, kita gak pacaran. Cuma sahabatan aja." Bara ber-oh ria.
"Lo ke sini sendiri?"
"Iya. Temen-temen gue pada ga tau kemana."
"Gabung aja sama kita." Ajak Varo sambil tersenyum.
"Yakin? Gue ga ganggu?"
"Kan kita gak pacaran." Ucap Abel dengan suara yang masih menahan batuk.
Bara tersenyum senang, "Oke."
F r i e n d s
Gimana? Lanjut atau hapus aja?
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDS (Completed)
Teen Fiction"Menurut gue, ga ada namanya sahabat diantara cewek sama cowok. Gue bener-bener yakin bakal ada perasaan meskipun cuma sedikit." Ucap Bara sambil menatap bintang-bintang di langit yang semakin indah jika dipandang dari sini. Abel menoleh sambil meng...