Abel mengecek barang-barangnya, takut ada yang ketinggalan. Hari ini mereka akan pergi ke Bandung, liburan untuk kelas 12 yang sedang menunggu pengumuman lulus.
Bara sudah menunggu cewek tersebut dari 1 jam yang lalu. Ia sangat sabar menunggu Abel bersiap-siap untuk berangkat. Setelah di rasa semua sudah lengkap mereka pun pergi ke sekolah menggunakan mobil Bara.
***
Sesampainya di sekolah, mereka dikumpulkan di lapangan sambil menunggu bus tiba. Abel dan Bara pun memutuskan untuk duduk di bangku taman yang berada di lapangan tersebut sambil berbincang-bincang.
"Hai." Sapa Varo dengan gestur kaku. Bara membalas sapaan cowok tersebut sambil menanyakan kabar, sedangkan Abel membuang pandangannya ke arah lain, tidak berminat untuk melirik Varo yang berada di hadapannya.
"Udah siap semua kan? Ga ada yang ketinggalan?" Tanya Varo.
"Yoi. Aman deh pokoknya." Jawab Bara sambil tersenyum. Sedangkan Abel masih tidak bergeming.
"Ada yang mabuk darat ga nih? Kalo ada, gue bawa minyak. Kali aja mau pake." Tawar Varo sambil melirik Abel namun cewek tersebut tidak menggubris.
"Ga ada sih, Var. Tapi gue bawa juga kok." Jawab Bara lagi. Varo ber-oh ria sambil mengangguk paham.
"Gue ke sana dulu ya? Kalau kalian butuh sesuatu kasih tau gue aja. Kali aja gue bisa bantu." Pamit Varo sambil melirik Abel untuk yang kesekian kalinya lalu segera pergi dari hadapan mereka setelah Bara meng-iyakan.
"Lo ga boleh gitu dong, Bel. Udah berapa lama ini?"
"Udah lah gue lagi malas bahasnya." Jawab Abel sambil memasang earphone ke kedua telinganya.
Bara menggeleng pelan. Ia berdiri lalu memakai tasnya, bersiap untuk pergi ke arah bus yang baru saja tiba. Tak lupa ia menarik tangan Abel yang masih duduk sambil mendengarkan lagu.***
Suasana di bus sangat ramai. Mereka semua bernyanyi, mengusir kejenuhan yang mulai datang menghampiri. Daffa memainkan gitar, begitu pula Varo yang juga memainkan gitar kesayangannya. Terkadang mereka berteriak karena bus kelas lain menyalip bus yang mereka tumpangi.
Varo pun berjalan ke bagian tengah bus, tempat Abel duduk sambil menatap keluar jendela, melihat pohon-pohon yang seakan-akan bergerak.
"Ada yang lain, disenyummu yang membuat lidahku gugup tak bergerak," Varo menatap Abel yang masih fokus dengan jalan raya.
"Ada pelangi dibola matamu. Yang memaksa diri tuk bilang..." Varo terdiam, membiarkan yang lain meneruskan lagunya dan membuat Abel menoleh ke arahnya.
"...Aku sayang padamu" sorak mereka dengan serempak. Membuat jantung Abel berdebar kencang. Namun ia tetap memasang ekspresi tidak peduli dan kembali mengamati pohon-pohon.
F r i e n d s
Kok malah gue yang pengen dinyanyiin?😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDS (Completed)
Fiksi Remaja"Menurut gue, ga ada namanya sahabat diantara cewek sama cowok. Gue bener-bener yakin bakal ada perasaan meskipun cuma sedikit." Ucap Bara sambil menatap bintang-bintang di langit yang semakin indah jika dipandang dari sini. Abel menoleh sambil meng...