10

53 8 8
                                    

Kini keempatnya sedang berada di kantor kepolisian. Jam menunjukkan pukul 9 malam. Bara sebagai saksi turut menjelaskan apapun yang ia lihat saat di pasar malam tadi.

2 jam berlalu, akhirnya masalah tersebut selesai. Keduanya tidak ingin masuk penjara, maka mereka menyelesaikannya dengan saling memaafkan. Meskipun Abel sangat yakin keduanya belum menganggap masalah ini telah selesai sepenuhnya.

Varo merangkul Abel sambil berjalan menuju motornya. Sebelum berangkat cowok tersebut menatap tajam ke arah Michael yang juga melakukan hal yang sama. Tanpa basa-basi mereka pergi menuju rumah.

***

Varo baru saja selesai mandi. Ia melihat Abel sedang asyik dengan ponselnya. Kepala Abel yang berdarah sudah diobati oleh Rika. Cowok tersebut berdiri di pinggir kasur Abel. Ia menatap wajah Abel yang masih saja terfokus ke arah ponselnya.

"Lo kenapa bilang kayak gitu tadi?" Tanya Varo sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk. Cewek tersebut tidak bergeming.

"Jawab gue, Bel." Paksa Varo.

"Karena gue tau semuanya!" Jawab Abel dengan sedikit membentak. "Gue udah ngasih tau lo berkali-kali ya!! Gue bilang jangan temenan sama si brengsek itu! Dia ga sebaik yang lo kira!! Gue lebih tau banyak dibanding lo!!"

"Apa maksud lo?"

"DIA ITU 'PAKE' , VAR!!" Bentak Abel, kini ia berdiri sambil menatap Varo yang lebih tinggi darinya. Wajahnya sudah berubah menjadi merah padam.

"Dari mana lo tau?! Bahkan lo ga mau deket-deket sama dia! Dari mana ha—"

"GUE PERNAH PACARAN SAMA DIA! DIA ITU PAKE!! DIA PAKE NARKOBA LO NGERTI GA SIH?! GUE PERNAH HAMPIR DIPERKOSA SAMA DIA! GUE GA MAU LO 'PAKE' KAYAK DIA! GUE GA MAU LO JADI KAYAK DIA, MAKANYA SELAMA INI GUE SELALU NGELARANG LO BUAT TEMENAN SAMA DIA! MAKANYA SELAMA INI GUE SELALU NGEHINDAR DARI DIA! PUAS LO?" Napas Abel sudah tidak karuan. Cewek tersebut kemudian menangis sejadi-jadinya.

"Gue ga bisa biarin lo jadi kayak dia. Gue ga mau." Lirih Abel sambil menatap lantai kayu rumah Varo.
Cowok tersebut terperangah mendengar semua yang dikatakan Abel. Ia terdiam sambil melihat Abel yang sedang menangis.

Cowok tersebut mendekat. Ia memeluk Abel yang masih saja menangis.

F r i e n d s

FRIENDS (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang