Yang nggak vote and nggak komen, pokoknya bakal author cakar aaarrrgg arrrgg!!!
Assalamu'alaikuum... Readers tercintaah... Kangen nggak sama author? Atau malah kangen sama Gus Abbad? 😏 gausah kangen sama dia, sam author ajah 😚😚
O iya, ini castnya Fitri yang kelupaan, makasih buat Mbak Aini3320 udah diingetin 🙏🙏
A
bbad Pov
"Gus" seseorang menepuk bahuku dari belakang.
Aku sempat terpelonjat. Sedikit kuputar badanku untuk melihat siapakah pelakunya. Kini kudapati seseorang berstelan jas hitam tengah berdiri dihadapanku. Ia menatapku dengan senyum ramahnya.
"Assalamualaikuum, Gus?" ucap orang itu ramah. Menambah sorot kewibawaan yang terpancar dari matanya.
"Eh, iya waalaikumu salaam warrahmatullah. Maaf siapa ya?" tanyaku sedikit kikuk.
"Saya Haryo," tangannya terulur padaku, "bapaknya Laila" lanjutnya menuntaskan penjelasan padaku.
"Tapi kenapa aku sedikit familiar dengan wajahnya, sepertinya aku pernah melihatnya. Tapi, dimana ya?" gumamku sampai lupa menanggapi pernyataan dari laki-laki didepanku ini.
"Eh- oh-" aku tergagap saat laki-laki itu menyentuh bahuku, lagi.
"Kenapa? Apakah kamu merasa pernah melihat bapak?" tanyanya padaku.
"Iya, Pak. Sepertinya" jawabku masih dengan mengingat-ingatnya.
"Bapak ini salah satu orang yang pernah masuk ke kantormu, kamu nggak inget, ya?" ujar bapak itu lagi.
"Oh iya, maaf baru ingat, pak. Hehe resto bapak pelanggan sayur organik saya dan biasanya diwakilkan oleh karyawan bapak, kan?" lanjutku setelah mengingat semuanya.
Bapak yang mengaku ayah dari salah satu santriku itu mengangguk-angguk senang. Kamipun saling melempar senyum.
"Maafkan saya, Gus. Dulu sempat marah-marah sama panjenengan, nggak tau kalo panjenengan seorang Gus dan kini malah menjadi guru anak-anak saya." jelas bapak bernama Haryo itu terdengar ambigu.
"Oh iya tidak apa-apa, Pak. Lagian itu juga karena kesalahan dari pihak kantor saya" jawabku dengan membenarkan kelakuan Pak Haryo dulu padaku.
"Hehe terimakasih, Gus," beliau mengambil jeda sejenak untuk melanjutkan ucapannya, "titip anak saya ya, Gus" beliau menyentuh pelan bahuku.
Aku hanya tersenyum dan mengangguk mengiyakan.
"Baiklah, bagaimana kalo kita ngobrol-ngobrol dirumah bapak?" aku tersentak kaget saat mendengak laki-laki tua itu mengajakku kerumahnya. Apakah beliau tidak tau jika putrinya pulang kerumah dengan sembunyi-sembunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinder-ella di Pesantren
General FictionCerita hanya fiktif belaka ya guyys! Higgest rank on: #1-salaf (13-11-2018) #1-penjara (13-11-2018) #1-pondok (23-03-2019) "Aku nggak mau, nikah sama kamu hanya gara-gara sandal jepit kamu itu." -Abbad Nailun Nabhan "Aku ingin bersamamu seperti sand...