Wendy's Story

1.3K 85 5
                                    

"Fyuhh, tenangkan dirimu Son Wendy. Kau pasti bisa!" Aku terlalu gugup untuk audisi kali ini. Meskipun aku sudah berlatih berbulan-bulan, tetap saja rasa gugup dan takut tidak sesuai harapan terus muncul dalam pikiranku.

Ya, sekarang aku sedang berada di gedung tempat audisi SM Entertainment di adakan. Aku mengikuti audisi ini agar aku bisa mencapai cita-citaku sebagai penyanyi, atau mungkin idol. Sedari kecil aku sangat suka menyanyi dan bermain musik. Sangat menyenangkan!

"Nomer 5174, Son Wendy, silahkan memasuki ruangan"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nomer 5174, Son Wendy, silahkan memasuki ruangan". Seorang staff memanggil namaku, dan celakanya aku merasakan kaki ku sedikit bergetar. Aku memasuki ruangan yang didalamnya ada 3 orang penilai, yang sepertinya mereka adalah pelatih vocal, dance, dan bakat di agensi tersebut.

"Halo, saya Son Wendy. Umur saya 17 tahun. Saya lahir di Seoul, lalu pindah ke Kanada untuk bersekolah. Saya akan membawakan lagu ciptaan saya sendiri yang berjudul...."

Aku keluar dari tempat audisi, senyum terkembang dari wajahku ketika aku dinyatakan lolos dalam audisi dan bulan depan sudah bisa bersiap untuk menjalani trainee di SM Entertainment. Aku pulang memberitahukan kabar gembira tersebut. Eomma, appa, dan eonni ku sangat gembira, mereka selalu mendukung apapun yang menurutku baik, dan aku sangat bersyukur.

"Jaga dirimu baik-baik Wendy-ah. Jangan sampai telat makan, dan selalu hubungi eomma eoh". Eomma ku mengusap air matanya saat mengantarkanku ke bandara.

"Ne eomma, aku akan menelponmu. Dah eomma, appa, eonni. Aku pergi dulu, doakan agar aku cepat debut hehe" aku tersenyum sembari menahan air mataku. Lalu mencium keluargaku satu persatu lalu memasuki pesawat yang akan mengantarkanku ke Korea.

"Ah akhirnya sampai juga" aku meregangkan badan setelah penerbangan selama kurang lebih 11 jam. Aku memesan taxi dan menuju ke gedung agensi. Aku tersenyum sambil mengamati jalanan yang aku lalui.

"Halo, eomma. Eoh, aku sudah sampai, sekarang ada di depan gedung SM Ent! Aku tak percaya, gedungnya sangat megah. Eomma kapan-kapan kau harus menyusulku ke sin-"

Brukk... Tubuhku terhuyung ke belakang dan jatuh ke tanah. Aku meringis kesakitan. Aku melihat sosok laki-laki yang juga jatuh akibat bertabrakan denganku.

"M-maaf, saya tadi sedang menelpon dan tidak memperhatikan jalan. Apa anda baik-baik saja?" Aku memperhatikan laki-laki itu. Ia membawa ransel coklat, mengenakan topi dan masker, sehingga wajahnya tidak terlihat.
Apakah dia juga seorang trainee? Atau malah idol? Batinku.

 Apakah dia juga seorang trainee? Atau malah idol? Batinku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya tidak apa-apa" laki-laki itu menjawab singkat. Lalu berdiri dan memasang earphone nya lagi. Ia berjalan memasuki gedung setelah sebelumnya menunduk sebentar untuk memberi salam kepada petugas di luar.

"Selamat datang di SM Entertainment. Mulai besok kalian akan mulai latihan dance dan vocal. Kelasnya akan di bagi per sesi dan kalian bisa melihat jadwalnya di papan informasi. Jangan sampai terlambat dan jangan membolos, karena akan ada hukumannya. Lalu trainee yang berasal dari luar Seoul akan tinggal di dorm. Sekian dan semangat!" perempuan paruh baya bernama Kim Soo Ae mengakhiri tour singkat bagi kami para trainee baru. Setelah selesai melihat-lihat aku pergi ke dorm. Dormnya cukup luas untuk menampung sekitar 50 trainee. 1 kamarnya untuk 5 orang. Aku sekamar dengan Kang Seulgi, Kim Hanna, Jung Yuri, dan Kim Haeun. Kami selalu berlatih bersama setiap harinya. Dan kami merasakan memiliki keluarga baru dengan cita-cita yang sama.

"Wendy-ah, setelah ini kelas vocal kan?"
"Eoh, wae?"
"Ani.."
"Wae Seulgi-ah?"
"Engg.. Entah kenapa aku malas untuk latihan kali ini."
"Wae? Karena perkataan sunbae kemarin?"
Seulgi menundukkan kepalanya. Raut wajahnya sangat sedih. Aku bisa mengerti mengapa ia seperti itu. Aku mengangkat wajah Seulgi. Matanya terlihat berkaca-kaca.

 Matanya terlihat berkaca-kaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gwaenchana Seulgi-ah. Pasti sunbae itu iri karena vocalmu yang luar biasa. Jangan takut, aku akan selalu disisimu."
"Emm, gomapda chingu."
"Nah, ayo sekarang kita ke kelas vocal. Aku akan melawan mereka kalau mereka masih mengganggumu"
"Haha, yaa aku percaya padamu Son Wendy".

Dan begitulah aku menjalani hari-hariku sebagai trainee. Berlatih dari pagi hingga malam. Mendapat luka lecet akibat jatuh saat melatih dance. Melakukan diet yang sebelumnya sangat sulit aku lakukan. Dan kadang terkena marah saat ketahuan makan cemilan. Memiliki teman-teman baru yang selalu memberiku motivasi untuk semakin memperbaiki diri. Juga aku dapat mengenalnya, ya, dia.

Our Story ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang