Forgiveness

453 58 1
                                    

"Maaf sunbae, dia tidak mau bertemu denganmu."

Lagi, sebuah penolakan yang entah sudah berapa kali Kyungsoo terima. Selama seminggu, Kyungsoo menyempatkan dirinya untuk datang ke dorm Wendy di sela kesibukannya. Namun nihil, gadis itu sama sekali tidak mau bertemu dengannya, pesan dan telepon pun tidak mendapat respon. Bahkan saat Kyungsoo mencoba menunggu gadis itu selesai latihan, entah bagaimana caranya gadis itu bisa selalu kabur.

Kyungsoo menundukkan kepalanya, menatap lurus ke lantai tanpa bergeming di depan pintu dorm Wendy. Bahkan saat hujan tiba-tiba turun dan Seulgi menyuruhnya berteduh dahulu, Kyungsoo hanya diam. Kyungsoo terlalu putus asa tapi ia tidak ingin berhenti untuk berjuang.

Hujan semakin deras disertai angin kencang dan Kyungsoo masih berdiri kokoh disana. Sekarang pun badannya mulai menggigil kedinginan. Apalagi saat itu sudah larut dan Kyungsoo dari pagi shooting sebuah acara. Setelah shooting selesai sekitar 2 jam lalu ia bergegas menuju dorm Wendy. Sebenarnya ia sangat lelah dari pikiran dan fisik.

"Berteduhlah dulu, nanti kau sakit" Kyungsoo mendongakkan kepalanya ketika mendengar suara yang tidak asing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Berteduhlah dulu, nanti kau sakit" Kyungsoo mendongakkan kepalanya ketika mendengar suara yang tidak asing. Wendy, yang masih tidak mau menatap Kyungsoo dan kini ikut menatap lantai. Kyungsoo tersenyum lega.
"Wen.. maafkan aku" ucap Kyungsoo dengan suara bergetar. Wendy tidak memberi jawaban, malahan menarik tangan Kyungsoo untuk masuk ke dalam dorm mereka dulu. Beruntungnya keadaan sedang sepi karena kebanyakan trainee sudah tidur.

"Ini handuknya" Wendy menyerahkan handuk itu tanpa berniat menatap Kyungsoo barang sedetik. Bahkan kini ia beranjak untuk meninggalkan laki-laki itu sendiri tetapi tangan Kyungsoo menahannya.

"Maafkan aku" hati Wendy rasanya mencelos mendengar suara serak dan melihat keadaan Kyungsoo saat ini. Tubuhnya basah kuyup dan sekarang menatap Wendy dengan sendu. Wajahnya terlihat sangat lelah. Wendy masih bungkam, sebenarnya ia tidak tahu harus menjawab apa. Tidak ada hal yang harus dimaafkan maupun di mintai maaf oleh Kyungsoo, dia bukan siapa-siapa. Tapi entah mengapa mengingat kejadian seminggu yang lalu membuat dada Wendy sesak. Tapi melihat keadaan Kyungsoo ia tidak boleh egois.

"Aku sudah memaafkanmu" lirih Wendy tapi Kyungsoo cukup senang mendengarnya. Kyungsoo pun berdiri sejajar dengan Wendy dan memeluk gadis itu. Wendy yang terkejut bingung untuk merespon pelukan Kyungsoo dan memilih untuk diam. Tapi semakin lama Wendy merasakan berat, tubuh Kyungsoo limbung dan Wendy yang tidak kuat menahannya pun terjatuh di sofa. Kyungsoo pingsan! Wendy dengan segera mengecek keadaan Kyungsoo, wajahnya pucat dan tubuhnya sangat panas. Wendy dengan panik memanggil Seulgi.

"Kyungsoo sunbae kenapa?" Seulgi ikut panik melihat Kyungsoo yang tidak sadarkan diri.
"Dia pingsan, badannya panas sekali. Cepat telepon Jongin sunbae, kita harus membawanya ke rumah sakit" Seulgi pun mengangguk dan dengan cepat menyambar ponselnya dan menelpon Jongin. Beruntungnya Jongin sedang perjalanan pulang dan berada dekat dorm mereka. Setelah menunggu beberapa menit Jongin sudah sampai dan langsung memapah Kyungsoo untuk masuk ke mobil, lalu bergegas menuju rumah sakit terdekat.

Our Story ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang