Obsession

436 41 0
                                    

Beberapa bulan berlalu, berganti tahun, dan EXO siap melakukan comeback setelah disibukkan promosi di dua negara. Kali ini EXO akan mengeluarkan album pertamanya yaitu XOXO dengan title track andalan Wolf. Sama seperti mini album sebelumnya, album kali ini juga memiliki 2 versi, Kiss Version untuk track berbahasa Korea dan Hug Version untuk track berbahasa Cina. Persiapan comeback tentu saja menyita banyak waktu Kyungsoo. Tapi ia tetap berusaha menjaga komunikasi dengan Wendy, yang setia mendukungnya dalam kondisi apapun.

Toh Wendy sendiri juga tengah mempersiapkan diri untuk debut tahun depan. Bersama 3 trainee lain yaitu Bae Joohyun, Kang Seulgi dan juga Park Sooyoung. Sebenarnya ada 1 trainee lagi bernama Kim Yerim, tapi karena Yerim masih terlalu kecil, maka debutnya di tunda dan akan bergabung saat usianya mencukupi.

Keduanya sibuk, namun sesekali menyempatkan diri bertemu. Baik di sela-sela latihan ataupun setelah latihan selesai. Seperti sekarang, tepat setelah Wendy selesai melakukan recording, ia bergegas menuju lantai atas gedung agensinya. Tempat dimana Kyungsoo mendapatkan jawaban atas pernyataannya, sekaligus kini menjadi tempat mereka bertemu di sela kesibukan. Wendy menjejakknya kakinya ketika udara malam menerpa sedikit kencang, menerbangkan rambutnya yang ia biarkan tergurai. Gadis itu tersenyum mendapati sosok laki-laki yang setia dengan topi, masker, juga kacamata tengah menunggunya. Kyungsoo. Dengan pakaian serba hitam khas dirinya sedang berdiri menatap hamparan lampu yang menghiasi kota, namun kemudian menoleh ketika mendapati ada tangan yang melingkar di perutnya diikuti punggungnya yang terasa hangat.

"Oh, kau sudah datang?" katanya sambil membalik badannya sendiri dan menatap Wendy.

"Emm, aku memanggil oppa tapi oppa tidak dengar. Sepertinya oppa sedang memikirkan sesuatu, apa ada masalah?" Kyungsoo menggeleng sebagai jawaban.

"Tidak ada. Hanya sedikit lelah" Kyungsoo mengeratkan pelukannya, dan menyandarkan dagunya di kepala Wendy.

"Kau sudah bekerja keras Oppa" ucap Wendy sambil menepuk-nepuk pelan punggung Kyungsoo, berharap sedikit mengurangi beban laki-laki yang disayanginya itu. Dan hal itu selalu berhasil. Kyungsoo tersenyum, Wendy selalu bisa mengembalikan moodnya.

Selama 2 bulan ini, EXO memang sedang disibukkan untuk persiapan comeback mereka. Tapi comeback kali ini berbeda, karena mereka akan promosi dengan member lengkap. Tidak hanya member EXO-K tapi member EXO-M juga turut ikut. Semua member EXO senang karena akhirnya mereka bisa tampil dalam satu panggung, tapi tentu saja banyak beban yang mereka terima. Lahir dari sebuah agensi besar tak lantas membuat nama mereka melambung. Bahkan banyak cibiran dari orang-orang dan menganggap mereka adalah boygroup SM yang gagal.

Karena banyaknya cibiran itu membangkitkan rasa tak puas dari diri Kyungsoo. Ia terus-terusan memforsir dirinya untuk berlatih lebih keras. Member lain pun tak kalah keras kepalanya dengan Kyungsoo, sampai puncaknya adalah hari ini, Suho sebagai leader ditemani manajer EXO pun harus turun tangan dan memarahi mereka habis-habisan agar berhenti sejenak dari latihan intens.

"Yak! Berhenti dari latihan gila ini. Kalian ingin mati?!" bentak Suho sembari menatap tajam satu persatu anggotanya yang kini raut wajahnya sudah tidak berwarna lagi. Pucat disertai peluh yang setia menetes disetiap ujung tubuh mereka.

"Hyung.. hhh.. kau tau kan.. kita ini grup gagal. Kalau... tidak berlatih lebih keras.. hhh.. nanti kita.." Baekhyun menjawab dengan nafasnya yang tersengal.

"Apa? Kita akan apa? Kau untuk bernafas dan menjawab saja sudah sulit. Lalu kau akan tampil seperti itu? Aku tau, sangat tau, kita di anggap gagal, tapi bukan berarti kita benar-benar gagal kan?" Semuanya menunduk, tidak berani menatap Suho.

"Hei dengar, percuma kalian tampil bagus tapi tidak menjaga kesehatan kalian. Kalian hanya akan mengecewakan para fans." ucap Suho lagi dengan nada gusar.

"Aku ingin bertanya, apa tujuan kalian menjadi idol?" hening, tidak ada satupun yang menjawab. Bahkan Baekhyun tidak lagi berani membuka mulutnya.

"Ya Chanyeol-ah, jawab pertanyaanku"

"Menikmati panggung dan membuat dunia mendengar musik kita" jawab Chanyeol lirih.

"Lalu kenapa kalian menyiksa diri sendiri? Aku tahu latihan itu penting tapi kesehatan kalian lebih penting. Sekarang kalian pulanglah, istirahat" tutup Suho meninggalkan ruang latihan. Para member pun membubarkan diri sebelum Suho kembali.

Kyungsoo menghela nafasnya mengingat kemarahan Suho dan membenarkan perkataan leadernya tersebut. Wendy melepaskan pelukannya dan menatap wajah sendu Kyungsoo.

"Oppa sudah makan?" Kyungsoo mengangguk.

"Syukurlah. Kalau begitu kita bisa pergi"

"Hm? Pergi kemana?"

"Kemana pun asal Oppa tidak sedih lagi"

Akhirnya Wendy dan Kyungsoo berjalan menyusuri sungai han yang sepi karena sudah larut. Kyungsoo menceritakan apa saja hal yang menjadi bebannya dan Wendy yang setia mendengarkan. Satu hal yang Kyungsoo suka, Wendy selalu bisa bersikap netral. Ia bisa memberikan pembelaan ataupun menyalahkan pendapat Kyungsoo tanpa menjatuhkan. Ia melihat semua sisi dan memberikan solusi terbaiknya. Kyungsoo selalu merasa beruntung bisa memiliki wanita seperti Wendy.

⚘⚘⚘

"Oppa..."

Kyungsoo menatap gadis itu tajam. Ia berusaha mengacuhkannya tapi gadis itu malah menghalangi Kyungsoo.

"Ck, apa mau mu?" tanya Kyungsoo dingin.

"Oppa, kau ada hubungan apa dengan Wendy?"

"Bukan urusanmu" Kyungsoo mencoba melawatinya tapi gadis itu malahan menahan tangan Kyungsoo.

"Tentu saja itu urusanku! Kau hanya boleh berkencan denganku! Lagipula, apa bagusnya dia? Aku jauh lebih baik dari gadis jalang itu"

Rahang Kyungsoo mengeras, lalu mengibaskan tangannya agar genggaman gadis itu terlepas.

"Yak Shin Minji jaga ucapanmu. Kau tidak pantas dibandingkan dengan gadis hebat seperti Wendy. Jangan memancing emosiku dan jangan muncul dihadapanku lagi" Kyungsoo pun pergi meninggalkan Minji yang kini menggenggam erat ponselnya. Gadis itu menangis dan memandang nyalang foto yang ada di ponselnya.

"Kau akan menyesal telah menolakku Do Kyungsoo. Aku pastikan hubunganmu tidak akan bertahan lama"

Kyungsoo membuka pintu studio dengan keras. Masih ada sedikit emosi mengingat Shin Minji. Jujur Kyungsoo merasa menyesal dan sedikit jijik, bagaimana bisa dia dulu jatuh cinta dengan gadis mengerikan sepertinya. Bahkan kini dengan tidak tahu malu mengejar Kyungsoo setelah dulu mencampakkan Kyungsoo demi laki-laki lain. Kyungsoo menghempaskan dirinya di sofa yang ada di studio, sudah ada beberapa member EXO disana. Kyungsoo menghela nafasnya kasar. Jongin yang berada di sampingnya langsung merangkul Kyungsoo.

"Hei Hyung, apa ada masalah?"

"Hm, tidak ada" tentu saja Jongin bisa menangkap kebohongan Kyungsoo, hanya dengan melihat ekspresinya dan nada suaranya yang bergetar menahan amarah menunjukkan hal yang berbalik.

"Ada masalah dengan Wendy?" Kyungsoo menggeleng. Sedangkan Jongin masih berusaha menebak.

"Kau tidak biasanya marah begini, kecuali.. apakah dia masih mengejarmu?" Kyungsoo tahu yang di maksud 'dia' oleh Jongin adalah Minji, mantan kekasihnya dulu. Hanya Jongin yang tahu hubungan mereka sekaligus alasan mereka berpisah. Bisa di bilang, Minji adalah cinta pertama Kyungsoo sekaligus pemberi luka terberat. Semenjak Minji mencampakkannya, Kyungsoo menjadi sosok yang dingin dan tertutup. Yah walaupun sedari dulu Kyungsoo memang tidak banyak bicara. Tapi tetap saja tidak separah setelah ia putus dengan Minji. Dan gadis itu dengan tidak tahu malunya mengejar Kyungsoo, memohon untuk kembali. Jika sudah seperti itu, Kyungsoo akan uring-uringan seharian. Hingga akhirnya kini mulai sedikit berubah sejak adanya Wendy. Sosok Kyungsoo yang dulu mulai kembali.

Tapi tentu saja, luka cinta pertama tidak mudah hilang bukan? Meskipun Kyungsoo tidak akan mau kembali dengan Minji, tetap saja rasa marah dan kecewa menghampirinya setiap mereka bertatap muka. Dan Jongin sebagai sahabat yang sangat mengerti Kyungsoo tahu akan hal itu. Melihat Kyungsoo yang diam dapat diartikan kalau Minji memang jawabannya. Jongin pun menepuk pundak Kyungsoo.

"Sudah jangan kau pikirkan hyung. Ayo kita latihan."

Our Story ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang