Heartbreak

319 35 3
                                    

"Apa ini asli?"

"Tentu saja, anda bisa mengeceknya"

"Baiklah, nanti akan saya kabari"

"Terima kasih"

⚘⚘⚘

Shine on me
Let it shine on me
Nae pume
Let it shine
Shine on me
Let it shine on me
Nae du pare
Let it shine

"Cut! Yes, bravo!"

Wendy tersenyum melihat produser yang merekam lagu debutnya bertepuk tangan. Tak terkecuali member Red Velvet yang lain, mereka juga bersorak di balik kaca, walaupun tidak terdengar karena Wendy berada di dalam studio yang kedap suara, namun dia bisa merasakan para member sedang berteriak bahagia sekarang.

Akhirnya Wendy bisa mencapai high note nya dengan sempurna. Meskipun range suara Wendy memang sudah tinggi, tapi saat melakukan rekaman kemarin dia belum bisa menstabilkan powernya sehingga rekaman harus di tunda.

"Wendy eonni jjang!"

Sooyoung atau kini memakai name stage Joy menghamburkan pelukan saat Wendy keluar dari studio.

"Iya Wen, kau hebat!"

Di susul Seulgi yang juga ikut memeluknya erat. Sedangkan Joohyun atau kini ber-name stage Irene tersenyum memandangi mereka. Tak lupa membisikkan kata "kau yang terbaik" pada Wendy. Wendy tersenyum, wajahnya menghangat. Segala kegelisahan yang sempat muncul kemarin kini terbayarkan.

"Minggu depan kalian akan mulai shooting MV. Jadi jaga pola makan kalian" ucap manajer Red Velvet setelah mengantarkan mereka ke dorm baru yang hanya di huni oleh mereka berempat.

"Ne oppa" jawab keempatnya serempak.

"Ya sudah, kalian istirahatlah. Besok sajangnim akan melihat latihan koreografi kalian" keempatnya mengangguk dan memasuki dorm sembari membawa barang-barang mereka.

"Hah... sajangnim akan datang? aku belum siap.."
Joy mencebikkan bibirnya. Tentu saja tidak hanya Joy yang belum siap. Sebenarnya semua member juga belum siap tampil di depan pendiri agensi yang menaungi mereka. Salah sedikit rencana debut mereka bisa saja dibatalkan.

"Hei, kumpul kesini sebentar" ajak Irene kepada ketiga membernya untuk duduk melingkar di atas karpet ruang tengah. Irene mengintruksikan untuk saling menggenggam tangan orang disebelahnya.

"Kita harus siap apapun yang akan dihadapi. Ingatlah, sedikit lagi kita bisa mencapai impian kita. Dan ingat semua kerja keras yang sudah kita lakukan, pasti akan datang hasil yang baik" ucap Irene berusaha meyakinkan dan menguatkan para member yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri. Orang-orang yang akan ia bimbing selama menjadi anggota Red Velvet. Keluarga barunya.

"Yasudah, ayo istirahat. Besok kita harus bangun pagi kan" keempatnya pergi ke kamar yang telah mereka bagi sebelumnya, karena hanya ada 2 kamar. Kamar pertama adalah kamar Irene dan Joy, lalu disebelahnya kamar Seulgi dan Wendy. Dorm mereka terhitung kecil, namun setidaknya lebih nyaman karena tidak terlalu dihuni banyak orang.

Wendy duduk di tepian ranjang sambil mengeringkan rambutnya. Sedangkan Seulgi telah tenggelam dalam selimut tebalnya. Wendy bersenandung kecil, melafalkan kembali setiap lirik lagu debutnya nanti. Wendy tersenyum, tidak terasa sudah 2 tahun ia menjadi trainee. Dan sebentar lagi, ia akan debut. Yah meskipun masih tersisa 1 tahun lagi, tapi waktu berjalan secepat ia memejamkan mata. Lagipula Wendy begitu menikmati masa traineenya. Ia bisa bertemu dengan keluarga baru yaitu member red velvet. Orang-orang yang selalu menguatkan Wendy dalam menjalani masa trainee yang tentu saja tidak mudah.

Drrtt.. drrtt

Layar ponsel Wendy berkedip memunculkan satu nama yang membuat Wendy merekahkan senyumnya. Satu lagi, alasan Wendy bisa bertahan sampai sekarang. Kyungsoo.

"Halo Wan-ah"

"Halo Oppa"

"Sudah selesai rekaman?"

"Eum, sudah. Oppa sudah selesai latihan?"

"Sudah kok"

Mereka bercakap melalui telepon selama hampir 1 jam. Saling bertukar cerita tentang apa yang mereka alami selama hari itu. Begitupun hari-hari selanjutnya, karena comeback EXO sudah dekat, tinggal seminggu lagi.


Tepat pada tanggal 30 Mei, SM Ent merilis Music Video 'Wolf' sebagai title track yang akan EXO bawakan. Dan tanpa mereka duga, Wolf begitu meledak di pasaran. Akhirnya EXO mulai mendapat banyak perhatian dan dicintai masyarakat Korea. Bahkan mereka berhasil memenangkan tropi di program musik. Kyungsoo pun makin disibukkan dengan berbagai promosi dan variety yang ia bintangi bersama member EXO lainnya.

Ia begitu sibuk, bahkan bulan selanjutnya mereka kembali berpromosi dengan album repackage. Dan sama dengan comeback sebelumnya, Growl juga sangat diterima masyarakat. Tidak bisa dibayangkan betapa lelahnya Kyungsoo dan member EXO lainnya. Tapi seberapa beratnya, mereka juga sangat menikmati. Bisa tampil di atas panggung, bernyanyi untuk ribuan orang yang mencintai mereka dan sebaliknya pula mereka cintai.

Tak beda dengan Wendy. Di tengah persiapan debutnya, gadis itu berusaha tidak pernah ketinggalan menonton live performance kekasihnya saat tampil di acara musik ataupun di acara penghargaan. Detik-detik sebelum pengumuman, Wendy  menundukkan kepala dan berdoa sekeras mungkin. Tak lupa teriakan kegirangan setelah diumumkan EXO mendapat daesang untuk kategori SOTY. Gadis itu bangga sekali hingga menitikan air mata.

"Oppa aku bangga denganmu" Wendy berlari menghambur ke pelukan Kyungsoo setelah laki-laki itu pulang dari acara penghargaan tersebut dan menemuinya di depan dorm RV.

"Kau sudah bekerja keras Oppa. Kau yang terbaik"
Kyungsoo tersenyum mendengar ucapan Wendy lalu mengecup kening gadis itu lama.

"Terimakasih" balas Kyungsoo.

"Karena Oppa sudah bekerja keras, aku akan mengabulkan satu permintaanmu"

"Hm? Hanya satu?"

"Iya, akan ku beri waktu sampai besok, makanya kau harus pikirkan baik-baik."

Kyungsoo terlihat berpikir. Sedangkan Wendy sibuk menyibakkan poni Kyungsoo yang semakin panjang hingga hampir menutupi mata laki-laki itu.

"Baiklah sudah ku pikirkan" ucap Kyungsoo.

"Heol? Secepat itu? Sudah kau pikirkan baik-baik?"

Kyungsoo mengangguk.

"Kau yakin? Kau tidak boleh menariknya kembali okay?"

Kyungsoo mengangguk lagi.

"Baiklah, beritahu aku apa keinginanmu"

jujur saja Wendy sedikit gugup karena Kyungsoo terdiam cukup lama dan malahan kini menatapnya. Entah kenapa Wendy merasa ada hal aneh dari tatapan itu. Memunculkan sedikit firasat buruk. Sulit sekali menebak apa yang laki-laki itu pikirkan. Wendy agak terkejut ketika Kyungsoo tiba-tiba mencium bibirnya. Lembut tanpa paksaan, ciuman itupun hanya berlangsung singkat.

"Aku hanya ingin kau tidak terluka..."

"Oppa apa mak-"

"Wan-ah, ayo kita putus"




note :

ya ampun, udah lama banget nggak update story ini. maafin ya... ㅠㅠ

Our Story ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang