Kyungsoo kembali menatap cermin di depannya dan merapikan baju yang dikenakannya. Sweater putih di balut coat abu-abu. Hari ini ia meninggalkan semua pakaian serba hitam yang biasa ia kenakan. Ia tidak ingin terlihat seperti akan menghadiri pemakaman nantinya, seperti yang selalu teman-temannya katakan.
"Baiklah, kau tidak boleh canggung Kyungsoo-yah. Kau harus berani menatap matanya dan berbicara dengannya. Kau pasti bisa" Kyungsoo berbicara di depan cermin sambil sesekali merapikan rambutnya. Ia bahkan tidak menyadari ada beberapa mata yang mengintipnya dari celah pintu."Kyungsoo ku sudah dewasa, hiks.." Baekhyun pura-pura menangis. Sehun dan Jongin yang ikut mengintip di sebelahnya hanya menggeleng maklum dengan reaksi hyung nya yang berlebihan.
Kyungsoo melangkahkan kakinya menuju sebuah restoran di pusat kota. Restoran yang tidak terlalu besar namun terlihat cukup nyaman. Kyungsoo tidak langsung memasuki restoran, ia memilih menunggu Wendy. Ia pun membuka ponselnya. Waktu menunjukkan pukul 7.10 malam. 15 menit lebih cepat dari waktu janji mereka. Kyungsoo mengetikkan pesan pada Wendy.
"Aku sudah sampai :) "***
"Wah cepat sekali" Wendy berjalan cepat. Kurang lebih 15 meter lagi ia sampai di restoran tersebut. Dari kejauhan ia bisa melihat Kyungsoo yang duduk sambil mengamati keadaan sekitar. Tanpa sadar Wendy tersenyum. Ia sangat senang dengan orang yang tepat waktu. Wendy merapikan rambutnya sebelum menyapa laki-laki di hadapannya.
"Annyeong sunbae, maaf membuatmu menunggu" Kyungsoo bangkit dari duduknya, melepas earphone yang menggantung di telinganya.
"Gwaenchana" katanya dengan nada khas Kyungsoo, berat dan dalam.
"Kalau begitu, ayo masuk" keduanya memasuki restoran yang terbilang cukup ramai malam itu. Mereka menaiki tangga menuju lantai dua. Suasananya tidak seramai di lantai bawah. Kyungsoo menyunggingkan senyumnya saat melihat pemandangan di depannya. Pemandangan malam kota Seoul terlihat dari dinding kaca restoran tersebut. Gemerlap lampu, ramainya jalanan, gelapnya langit malam, dan gadis istimewa yang kini duduk di depannya, semua terlihat jelas dimatanya.Kini belum ada percakapan. Masing-masing sibuk tenggelam dalam pikirannya. Kyungsoo memutar otak, apa yang harus ia bicarakan?
"Ehm, sunbae, bagaimana persiapan debut mu?" tanya Wendy memecah keheningan.
"Yah kami sudah selesai merekam lagunya. Dan untuk music video minggu depan kami akan shooting"
"Wah pasti akan sibuk sekali. Semangat dan selamat untuk debutmu sunbae" Wendy tersenyum. Manis! Sangat manis. Rasanya hati Kyungsoo akan meleleh akibat debaran yang tidak berhenti bahkan sejak tadi pagi.
"Gomawo" jawab Kyungsoo yang ikut menyunggingkan senyumnya.Percakapan terus berlanjut, bahkan saat menikmati pesanan mereka. Keduanya menceritakan apa saja dan juga saling melempar lelucon. Jarak yang kemarin sangat terasa kini sedikit demi sedikit terkikis. Tak ada lagi rasa canggung. Dulu Wendy mengira Kyungsoo adalah orang yang dingin, seperti yang trainee lain katakan. Kyungsoo jarang sekali tersenyum walaupun ia sangat sopan dan selalu menyapa orang lain. Bahkan Wendy tidak percaya ia bisa makan berdua sekarang sekaligus melihat sisi Kyungsoo yang berbeda. Kyungsoo dengan suara berat dan dalamnya. Mata bulat besar yang selalu mengunci pandangannya. Cara laki-laki itu tertawa, tak lupa bentuk bibirnya yang unik, berbentuk hati! Wendy tidak sadar memperhatikan itu semua. Mungkin ia juga tidak sadar bahwa itu adalah awal dari ceritanya.
"Kyungsoo oppa..." Kyungsoo dan Wendy menoleh ke sumber suara. Kyungsoo yang awalnya sumringah kini rautnya berubah dingin setelah tahu siapa yang memanggilnya. Entah mengapa selalu ada saja gangguan saat ia bersama Wendy.
"Oppa.." Kyungsoo tidak menjawab panggilan gadis itu, malahan ia memberi isyarat pada Wendy untuk beranjak dari duduknya. Wendy yang kini kebingungan hanya menuruti dan berjalan mengikuti Kyungsoo. Gadis tadi hanya diam menunduk, tangannya mengepal menahan tangis tapi gagal, bulir air menetes di pipinya.
"Kau pasti akan kembali padaku, Kyungsoo oppa"***
Kini Wendy menyejajarkan langkahnya pada Kyungsoo yang diam menatap ke depan. Sebenarnya Wendy penasaran, apa Kyungsoo punya masalah dengan gadis tadi. Tapi Wendy terlalu takut kalau ia terlihat ikut campur urusan orang lain. Hingga ia pun ikut diam tanpa memulai percakapan.
"Dia mantan pacarku" Kyungsoo berkata pelan, seakan tahu gadis di sampingnya menaruh rasa ingin tahu. Wendy diam tidak menanggapi walaupun ada sedikit rasa terkejut.
"Dulu saat aku dan dia baru menjadi trainee. Kami saling bertukar cerita dan merasa cocok. Akhirnya kami berpacaran, tapi.." Kyungsoo memberi jeda dalam ucapannya. Kini laki-laki itu menunduk, tentu saja membuka luka lama bukanlah hal yang mudah. Wendy tahu itu."Dia berselingkuh dengan trainee lain. Katanya aku terlalu posesif dan memang aku akui itu. Tapi, bukan kah yang namanya berkhianat itu tidak benar?" Kini Kyungsoo menatap Wendy. Wendy mengangguk sebagai jawaban.
"Hah.. dan sekarang ia mengejarku mengatakan kalau ia menyesal dan ingin kembali. Tapi aku tidak bisa dan tidak mau." Ternyata itu alasan Kyungsoo bersikap dingin dengan gadis tadi. Wendy dapat mengerti. Ia menepuk-nepuk pundak Kyungsoo tanda simpati. Mungkin rasa tidak berbalasnya tidak separah sakit karena di khianati."Sunbae tunggu disini sebentar" Wendy dengan cepat meninggalkan Kyungsoo yang kini hanya berdiri mematung di pinggir jalan. Kyungsoo bingung, tapi ia menuruti perkataan Wendy. Kyungsoo merasa takjub. Sepertinya baru kali ini ia berkata panjang lebar bahkan menceritakan masa lalunya dengan orang baru. Entah karena ia kelewat nyaman atau karena orang baru itu adalah Wendy. Gadis yang kini mulai mengisi ruang di hati Kyungsoo. Kyungsoo tersenyum, ia merasa sudah menemukan orang yang tepat. Kurang lebih 10 menit Kyungsoo menunggu dan kini Wendy berlari ke arahnya sambil membawa 1 kantung plastik yang ternyata isinya adalah cokelat dan cemilan manis lainnya.
"Sunbae ini untukmu. Katanya cokelat bisa membuat hatimu kembali baik. Makanlah, meskipun besok mungkin kau harus olahraga lebih giat. Hehe" Kyungsoo menerima kantung plastik itu. Sekali lagi ia merasa takjub. Tapi kali ini ia takjub dengan gadis di depannya. Meskipun hanya hal kecil, Kyungsoo dapat merasakan ketulusan dari Wendy. Kyungsoo merasa gadis ini berbeda dan harus ia perjuangkan. Ia harus memperjuangkan "Wendy" nya.
***
Kini kami akan memperkenalkan rookie boygroup populer saat ini. 6 pria dengan superpower nya akan membawa kalian menuju dunia yang berbeda. Kita sambut... EXO-K!We Are One! Annyeong haseyo EXO-K ibnida!
Waah, bagaimana perasaan kalian untuk debut di music show?
Suho : Tentu saja kami sangat gugup tapi juga senang karena kami bisa debut. Sekaligus tampil di music show. Kami akan bekerja keras dan menampilkan lagu kami dengan semangat.
Ne.. Kami sangat menantikan penampilan kalian. Yeorobun, kalian juga sudah tidak sabar dengan penampilan EXO-K kan? Jadi, jangan kemana-mana karena sebentar lagi EXO-K akan tampil.
Music... Start!
EXO-K Debut Stage
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story ✔
Fanfiction"Apa kau siap semisal nanti hubungan kita diketahui publik dan kemungkinan kau kehilangan fans mu?" - 🐿 "Tentu saja aku siap. Sejak aku menyatakan perasaanku padamu, aku sudah siap menerima apapun" - 🐧 Tapi kenyataan tidak selalu indah bukan?