The Fools

567 56 2
                                    

Semua orang pasti memiliki cinta pertama dan menjadi cinta pertama seseorang. Entah akhirnya akan bahagia atau malah menjadi kenangan, nyatanya cinta pertama bukanlah hal yang mudah untuk dilupakan. Begitu pula yang Wendy rasakan sekarang. Kini ia sedang duduk di depan mini market, menyesap coklat hangat yang tinggal setengah sembari memandang ponselnya lekat-lekat.

"Hahhh, apa harusnya aku tidak bertemu saja?" Wendy membuka ponselnya, sudah 1 jam berlalu sejak pesan terakhir yang diterimanya. Wendy meneguk habis cokelatnya yang ke 3. Rasa bosan yang menggelayut membuatnya lupa bahwa ia harus menjalankan diet setelah di tegur oleh pelatihnya seminggu yang lalu.

"Hei, Wendy!" Suara seorang laki-laki terdengar dari kejauhan. Laki-laki itu berlari kecil menghampiri Wendy dengan senyum cerahnya. Senyum yang membuat Wendy jatuh cinta sekaligus patah hati. Wajahnya tidak berubah sedari dulu, ah tidak. Dia berubah. Semakin tampan.

"Hei Mark!" Wendy melambaikan tangannya, mencoba bersikap biasa dan menutupi kegugupan yang muncul tiba-tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hei Mark!" Wendy melambaikan tangannya, mencoba bersikap biasa dan menutupi kegugupan yang muncul tiba-tiba. Laki-laki bernama Mark itupun menyodorkan tangannya untuk fist bump. Hal yang dulu selalu mereka lakukan setiap kali bertemu.
"Kau sudah lama menunggu?"
"Ah tidak." Tentu saja Wendy berbohong. 1 jam bukanlah waktu yang singkat. Dan sepertinya Mark juga tahu, melihat meja yang tadi Wendy tempati sudah banyak beberapa cup minuman yang habis.

"Kau hari ini tidak ada latihan kan?"
"Tidak, kenapa?"
"Kalau begitu, ayo pergi" Mark memasukkan tangannya ke dalam saku.
"Pergi kemana?"
"Kemana pun kau mau" Mark menyunggingkan senyumnya. Wendy masih mengerjap bingung. Tapi, bisa jadi ini kali terakhirnya bisa bertemu dengan Mark.
"Baiklah, ayo"

*

"Waaa segarnya" Wendy dan Mark berjalan menyusuri taman yang di setiap sisinya terdapat bunga sakura. Mereka pun berhenti dan duduk di salah satu bangku yang kosong. Mark menengadahkan tangannya, kelopak bunga menjatuhi tangannya. Cuaca cukup dingin di musim semi kali ini. Tapi melihat senyumnya cukup menghangatkan hati Wendy.

"Bagaimana rasanya menjadi trainee?" Mark menyesap kopi yang tadi di belinya di mini market.
"Hmm sedikit melelahkan tapi senang di saat yang sama. Kau sendiri bagaimana?"
"Yah lumayan juga. Tapi tentunya lebih baik karena aku bisa mencapai mimpiku." Wendy menatap Mark. Tidak banyak yang berubah bahkan setelah 4 tahun Wendy mengenalnya. Mark jarang berbicara, kalaupun ia sedang banyak bicara itu tandanya ada 2. Ia sedang senang atau sedang sedih. Dan Mark yang banyak bicara kali ini sepertinya sedang bersedih. Dan satu hal lagi yang akan dia lakukan saat sedih.

"Wendy, ayo kita makan sup"
.
.
.
Baik di hari biasa maupun libur, Kyungsoo tetap bangun paling awal di dorm. Seperti sekarang, ketika para trainee lain masih meringkuk di dalam selimut, Kyungsoo sudah bangkit dari tempat tidurnya. Ia membuka ponselnya, jam menunjukkan pukul 9 pagi. Kyungsoo meregangkan badannya lalu menuju ke dapur untuk meminum segelas air dan mengecek toples kecil yang ia simpan di kulkas. Ada 1 bungkus cookies di dalamnya. Ya, cookies pemberian Wendy dan selama semalaman Kyungsoo menjaganya agar Baekhyun tidak memakannya.

Our Story ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang