Mobil yang mereka tumpangi berhenti di depan supermarket yang ummi tunjukkan pada reihan.
Ummi menyuruh ayasa untuk masuk terlebih dahulu karena ummi bilang ada urusan sebentar.
"Ayasa"Ummi memanggil agar ayasa mendekat
"Iya umi?"
"Kamu masuk duluan ya nak,umi ada urusan sebentar"kata ummi sambil mengusap kepala ayasa
"Oh iya umi,assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"Ayasa bergegas masuk membawa catatan yang tadi umi berikan,ayasa sedikit lupa dimana tempat tempat yang biasa tempat ummi membeli.
Ayasa berdiam sambil menoleh kesana kesini seperti orang kebinggungan,tak lama reihan pun datang.
"Assalamualaikum"ucap reihan yang tepat berdiri disebelah ayasa
"Waalaikumsalam,eh kak reihan"ayasa merasa canggung sekaligus kaget." gimana udah belum belanjanya?
"Mm masih binggung nih lupa tempatnya,soalnya jarang kesini"kata ayasa sambil nyengir tapi masih menunduk."Sini aku bantu,kebetulan ummi dulu sering ajak aku kesini,jadi sedikit tahu"ucapnya sambil tersenyum
"Oh gitu,makasih ya"ujar ayasa juga.Ayasa dan reihanpun menggelilingi supermarket untuk mencari bahan yang mereka butuhkan.
"Sa"
"Iya,ada apa?""Kamu sekolah dimana?"
"Deket sini"Ayasa menjawab dengan tersenyum kaku
"Oh yaudah"Setelah tawaf mengelilingi supermarket mereka keluar dan Ayasa binggung mencari ummi disekitar mobil tapi tidak ada.
Reihan yang menyadari kebinggungan ayasa pun bersuara"Kamu cari umi?"
"Eh iya kak"
"Umi tadi bilang,umi harus pulang duluan karena ada acara"jelas reihan dengan mengambil alih belanjaan di tangan ayasa"Oh gitu ya kak"
"Jangan panggil kak, kita kan seumuran!"kata reihan lagi dengan tertawa
"Eh iya he em"Ayasa merasa pasokan oksigennya habis"yaudah pulang yuk,tadi ummi suruh pulang bareng"
"Eh iya iya"Mereka masuk kedalam mobil dan meninggalkan area supermarket itu.
Didalam mobil pun terasa hening karena tidak ada yang berani membuka percakapan,sampai akhirnya reihan berhenti disalah satu toko es cream,ayasa yang binggung pun hanya mengikuti reihan."Yuk turun"ajak reihan dengan melepas seltbeat nya
"Lho kenapa?dan ternyata ayasa masih belum mengerti"Mau es cream ngak?"reihan bertanya sambil tertawa
"Kalau gak mau yaudah"Lanjutnya sambil keluar mobilAyasa pun menyusul reihan untuk turun dari mobil dan berjalan menuju tempat es cream tersebut.
Hingga Sampai di dalam toko es cream,ayasa masih setia mengikuti langkah reihan dari belakang.
"Kamu mau yang mana?"langkahnya yang tiba tiba terhenti membuat ayasa mendengus kesal
"Terserah"Hanya kata itu yang bisa ayasa keluarkan
Reihan tertawa dan mencoba menggoda ayasa"kalau mau semua juga gapapa,tapi bayar sendiri ya""Tuh kan nyebelin"
Reihan terkekeh"yaudah lihat kesana yuk"Sambil menujuk ke arah es cream coklat.Setelah acara debat yang begitu panjang akhirnya mereka keluar dari toko dan kembali ke pesantren.
Setelah mereka sampai,ummi sudah ada di depan ndalem dengan senyum bahagianya."Aduh anak umi betah banget,sampai ngak pulang pulang"ummi tertawa dengan menyenggol lengan reihan
"Ummi apaan sih"reihanpun ikut tertawa"Haha iya maafin umi ya,oh iya mana bahannya,sudah kamu beli kan?"ummi mengalihkan pandangannya kearah ayasa
"Iya umi sudah"ucapnya sambil menyerahkan 2 kantong plastik."Bi Salma"panggil umi pada salah satu pembantu yang ada di ndalem
"Iya nyai ada apa?"ucapnya sopan"Ini bahannya udah dateng,kamu bawa kedalam ya sekalian kamu masak"
"Iya nyai siap"ucap bi salma dengan menunduk"Eh gak usah bi,biar ayasa aja yang bawa"katanya dengan mengambil alih kantong yang dibawa bi salma
"Udah ngak usah mbk,saya saja"
"Gapapa bi ayasa bantu ya"ucapnya sambil tersenyum
"Njeh mbak"Setelah dari dapur,ayasa kembali menemui umi di ruang tengah,yang sedang berbicara pada reihan.
"Assalamualaikum umi"
"Eh waalaikumsalam ayasa"
"Umi ayasa pamit ke pesantren sebentar ya umi"ucapnya sopan"Eh tunggu ayasa"
"Kenapa umi"ayasa segera membalikkan badannya untuk menghadap ummi
"Sebentar ya"Kemudian ummi menghilang dari ruang tengah menuju ke kamarnya,ummi datang dengan membawa baju di tangan sebelah kanan.
"Ini nanti kamu pakai ya,dandan yang cantik,kamu jadi pasangan reihan malam ini"
Ayasa yang mendengar itupun terkejut"Ayasa ummi?"
"Iya nak"Reihan yang mendengarpun tertawa puas,dia harus berterima kasih pada umminya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Caraku Mencintaimu Disetiap Doa Ku
Teen FictionAyasa adalah anak pesantren yang sangat taat pada agamanya,dia tidak pernah menyukai atau melihat pandangan seorang lelaki sekalipun. Apalagi jatuh cinta? Dia hanya berusaha mencintai seseorang secara diam dalam doanya,karena ia yakin jika ia ditakd...