Dimas pov!
"Akhirnyaaa"Dimas yang baru sampai di jakarta merasa lega,akhirnya ia bisa menikmati udara di jakartanya yang sama seperti dulu.
Ia merebahkan tubuhnya di kasur king size nya,Suasana rumah ini masih sama seperti dulu.Foto yang masih tertata rapi,pemandangan dari atas balkon sangat meneduhkan mata,kenangan suka dan duka yang pernah ia alami masih tersimpan rapi di memorynya.
"Hey gimana masih mau menikmati susana ini dulu atau mau makan?tanya Devi kakak perempuan dimas yang selama ini tinggal bersama ia dan papanya.
"Biarin gue nikmati ini dulu kak,gue kangen suasana ini,gue kangen kampung halaman ini"Dimas beralih menatap kakaknya yang tersenyum tulus.
"Oke,gue mau masak,ntar kalau laper lo turun ya,besok lo udah masuk sekolah,nanti gue yang hubungi azzam buat jemput lo"Devi tersenyum kemudian meninggalkan dimas dikamarnya sendirian.
Dimas kembali menatap suasana yang sudah 5 tahun ini tidak pernah ia datangi,ia rindu sungguh rindu.
Ia menatap jam di nakas yang sudah menunjukkan pukul 7 malam,artinya waktu makan malam tiba,ia turun untuk menemui papa dan kakaknya yang sudah terlebih dahulu betada di meja makan.
"Gimana udah puas merenungnya?
Haris yaitu papa dari dimas bertanya pada putranya yang hanya terkekeh.
"Belum sih sebenernya,tapi udah laper,jadi mau makan dulu hehe"
"Oh iya besok udah sekolah ya?tanya haris yang membuat dimas mengangukkan kepalanya semangat
"Iya pa,sekolahnya di tempat sahabat dimas,deket kok dari sini"
"Oh yaudah good luck,jangan buat aneh aneh di sekolah lo"tukas haris sambil mengusap pelan bahu anaknya itu.
Devi yang mendengar itu hanya tersenyum senang.Disisi lain tempat ayasa:
"Ayasa dari mana aja,jam segini kok baru pulang"'tanya mbak arum,salah satu pengurus.
"Maaf mbak tadi aku harus anterin temanku kerja kelompok",kataku sambil sedikit berbohong.
"Kamu bener kan,gak bohong"?tanyanya lagi
"Gak mbk,gak ada gunanya juga aku bohong",ucapku.
"Yaudah kamu masuk gih,nanti kamu terlambat lagi",kata mbak Arum."Iya mbak ,aku pamit ke dalam dulu ya mbak,assalamualaikum",pamitku
"Waalaikumsalam",jawabnya.Setelah itu ayasa langsung masuk ke pesantren untuk persiapan melaksanakan sholat Maghrib berjamaah.Setelah terdengar qiro'ah semua santri berbondong bondong menuju ke masjid,dengan terdapat bawahan mukena yang berada di tangan,dan membawa Al-Quran semuanya.karena hari ini jadwal mengaji nya adalah membaca Al-Qur'an,dan dilanjut sholat isya berjamaah dengan ibu ibu sekitar komplek pesantren tersebut,karena setelah isya ada ceramah agama yang diisi oleh ustadz nya sendiri.
Kegiatan pun selesai kami semua kembali ke pesantren masing masing untuk istirahat dan ada juga yang belajar,ada yang makan,dan ada yang langsung tidur mungkin karena efek kecapekan.
Dan kalau aku sendiri ingin rasanya tidur,tapi berhubung besok ada persentasi ya jadinya harus mempelajari materi yang besok akan aku bawakan.
"Sa"'panggil seorang pengurus yang gak lain adalah mbk Fina.
"Iya ada apa mbak?""Besok ada acara ngak sepulang sekolah?
"Ngak mbk emang ada apa?""Besok kamu gantiin aku pergi sama umik ya"Pinta mbak fina sambil merapikan mukenahnya.
"Kemana mbak?"
"Katanya sih mau belanja buat keperluan ndalem yang habis""Lho emang MBK Fina mau kemana?"
"Aku besok ada kuliah sore mendadak,lalu Arum juga ada acara di rumah kyai syafi'i"jelasnya panjang lebar."Oh iya mbak insya Allah"jawabku sambil tersenyum senang.
"Tadi aku udah bilang kok sama umi,dan kata umi harus cari ganti anak kelas 3,dan umi suruh kamu"Mbak fina menatap ayasa sambil tersenyum manis sungguh manis."Oh iya mbak makasih"
Dan setelah itu Ayasa melanjutkan aktivitasnya,dan tak sadar waktu sudah menunjukkan pukul jam 10 malam,dan pesantren pun mulai sepi karena sudah banyak yang tidur.lalu Ayasapun mengemasi bukunya dan pergi ke pulau kapuk.
![](https://img.wattpad.com/cover/161993269-288-k603761.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Caraku Mencintaimu Disetiap Doa Ku
Genç KurguAyasa adalah anak pesantren yang sangat taat pada agamanya,dia tidak pernah menyukai atau melihat pandangan seorang lelaki sekalipun. Apalagi jatuh cinta? Dia hanya berusaha mencintai seseorang secara diam dalam doanya,karena ia yakin jika ia ditakd...