hari ini adalah awal dari classmetting setelah berkutat dengan kertas hampir satu minggu,ya mereka telah melaksanakan ujian tengah semester di akhir kelas 12 nya,sebelum try out dan ujian lainnya datang bergantian.
Lega itulah yang mereka rasakan,dan seperti inilah suasana Lapangan yang sekarang ayasa dan para sahabatnya tempati padat,rame,dan membuat bingung karena suara suporter yang saling bersautan.Pertandingan pertama ialah basket,dan kebetulan sekali hari ini adalah kelas ayasa XI ipa 1 melawan kelas dimas XI ipa 2 yang akan mengawali acara pagi ini.
Para suporter dan juga para guru ikut perpartisipasi untuk memeriahkan acara classmetting tahun ini.
Suara tepuk tangan dan teriakan para suporter menyambut tim basket dari kelas ayasa dan kelas dimas untuk masuk ke lapangan.Ayasa melihat dimas yang masuk kedalam lapangan dengan langkah gagahnya,memimpin timnya paling depan,dan kaos berwarna merah bertulisan Nama kelasnya yang melekat pada tubuh indahnya,membuat siapapun yang melihat menjadi terkagum kagum.
"Eh sa dimas tuh mimpin paling depan"fifa menyenggol lengan ayasa,sambil tertawa"iya udah tau"
"Ngak mau kasih semangat gitu?sindirnya berhasil membuat ayasa menolehkan kepala sepenuhnya kearah fifa"Ngomong apaan sih fa,heran deh".Pertandinganpun dimulai,panas terik matahari yang semakin naik membuat para pemain semakin semangat untuk memenangkan pertandingan itu.
Ayasa yang dari tadi mengikuti gerak gerik dimas dengan ekor matanya membuat nya kagum.
Kelincahan saat ia bermain,keringat yang keluar dari pelipisnya,yang sekali kali dimas menyeka keringatnya dengan tangannya,dan rambutnya basah sebab keringat itu membuat suara riuh penonton yang memanggil namanya semakin heboh.Setelah setengah hari ia dilapangan,akhirnya permainanpun selesai,seluruh siswa diperbolehkan untuk ke kantin.Fifa mengajak ayasa untuk pergi ke kantin kelas 10 saja untuk membelikan minum untuk Azzam.
"Kamu ngak mau beli in buat dimas sa?"ucapnya membuat ayasa tersadar dari lamunanya
"Hah apa?Oh ngak deh"
"Ngelamunin apa sih sa,emang ngak kasihan sama dimas,pasti capek deh"Fifa membujuk ayasa agar mau menerima sarannya."iya bentar".Mereka berjalan menyusuri pinggir lapangan dan melihat anak basket yang tengah duduk untuk melemaskan tubuhnya dan beristirahat.hingga akhirnya satu persatu pemain telah meninggalkan lapangan hanya tersisa beberapa orang yang masih berlalu lalang saja.
Tanpa berfikir lama ayasa dan fifa menghampiri mereka,ayasa bisa melihat bagaimana lelahnya dimas setelah bermain basket.
"Zam ini buat kamu"fifa menyodorkan minuman itu pada azzam"makasih Sayang".
Ayasa pun tak berani memberikan minuman yang ia genggam pada dimas,ia malu dan takut,keringat dingin telah keluar sedikit demi sedikit dari pelipisnya.
Dimas hanya diam mengamati ayasa yang grogi dan gugup serta keringat yang keluar dari pelipisnya tersebut,lucu menurut dimas,akhirnya dimas mencoba mengawalinya terlebih dahulu."Sa kok diem?terus itu minumnya buat siapa?"Ayasa langsung tersadar dari lamunanya dan salah tingkah sebab pertanyaan dimas
"Eh ini buat kamu"ayasa menyodorkan minuman yang sedari tadi ia pegang dengan gugup.
Azzam dan fifa yang menyaksikan itu hanya terkekeh,bagaimana bisa seorang ayasa bisa gugup dan salah tingkah dihadapan dimas,memang sahabat fifa yang satu ini sangat pemalu."Makasih,lain kali ngak usah grogi,sampai keringetan begitu"dimas tertawa lepas melihat reaksi gugup yang ditunjukkan ayasa.
Bel pulang pun berbunyi,para siswa berhamburan keluar kelas,ayasa ingin menunggu koridor agak sepi,biar ngak kesulitan jika ingin pulang.
Dimas yang melewati kelas ayasa,melihat ayasa yang tengah duduk sambil membaca novel ditangannya,membuat nya tersenyum.dimas menghampiri ayasa dan mengagetkannya.
"Dorr"
"Astaghfirullah,eh dimas kenapa sih ngagetin tau"
"Udah waktunya jam pulang,masa mau nginep disini?"Dimas berucap sambil menutup novel yang betada di tangan ayasa"Eh ngak tadi mau nunggu koridor sepi aja"
"Yaudah pulang yuk,koridor udah sepi,mau pulang bareng?
"Eh ngak makasih nanti aku pulang bareng lainnya aja,kamu duluan"
"Kalau gitu aku anter ke kelas clara"Ayasa hanya menganguk dan berjalan terlebih dahulu keluar kelas dan disusul dimas di belakangnya,ia menghampiri clara dan fina yang tengah bergurau di depan kelasnya.
"Pulang yuk,udah hampir sore"
Clara dan fina yang menyadari ayasa ada disebelahnya pun menoleh dan tersenyum senang."Ayuk,udah selesai sa?fina bertanya sambil membenarkan tas nya.
"Udah kok"Clara yang menyadari ada dimas dibelakang ayasa,menolehkan kepalanya ke arah ayasa.
"Kamu hutang cerita sama aku sa"bisikkan clara sangat pelan,tapi masih terdengar oleh dimas.
Dimas hanya terkekeh kecil."Dimas kamu pulang duluan aja ya,makasih udah nganterin"ucap ayasa sambil tersenyum manis
" Yaudah aku pulang,assalamualaikum"
Mereka bertiga pun menjawab serempak"waalaikumsalam""Kayaknya ada sesuatu nih"sindir fina yang membuat ayasa melototkan matanya."apaan deh,nanti aku cerita sekarang ayo kita pulang,nanti kena ta'zir loh"
"Siap ustadzah"mereka tertawa dan ayasa hanya mengelengkan kepalanya melihat tingkah sahabatnya.
Tunggu cerita selanjutnyaaa....
KAMU SEDANG MEMBACA
Caraku Mencintaimu Disetiap Doa Ku
Novela JuvenilAyasa adalah anak pesantren yang sangat taat pada agamanya,dia tidak pernah menyukai atau melihat pandangan seorang lelaki sekalipun. Apalagi jatuh cinta? Dia hanya berusaha mencintai seseorang secara diam dalam doanya,karena ia yakin jika ia ditakd...