Orang yang memberikan bunga dan coklat akan kalah dengan orang yang mempunyai niat untuk mengajak akad
A
yasa melakukan sholat istikharah lagi untuk menguatkan jawabannya,tapi jawabannya kali ini tidak seperti kemarin,ayasa menjadi binggung hingga akhirnya ayasa memutuskan untuk tetap berteguh pada keputusan yang telah ia ambil bersama mama dan papanya.
Tepat pukul 8 malam,keluarga reihan datang bersama abah dan ummi,mereka menampakkan wajah bahagia ntah karena apa,mereka terlihat berbeda.
"Assalamualaikum"ucap seseorang dari luar rumah
"Waalaikumsalam"
Ayasa yang mendengar langsung membuka pintu,penasaran siapa yang datang."Eh abah,ummi, reihan silahkan masuk"ayasa mempersilahkan untuk masuk terlebih dahulu
"Bentar umi,ayasa panggil mama sama papa dulu,sambil mau buatin minum"sambungnya lagi
"Iya sayang terima kasih ya"ucap umi sambil tersenyum
Ayasa melihat mama dan papanya yang menuruni anak tangga dengan wajah sumringah,sambil tersenyum kearah ayasa.
"Dandan yang cantik ya nak"ucap papa padanya
"Emang gini aku belum cantik ya?"ayasa bertanya dengan wajah polosnya membuat seluruh orang diruang tamu tertawa,terutama reihan.
"Iya iya udah kok"Ayasa kembali ke ruang tamu dengan membawa makanan ringan dan juga minuman.
Ayasa duduk disebelah mamanya,dan berseberangan dengan reihan yang kini tengah menatapnya,ayasa menjadi semakin bingung dan juga takut jika ia salah mengambil keputusan.Hingga reihan membuka suara.
"Baik terima kasih om,tante,abah,dan ummi dan ayasa yang sudah memberikan waktu pada saya untuk berbicara,Langsung saja,tujuan saya dan keluarga kesini yakni untuk menunggu jawaban atas khitbah saya kemarin pada ayasa,bagaimana ayasa apakah kamu mau menjadi pendamping saya?"ucap reihan tegas yang membuat semua orang menatap kearahnya.
Ayasa yang semula menunduk,dengan memilin ujung jilbabnya,akhirnya mengangkat kepalanya dan melihat orang di sekelilingnya,dengan rasa was was dan gugup,ayasa menghembuskan nafasnya pelan kemudian menjawab.
"Bismillahhirrohmannirrahhim,atas izin allah saya menerima khitbah dari reihan untuk menjadi pendamping hidup sekaligus imam buat saya"ucap ayasa tegas membuat orang diruang tamu tersenyum lega.
Alhamdulillah.Ucap mereka secara bersamaan.
Reihan tersenyum lega ketika ayasa menjawab tujuannya.
Semoga ini yang terbaik,dan ini adalah jawaban dari semua doaku,ridhoilah ya allah'batin ayasa dalam hati.
Kejadian semalam membuat ayasa tersenyum senang,mudah mudahan ia tak salah memilih keputusan.
Ayasa melihat jam tangan yang ia pakai waktu menujukkan pukul 07.12,ia berencana akan pergi ke rumah ummi karena mamanya yang menyuruh.
Tiba tiba ponsel ayasa berbunyi dan tertera nama reihan disana,ayasa tanpa basa basi langsung mengangkat telepon tersebut.
"Hallo assalamualaikum" ucap seseorang disebrang sana
"Waalaikumsalam,ada apa,tumben telvon masih pagi lagi"
"Kamu bisa kesini sekarang ngak sa,kamu temenin umi sebentar,aku ada acara dadakan,maaf ya jadi merepotkan"
"Iya gapapa han,iya ini tadi rencananya aku juga mau langsung berangkat,ya udah aku berangkat,Assalamualaikum"ucap ayasa ramah.
"Waalaikumsalam,hati hati ya sa"
Panggilan telepon pun terputus,ayasa segera turun untuk mengambil kunci mobil,disana sudah sepi tidak ada orang satupun.
Ayasa mengeluarkan mobilnya dari bagasi,dan membelah jalanan kota yang masih pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Caraku Mencintaimu Disetiap Doa Ku
Teen FictionAyasa adalah anak pesantren yang sangat taat pada agamanya,dia tidak pernah menyukai atau melihat pandangan seorang lelaki sekalipun. Apalagi jatuh cinta? Dia hanya berusaha mencintai seseorang secara diam dalam doanya,karena ia yakin jika ia ditakd...