Chapter 34

136 3 0
                                    

  Ayasa sampai didepan halaman rumah reihan,dan langsung disambut ramah oleh pak satpam,karena pak satpam sudah mengetahui jika ayasa adalah calon istri dari majikannya itu.

"Selamat pagi nyonya ayasa"ucap pak satpam dengan ramahnya
"Selamat pagi juga pak"jawab ayasa dengan senyum yang tak kalah manis

"Silahkan masuk nyonya,tadi tuan meminta jika nyonya datang langsung disuruh masuk,ibu ada di rumah"
"Iya pak permisi ya"

Ayasa mengetuk pintu dan muncul seorang wanita paruh baya yaitu calon mertuanya,ummi dari reihan.

"Assalamualaikum ummi"ucap ayasa langsung menyium tangan calon mertuanya itu
"Waalaikumsalam sayang,ayo masuk dulu ada abi di dalam"ucap umi mempersilahkan masuk calon menantunya itu.
"Iya umi mari".

Ayasa melihat abinya reihan yang sedang duduk santai di ruang tamu sambil menonton televisi.

"Assalamualaikum abi"ucap ayasa saat sudah berada di ruang tamu
"Eh waalaikumsalam,sejak kapan kesini nak kok abi ngak tau?"tanya abi saat melihat ayasa dibelakangnya.

"Baru aja datang abi"ayasa langsung mencium tangan calon mertuanya itu juga.
"Ayo duduk,biar umi buatkan minum dulu"
"Iya umi terima kasih"

ayasa meminta izin pada ummi dan abah untuk ke pesantren,untuk melihat suasana yang sudah lama tak pernah ia kunjungi.

"Ya allah ayasa,aku rindu"Ayasa kaget dengan orang yang tiba tiba memeluknya dari belakang,ternyata itu maya.

"Masya allah kamu ini"ucap ayasa dengan terkekeh

"Kenapa jarang kesini sih sa,aku kan jadi kangen sama kamu"tanpa sadar maya meneteskan air matanya

"Aduh jangan nangis,sekarang kan aku udah disini"ucap ayasa sambil tersenyum.

"Duduk kesana yuk sa,aku mau tanya tanya sama kamu"Maya menunjuk salah satu bangku yang berada di taman belakang,Tepatnya tempat favorit ayasa dulu
"Boleh"

Akhirnya mereka berjalan beriringan,tanpa melepaskan tautan tangannya.setelah mereka duduk,maya memulai aksi introgasinya.

"Sa emang bener kamu kemarin dikhitbah sama kak reihan?"Ayasa yang memdengar itu pun kaget

"Tau dari mana?"
"Ya ampun sa,tanpa kamu beritahu pun semua santriwan dan santriwati disini tau,beritanya langsung kesebar cepat loh"ucap maya sambil tertawa

"Segitunya ya"ayasa ikut tertawa demikian.

"Cerita dong sa"
Akhirnya ayasa menceritakan semua kejadian mulai dari awal ia bertemu reihan,dan sampai reihan yang mempunyai niat untuk menghkitbahnya.

"Semoga jadi keluarga yang sakinnah mawwaddah warrahmah ya sa"

"Aamiin"

Ayasa kemudian pamit untuk kembali ke ndalem,untuk menemui ummi dan menunggu reihan pulang.

Setengah jam berlalu hingga suara klakson mobil dari pekarangan pesantren mengagetkan semuanya.

Reihan pulang dengan membawa bingkisan sebuah paper bag berwarna merah dan juga biru muda.

"Assalamualaikum"Ucap reihan kemudian menemui kedua orang tuanya
"Waalaikumsalam"ucap semua orang yang berada di ruang tamu.

"Ummi ini untuk ummi dari tante meri"ucapnya dengan menyerahkan paper bag berwarna biru muda

"Dan yang ini buat calon katanya"ucapnya lagi dengan memberikan paper bag yang satu berwarna merah pada ayasa sambil tertawa ringan

"Kamu ini ada ada saja han".

Sebelum ayasa pulang,reihan menyuruhnya untuk bertemu besok di rumah es cream yang pernah ia datangi waktu itu,ayasa hanya menganggukkan kepalanya lalu pamit pada abah dan ummi untuk pulang karena waktu sudah menjelang malam.

Alhamdulillah akhirnya bisa update lagi,terima kasih yang sudah menjadi partner setia Cerita ini,semoga kalian suka.

Ingat ya jangan lupa ketuk bintang dibagian kiri bawah,itung itung kasih pahala...

Jangan lupa perbanyak sholawat.

Caraku Mencintaimu Disetiap Doa KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang