Ketika ayasa sudah sampai dipesantren,ayasa bergegas ke ndalem untuk mencari reihan.
"Ayasa"panggil ummi dari arah belakang ayasa
"Eh iya umi"ayasa menjawab dengan nafas yang masih terengah engah"Kamu kenapa?"tanya ummi dengan sedikit khawatir
"Nanti ayasa ceritakan ya umi,sekarang ayasa mau cari reihan,reihannya ada kan umi?"ayasa bertanya dengan mata yang berkaca kaca"Iya ada ,tadi dia datang dan berlari ke kamarnya"
"sekarang ayasa boleh pamit umi?"Pandangan ayasa yang begitu memelas,membuat ummi mengizinkannya"Iya nak silahkan"jawab umi sambil tersenyum
"Terima kasih umi assalamualaikum"
"Waalaikumsalam".Ayasa melihat sosok lelaki yang memakai sarung hijau berbaju kokoh putih yang sangat rapi tengah melakukan sholat.Ayasa masih setia berdiri dan menunggu reihan selesai.
Ayasa melihat reihan mengadahkan kedua tangannya dan berdoa;
"Ya allah ya tuhan kami,ampunilah dosa dosa yang telah hamba perbuat ,mengapa hambamu ini sangat berburuk sangka pada manusia yang belum sah ya allah,mengapa rasanya sangat berat ketika melihat orang yang telah hamba sebut disetiap doa hamba bersanding dengan laki laki lain ya allah,berikan kekuatan kepada hambamu ini ya allah,berilah petunjuk yang terbaik pada hambamu ini ya allah,jika memang dia jodohku maka dekatkanlah kami dengan caramu,tapi bila dia milik orang lain jauhkanlah hati kami dengan cara yang baik tanpa paksaan ya allah,aamiin"
Ayasa yang mendengar penuturan dari doa reihan pun merosot dibalik tembok pembatas kamar reihan dengan ruang tengah dengan isakan tangis yang tak bisa ia bendung,ia merasa bahwa ia adalah orang yang sangat jahat.
Umi yang mendengar suara isak tangis itu segera berlari untuk mencari asal suara tersebut,hingga umi memeluk ayasa dengan kekhawatiran yang tiada tara.
Reihan yang mendengar suara isakan tangis didepan kamarnya itu pun keluar,dan ia menemukan uminya dan ayasa tengah menangis,tak lama kemudian ayasa pun tak sadarkan diri,reihan dan umi yang mengetahui itu langsung refleks untuk membawa ayasa ke kamar reihan sementara.
Setengah jam kemudian ayasapun terbangun dan sadar dari pingsannya.
Umi langsung mencium ayasa dan menanyai mengapa tadi bisa menangis sehisteris itu.Ayasapun menjelaskan secara runtut apa yang telah terjadi,ayasa sangat merasa bersalah pada reihan,ayasa tak berani menemui reihan,ayasa hanya menitip kan salam permintaan maaf pada umi untuk reihan.
Umi hanya tersenyum mendengar penjelasan ayasa,mengapa begitu merasa bersalahnya ayasa pada putranya.
"Iya sayang nanti umi sampaikan"kata umi sambil memeluk ayasa dengan sayang
"Terima kasih umi"ayasa pun membalas pelukan ummi dengan tersenyum"Yaudah kamu istirahat dulu ya,wajah kamu masih pucat"ujar umi dengan mengelus tangan ayasa
"Ayasa mau istirahat di pesantren saja umi""Jangan sayang disini saja,biar umi yang jaga kamu"ucap umi sambil mengusap lembut jilbab ayasa.
"Iya umi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Caraku Mencintaimu Disetiap Doa Ku
Teen FictionAyasa adalah anak pesantren yang sangat taat pada agamanya,dia tidak pernah menyukai atau melihat pandangan seorang lelaki sekalipun. Apalagi jatuh cinta? Dia hanya berusaha mencintai seseorang secara diam dalam doanya,karena ia yakin jika ia ditakd...